PK Moeldoko Ditolak, Mesin Partai Demokrat Kembali Dipanaskan
”Alhamdulillah, hari ini saya merasa kader Demokrat kian semangat menghadapi pemilu,” kata Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·2 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (11/8/2023).
Kader Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono merasa lega setelah MA menolak PK yang diajukan kubu Moeldoko.
Penolakan PK Moeldoko juga semakin semangat mempersiapkan pemenangan Pemilu 2024.
Saat ini, fokus utama Demokrat adalah mengejar target raihan 14-15 persen suara pada Pemilu 2024.
JAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono mulai kembali memanaskan mesin politik setelah Mahkamah Agung menolak permohonan peninjauan kembali atau PK yang diajukan kepengurusan Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa Demokrat pimpinan Moeldoko. Beban fisik dan mental yang selama ini ditanggung para kader telah sirna sehingga kini bisa fokus menyambut Pemilihan Umum 2024.
”Alhamdulillah, hari ini saya merasa kader Demokrat kian semangat menghadapi pemilu. (Penolakan PK kubu Moeldoko) membuat internal kami makin kuat, makin yakin, dan hanya ada upaya untuk berbuat yang terbaik pada Pemilu 2024,” ujar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang akrab disapa AHY, di Jakarta, Jumat (11/8/2023).
Pada Kamis (10/8/2023) lalu, Mahkamah Agung menolak permohonan peninjauan kembali tentang kepengurusan Partai Demokrat versi kongres luar biasa atau Demokrat kubu Moeldoko. Pengadilan tertinggi itu menilai bahwa dualisme kepengurusan itu merupakan masalah internal partai yang harus diselesaikan melalui mekanisme Mahkamah Partai.
Alhamdulillah, hari ini saya merasa kader Demokrat kian semangat menghadapi pemilu. (Penolakan PK kubu Moeldoko) membuat internal kami makin kuat, makin yakin, dan hanya ada upaya untuk berbuat yang terbaik pada Pemilu 2024.
Para kader Demokrat pimpinan Agus merasa terganggu dengan langkah Moeldoko menggugat kepengurusan DPP Partai Demokrat yang sah menurut Kementerian Hukum dan HAM. Selama dua tahun delapan bulan, para kader merasa khawatir partai yang telah dibangun susah payah dirampas begitu saja oleh mereka yang ingin merebut Demokrat.
Selain kader, menurut Agus, sebagian publik dilanda keraguan bahwa Demokrat tak cukup berperan dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang telah mendeklarasikan dukungan untuk Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres). Namun, keraguan itu kini sirna setelah MK menolak PK kubu Moeldoko.
”Kami merasa lebih tenang sekarang. Sebab, pergerakan kader selama ini seolah dengan kondisi separuh terikat tangan dan kakinya. Perasaan seperti digantungkan, diberikan harapan palsu. Enggak enak, kan?” kata Agus.
Meski senang, Agus menegaskan, Demokrat selalu waspada terhadap bahaya lain yang mengancam kedaulatan partai. Saat ditanyai upaya gugatan balik karena kerugian mental yang diterima partai, Demokrat tengah mempertimbangkan langkah hukum. ”Kami pertimbangkan. Yang jelas kami akan fokus pada tujuan besar, bukan beradu dengan kubu Moeldoko,” ujarnya.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bersama ratusan kader Demokrat menuju kantor KPU di Jalan Imam Bonjol, Jumat (5/8/2022), untuk mendaftar sebagai partai politik calon peserta Pemilu 2024.
Saat ini, lanjut Agus, fokus utama Demokrat adalah mempersiapkan pemenangan pemilu yang kurang dari 200 hari lagi. Tak hanya target pemenangan di pemilu legislatif, tetapi juga pemenangan dalam pemilihan presiden.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menambahkan, Demokrat menargetkan dapat meraih 14-15 persen suara pada pemilihan anggota legislatif. ”Minimal Demokrat mendapatkan kursi dari seluruh dapil (daerah pemilihan),” katanya.
Target lainnya adalah memenangi pemilihan presiden (pilpres). Dengan demikian, Demokrat dapat kembali memimpin atau masuk dalam pemerintahan.
Momentum perbaikan
Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro, mengatakan, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi Demokrat untuk berkonsolidasi dan membangun kaderisasi. Partai Demokrat perlu memberikan hak otonom kepada kader agar mereka lebih mandiri dan mumpuni.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diberi kejutan dengan kue ulang tahun seusai memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (11/8/2023).
”Kader-kader perlu menjalankan kompetisi yang sehat. Selain itu, terapkan merit system, hindari model nepotisme, kolusi, dan praktik patronase,” katanya.
Adapun merit system yang dimaksud adalah manajemen kader yang menjadikan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja sebagai pertimbangan utama. Sementara patronase merupakan gaya politik yang mengedepankan relasi kekuasaan personal.
Siti menambahkan, Demokrat perlu reformasi untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Mereka harus bisa menonjolkan citra sebagai partai modern yang promosi kadernya dilakukan secara transparan dan akuntabel, bukan karena kekerabatan.
Pada saat bersamaan, Demokrat juga menyiapkan calon-calon untuk pemilihan legislatif, presiden, hingga kepala daerah yang diselenggarakan sepanjang tahun. Hal ini agar mereka bisa tampil prima dan mendongkrak suara partai.