Prabowo Instruksikan Setiap Kader Gerindra Cari 30 Suara
Konsolidasi terus dilakukan Gerindra. Terlebih setelah MK memutuskan sistem pemilu tetap proporsional terbuka, partai memandang perlu untuk menyosialisasikannya ke seluruh kader Gerindra.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·3 menit baca
DIAN DEWI PURNAMASARI
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan sambutan secara daring saat acara konsolidasi akbar pengurus Gerindra Jakarta Barat, di Stadion Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (18/6/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Partai Gerindra terus konsolidasi untuk menghadapi Pemilu 2024. Dalam acara konsolidasi dengan pengurus Gerindra Jakarta Barat, di Jakarta, Minggu (18/6/2023), Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto meminta kader dan simpatisan pendukung Gerindra untuk meyakinkan setidaknya 30 orang di wilayahnya agar memilih Gerindra di Pemilu 2024.
Konsolidasi akbar dengan pengurus Gerindra Jakarta Barat itu digelar di Lapangan Stadion Kebon Jeruk. Acara ini dihadiri Ketua Harian sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan sejumlah tokoh Gerindra, salah satunya mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Adapun Prabowo hadir secara daring.
Dalam pidatonya di hadapan kader dan simpatisan Gerindra, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada mereka yang loyal mendukungnya. Dia mengaku mengetahui dinamika di akar rumput, di mana banyak yang kecewa saat dia memutuskan bergabung dalam pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pasca-Pemilihan Presiden 2019. Kekecewaan tersebut bisa dipahaminya karena saat Pilpres 2019, Jokowi merupakan rivalnya.
”Saya mengerti, saya paham bahwa di awal-awal, banyak di antara pendukung saya mungkin kecewa kalau saya bergabung, bahkan ada yang marah, tapi alhamdulillah saya semakin yakin dan berbesar hati bahwa saudara masih mau bersama saya,” katanya.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan sambutan secara daring saat acara konsolidasi akbar pengurus Gerindra Jakarta Barat di Stadion Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (18/6/2023).
Dia pun meyakinkan bahwa keputusannya bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Amin, untuk kebaikan dan kepentingan rakyat. Menteri Pertahanan ini semakin yakin keputusannya tepat setelah empat tahun bekerja bersama Presiden Jokowi. Melihat dari dekat, dia yakin bahwa komitmen Jokowi adalah pada kebangsaan dan kepentingan rakyat.
Bagi Prabowo, politik adalah upaya untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Jika ingin memperbaiki kehidupan rakyat, harus berani berpolitik. Menurut dia, politik adalah proses mengatur kekuasaan agar bisa digunakan untuk kepentingan seluruh rakyat. Kekuasaan juga harus bisa mengatur dan mengelola sumber daya bangsa.
”Kekuasaan harus bisa mengelola kekayaan bangsa Indonesia. Kekuasaan harus setia kepada cita-cita bangsa, setia pada kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia. Kekuasaan tidak boleh untuk kepentingan pribadi, golongan, atau segelintir orang,” lanjutnya.
Dalam pidatonya, dia juga meminta para kader Gerindra turun ke rakyat, meyakinkan rakyat. Hingga waktu pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024, Prabowo meminta setiap kader dan simpatisan Gerindra meyakinkan setidaknya 30 orang di wilayah mereka untuk mencoblos Gerindra. Jika target itu tercapai, dia yakin Gerindra akan mendapatkan kepercayaan seluruh rakyat.
Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, konsolidasi terus dilakukan Gerindra, tak hanya di Jakarta, tetapi juga di daerah-daerah untuk menghadapi Pemilu 2024. Terlebih setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan sistem pemilu tetap proporsional terbuka, partai memandang perlu untuk menyosialisasikannya ke seluruh kader Gerindra.
”Para hakim di MK mendengarkan aspirasi rakyat yang diwakili oleh delapan partai politik di DPR sehingga pada hari ini kami bisa melakukan sosialisasi bahwa setiap orang mempunyai kesempatan yang sama di setiap dapil (daerah pemilihan) untuk memperebutkan kursi yang ada,” jelasnya.
Saat ditanya terkait perkembangan koalisi untuk menghadapi Pilpres 2024, Dasco mengatakan selain telah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), penjajakan dengan sejumlah partai politik lain terus dilakukan. Menurut dia, dinamika politik, termasuk perubahan peta koalisi saat ini, mungkin saja terjadi, sebelum partai politik mendaftarkan pasangan bakal calon presiden-wakil presiden ke KPU, Oktober mendatang. Apalagi pertemuan antar-elite parpol rutin digelar, termasuk pertemuan yang terjadi pagi ini antara Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
”Pertemuan-pertemuan yang terjadi, kami anggap adalah pertemuan-pertemuan yang kemudian memang biasa dan harus dilakukan dalam dinamika politik di negara kita,” ujarnya saat ditanya tentang pertemuan Puan dan Agus.
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani (ketiga dari kanan), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kedua dari kanan), beserta sejumlah elite kedua partai berfoto bersama di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/6/2023).
Adapun terkait dengan kabar bahwa Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Menteri BUMN Erick Thohir yang ingin menjadi bakal calon wakil presiden dari Prabowo, Dasco menyebut hal itu adalah bagian dari dinamika penjajakan koalisi. Ada beberapa persyaratan koalisi yang saling dikomunikasikan dan sampai saat ini komunikasi itu masih terus berlangsung.
”Saya pikir setiap partai yang akan melakukan koalisi tentunya akan memberikan syarat-syarat kepada calon koalisinya dan itu saya pikir hal yang wajar. Perlu kemudian nanti dibicarakan bersama-sama dan diputuskan bersama-sama,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Airlangga terus didorong oleh partainya untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Adapun Erick Thohir diusulkan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) untuk maju di Pilpres 2024 sebagai calon wakil presiden.