Suhu Politik Hangat, Presiden Minta Perpecahan Diantisipasi
Suasana damai harus dijaga agar pembangunan di desa bisa berjalan dan tidak terganggu urusan politik. Para dai diminta untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa perbedaan pilihan itu wajar.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
LAILY RACHEV - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya terus menjaga persatuan dan kesatuan negara yang dimulai dari unit terkecil pemerintahan, yaitu desa. Hal itu diungkapkan Presiden dalam sambutannya pada Jambore Nasional Dai Desa Madani Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Tahun 2023 di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Ketika meresmikan pembukaan Jambore Nasional Dai Desa Madani Persaudaraan Muslimin Indonesia atau Parmusi, Presiden Joko Widodo meminta agar umat Islam tidak terpecah belah akibat perbedaan pilihan dalam Pemilu 2024. Para dai diminta untuk menyampaikan tentang pentingnya persatuan dan toleransi kepada masyarakat. Persatuan dan kesatuan negara harus dimulai dari unit terkecil pemerintahan, yaitu desa.
”Saya sangat mengapresiasi acara jambore nasional dari desa madani yang diselenggarakan oleh Parmusi. Ini sangat baik karena para dai ini adalah berada betul-betul di akar rumput,” ujar Presiden Jokowi seusai meresmikan Pembukaan Jambore Nasional Dai Desa Madani Parmusi, di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Bupati Cianjur Herman Suherman, dan Ketua Umum PP Parmusi Usamah Hisyam.
Presiden mengingatkan bahwa suhu politik sudah mulai hangat karena telah memasuki tahun politik. ”Saya titip karena suasana sudah mulai hangat, meskipun itu biasa dalam pesta demokrasi, entah itu pilpres, entah itu pemilu. Hangat itu biasa, tapi yang harus diantisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi pembelahan dan perpecahan,” katanya.
LAILY RACHEV - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya terus menjaga persatuan dan kesatuan negara yang dimulai dari unit terkecil pemerintahan, yaitu desa. Hal ini diungkapkan Presiden dalam sambutannya pada Jambore Nasional Dai Desa Madani Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Tahun 2023 di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa, 26 September 2023.
Suasana damai harus dijaga agar pembangunan di desa bisa berjalan dan tidak terganggu urusan politik. Para dai diminta untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa perbedaan pilihan itu wajar.
”Mau milih Pak Prabowo silakan, mau milih Pak Anies silakan, mau milih Pak Ganjar silakan. Perbedaan pilihan itu wajar, enggak perlu diributkan. Menang dan kalah dalam pemilu dalam pilpres, pilkada itu juga wajar, biasa. Calonnya tiga, masak minta menang semua,” kata Presiden.
Persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap menjadi tujuan utama dalam kehidupan berbangsa. Hal ini dimulai dari unit terkecil, yaitu desa. Presiden Jokowi mencontohkan tentang perpecahan yang terjadi di Afghanistan hingga negara-negara di Benua Afrika. Akibat konflik, pemerintahan tidak bisa berjalan dengan baik dan rakyat tak terurus.
Presiden menekankan bahwa persatuan dan kesatuan sangat penting. Jangan sampai masyarakat telanjur terpecah, padahal para capres sudah saling berdamai. ”Jangan sampai nanti tiga calon (presiden) ini terpilih satu, sudah ngopi-ngopi bareng, makan bersama bareng, yang di bawah masih ribut. Jangan! Karena setiap lima tahun selalu ada terus proses demokrasi ini,” ucap Presiden.
Oleh karena itu, Presiden pun mengajak Parmusi untuk terus memperkuat toleransi dengan memperkokoh fondasi kerukunan umat beragama agar menjadi bangsa yang bersatu dan maju.
”Marilah kita terus merawat kerukunan kita, merawat toleransi kita, memperkokoh ukhuwah islamiyah kita, memperkokoh ukhuwah wathoniyah kita, memperkokoh ukhuwah insaniah kita, agar bangsa ini dapat menjadi bangsa yang bersatu, bangsa yang maju, bangsa yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” ucapnya.
Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya terus menjaga persatuan dan kesatuan negara yang dimulai dari unit terkecil pemerintahan, yaitu desa. Hal ini diungkapkan Presiden dalam sambutannya pada Jambore Nasional Dai Desa Madani Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Tahun 2023 di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa, 26 September 2023.
Dalam sambutannya, Presiden juga mengapresiasi program dai masuk desa yang menjadi prioritas Parmusi dalam mewujudkan Desa Madani. ”Saya senang dengan program Desa Madani ini karena kalau kita ingat dulu ada ABRI masuk desa, nah, sekarang dai masuk desa yang siap dan siaga membangun serta menjaga desa,” ujar Presiden.
Dari pinggiran
Presiden menyebut program dai masuk desa dalam rangka mewujudkan Desa Madani sejalan dengan program pemerintah yang membangun dari pinggiran. Hal tersebut didukung dengan anggaran yang diberikan pemerintah melalui dana desa yang mencapai Rp 539 triliun untuk 74.800 desa di seluruh Tanah Air.
”Dari total itu sejak 2015 sampai 2023 telah selesai kalau jalan tol itu hanya sudah 9 tahun ini selesai 2.040 km, tapi kalau jalan desa 9 tahun ini telah selesai 326.000 km jalan desa. Ini enggak pernah ada yang hitung,” ungkap Presiden.
Selain untuk pembangunan jalan, dana desa yang diberikan pemerintah juga menghasilkan sejumlah infrastuktur pendukung lainnya, seperti embung, jembatan, hingga pasar desa. Presiden pun minta para dai atau tokoh agama yang masuk ke desa untuk ikut serta membantu pemerintah melakukan fungsi pengawasan terhadap dana desa.
”Nanti bapak, ibu sekalian yang ada di desa, para dai coba cek benar tidak angka-angka ini yang saya sampaikan? Ada jalan-jalan desa baru ndak? Ada embung ndak? Ada irigasi baru ndak? Kalau ndak, berarti banyak yang korup di situ. Akan saya turunkan BPK, BPKP, cek,” kata Presiden.
Lebih lanjut, Presiden juga mengapresiasi peran para dai dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa, khususnya dalam pengembangan karakter, budi pekerti, hingga akhlak. Menurut Pesiden, peran para dai tersebut dapat memberikan manfaat nyata bagi pembangunan infrastuktur yang dilakukan pemerintah.
MUCHLIS JR - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Pembukaan Jambore Nasional Dai Desa Madani Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Tahun 2023 di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang diresmikan Presiden Jokowi pada Selasa, 26 September 2023.
”Apa yang sudah kita kirimkan ke desa ini dapat bermanfaat optimal bagi umat, dan di sinilah peran para dai dan daiyah dalam rangka memperkuat pembangunan sumber daya manusia, utamanya yang berkaitan dengan karakter, budi pekerti dan akhlak rakyat yang ada di desa-desa,” kata Presiden.
Ketum PP Parmusi Usamah Hisyam menambahkan bahwa Jambore digelar hingga 30 September mendatang dan diikuti 5.300 dai Parmusi, baik itu dai pembina, dai pengelola, maupun dai pelaksana dari 34 provinsi. Jambore tersebut digelar dalam rangka meningkatkan kerja sama untuk dakwah.
Jelang Pilpres, Usamah meminta para dai untuk menunggu hingga pendaftaran capres dan cawapres sebelum menyatakan dukungan ke salah satu pasangan capres-cawapres. Usamah bahkan menyebut bahwa dirinya menunggu arahan dari Presiden Jokowi terkait pilihan pada Pilpres 2024.