Amankan Pemilu, Sebanyak 434.197 Personel Polri Disiapkan
Sebanyak 434.197 personel Polri disiapkan untuk mengamankan Pemilu 2024. Petugas kepolisian yang diturunkan mengamankan pemilu sejauh ini mengikuti ketentuan, yaitu mereka yang berusia di bawah 50 tahun.
Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
·2 menit baca
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menyampaikan keterangan pers pada acara puncak peringatan Hari Ulang Tahun Ke-13 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Djakarta Theatre, Jakarta, Jumat (28/7/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Polri menyiapkan 434.197 personel untuk mengamankan tahapan pemilu hingga pelaksanaan pemungutan suara pada 14 Februari 2024. Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo memerintahkan agar potensi ancaman terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024 diantisipasi sejak sekarang.
Hal itu diungkapkan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Sandi Nugroho dalam jumpa pers acara ”Rapat Koordinasi Persiapan Operasi Mantap Brata 2023-2024”, Rabu (27/9/2023), di Jakarta. Rakor tersebut dihadiri para kepala kepolisian daerah (kapolda) dari seluruh Indonesia.
Sandi menyampaikan, Operasi Mantap Brata 2023-2024 dipimpin Kepala Operasi (Kaops) yang juga adalah Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komisaris Jenderal Fadil Imran dengan didampingi Wakil Kaops, yakni Komandan Korps Brimob Komjen Anang Revandoko.
”Pelaksanaan Operasi Mantap Brata 2023-2024, Polri menurunkan 434.197 personel, baik dalam satuan tugas Mabes Polri maupun dalam satgasda (satuan tugas daerah) di daerah atau polda masing-masing,” kata Sandi.
Terkait pelaksanaan pengamanan, kata Sandi, setiap satgasda akan melakukan pengamanan sesuai karakteristik setiap daerah dan berdasarkan peta kerawanan yang telah diterbitkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun instansi intelijen terkait berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan. Meski demikian, lanjut Sandi, Kapolri memerintahkan agar para kapolda tidak meremehkan daerah yang dikategorikan sebagai daerah yang tidak rawan.
Pelaksanaan Operasi Mantap Brata 2023-2024, Polri menurunkan 434.197 personel, baik dalam satuan tugas Mabes Polri maupun dalam satgasda (satuan tugas daerah) di daerah atau polda masing-masing.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Sandi Nugroho meninggalkan lokasi acara serah terima jabatan di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (31/3/2023). Polri menggelar serah terima jabatan tujuh pejabat utama Polri dan tujuh kepala polda. Acara serah terima jabatan ini dipimpin langsung Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo.
Oleh karena itu, Kapolri meminta agar semua daerah dianggap rawan sehingga semua kapolda patut untuk waspada sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing. ”Potensi-potensi gangguan keamanan yang ada di wilayah masing-masing agar mulai diselesaikan sedari sekarang sehingga apabila nanti pemilu dilaksanakan, potensi-potensi gangguan tadi tidak menjadi gangguan nyata,” ujar Sandi.
Saat ini, lanjut Sandi, Polri juga berupaya menciptakan kondisi yang aman dan tertib dalam mengawal tahapan pemilu yang tengah berjalan. Salah satu hal yang dilakukan adalah melakukan klarifikasi kepada pihak atau instansi terkait ketika ada berita atau kabar tertentu yang diduga hoaks atau kabar bohong.
Terkait petugas kepolisian yang mengamankan pemilu, menurut Sandi, sudah ada ketentuan bahwa personel yang diturunkan adalah mereka yang berusia di bawah 50 tahun. Meski demikian, personel utama akan diutamakan yang berusia muda. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya korban dengan pertimbangan kesehatan.
Fokus utama rakor ini bahwa untuk kesehatan dan kesiapan anggota yang melaksanakan kegiatan pengamanan dan komponen penyelenggara lainnya, maka kesehatan dan keselamatan menjadi yang utama.
”Fokus utama rakor ini bahwa untuk kesehatan dan kesiapan anggota yang melaksanakan kegiatan pengamanan dan komponen penyelenggara lainnya, maka kesehatan dan keselamatan menjadi yang utama,” ujar Sandi.
Terkait dengan anggaran pengamanan Pemilu 2024, menurut Sandi, Polri sudah menganggarkan anggaran untuk pemungutan suara dilakukan dalam satu putaran. Untuk mengantisipasi terjadinya pemungutan suara dalam dua putaran, kini Polri sedang dalam proses untuk mengajukan tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan.
Penjarahan oleh oknum warga pada Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) Pemilu 2024 di Parkir Timur Kompleks GOR Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (23/8/2023). Simulasi sebagai persiapan pengamanan Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang. Dalam kegiatan ini, Polda Jatim berkolaborasi dengan TNI dan sejumlah instansi terkait. Berbagai adegan dalam pengamanan tahapan pemilu diperagakan pada simulasi ini, mulai tahapan awal kampanye hingga pengamanan tahapan akhir penghitungan suara. Seluruh satuan kerja Polda Jatim diterjunkan, seperti anggota Intelijen, Reskrim, Sabhara, Brimob, Dokkes, dan Humas.
Dalam rakor tersebut, hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD. Dalam pidatonya, Mahfud meminta agar jajaran kepolisian menjaga netralitas. Hal itu tecermin dari survei yang memperlihatkan kepercayaan bahwa Polri akan netral dalam Pemilu 2024 cukup tinggi, yakni 65 persen.