Targetkan Menang Satu Putaran, Ganjar Pranowo Turba ke 65 Daerah
Hingga Oktober mendatang, PDI-P telah menjadwalkan bakal capres Ganjar Pranowo berkunjung ke 65 daerah yang tersebar di semua provinsi di Indonesia.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·4 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (empat dari kanan) didampingi bakal calon presiden dari PDI-P Ganjar Pranowo (tiga dari kanan) Ketua DPP PDI-P Puan Maharani (tiga dari kiri), dan Ananda Prabowo (dua dari kanan), Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto (kanan), Bendahara Umum DPP PDI-P Olly Dondokambe (kiri) dan kader senior Pramono Anung (dua dari kiri) hadir dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI-P di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Bakal capres dari PDI-P Ganjar Pranowo dijadwalkan untuk berkunjung ke 65 daerah di Indonesia untuk sosialisasi dari kampung ke kampung.
PDI-P akan bekerja keras meningkatkan raihan suara di daerah-daerah yang bukan merupakan kantong suara, seperti Sumatera dan Jawa Barat.
Demi mempertahankan kemenangan, seluruh kader PDI-P juga akan turun langsung ke masyarakat dengan pola nano targeting dan door to door.
JAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P akan bekerja keras mempertahankan kantong-kantong suara PDI-P dan memperluasnya ke daerah lain, dengan kekuatan mesin partai yang dimiliki. Harapannya, ini bisa menjadi modal yang kuat untuk pemenangan bakal calon presiden dari PDI-P, Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo bahkan akan turun secara khusus di 65 titik di Indonesia dan bergerak dari kampung ke kampung.
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI-P di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (7/6/2023), mengatakan, dalam Rakernas III, salah satunya, dibahas mengenai strategi PDI-P untuk menang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Secara khusus, PDI-P akan berupaya untuk meningkatkan suara di Jawa Barat dan Sumatera.
Pada dua kali kontestasi pilpres terdahulu, misalnya, Presiden Joko Widodo kalah di Sumatera Barat. Begitu pula di Jawa Barat. Puan pun berharap, dengan kekuatan mesin partai, PDI-P bisa meraih kemenangan di dua daerah itu. Namun, penting juga untuk mempertahankan kantong-kantong suara yang sudah ada.
”Jadi, bukan hanya untuk menambah elektoral suaranya Pak Ganjar sebagai calon presiden PDI Perjuangan, melainkan juga bagaimana kemudian merebut kantong-kantong PDI perjuangan untuk bisa dipertahankan dan meluaskan atau melebarkan posisi dari PDI Perjuangan di semua daerah,” ujar Puan.
KURNIA YUNITA RAHAYU
Ketua DPP PDI-P Said Abdullah
Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menambahkan, hingga pendaftaran pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden berlangsung pada Oktober mendatang, partainya telah menjadwalkan Ganjar untuk turun sampai ke 65 titik yang tersebar di semua provinsi di Indonesia. Dari 65 titik itu, sesuai keputusan rakernas, seluruh kader PDI-P juga akan turun langsung ke lapangan dengan pola nano targetingdan door to door.
”Jadi, semua (baik di daerah yang elektoral Ganjar masih rendah maupun di daerah yang elektoral Ganjar sudah tinggi) didatangi, prinsipnya. Tidak kami pilih satu rendah, satu tinggi,” tutur Said.
Saat turun ke masyarakat, baik para kader maupun Ganjar akan banyak berinteraksi langsung dan berkumpul dengan masyarakat. Tak hanya itu, akan ditanyai pula soal apa kebutuhan masyarakat saat ini. Dengan begitu, harapannya, jika terpilih sebagai presiden kelak, Ganjar bisa segera melakukan akselerasi program-program yang sudah dicapai oleh Presiden Jokowi.
Hingga tenggat pendaftaran pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden pada Oktober mendatang, partainya telah menjadwalkan Ganjar untuk turun sampai ke 65 titik yang tersebar di semua provinsi di Indonesia.
Said mengatakan, cara itu ampuh mendongkrak elektoral Ganjar. Sebab, baru turun di lima titik saja, berdasarkan hasil survei internal, elektabilitas Ganjar sudah naik hingga 4 persen. Karena itu, jika Ganjar nanti bisa menuntaskan turun di 65 titik sampai Oktober, ia meyakini Ganjar akan menang satu putaran pada kontestasi Pilpres 2024.
”Kami pastikan bahwa sampai September, (turun ke) 38 provinsi, Pak Ganjar sudah bisa akan terpenuhi. Kalau bicara strategi, Bapak Ganjar itu baru turun di lima titik saja itu sudah naik 4 persen. Jadi, kami yakin Ganjar satu putaran,” ucap Said.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa seluruh unsur partai di tingkat daerah telah siap bergerak ke bawah untuk menyosialisasikan Ganjar kepada masyarakat, bahkan sampai ke tingkat kampung. Kesiapan iitu disampaikan oleh para Ketua DPD PDI-P seluruh Indonesia dalam Rakernas III PDI-P, Selasa (6/6) malam.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah), Ketua DPP PDI-P Djarot Syaiful Hidayat (kanan), dan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta (kiri) memberikan keterangan pers terkait Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023).
Hasto menambahkan, jajaran partai DPD PDI-P juga dibekali informasi soal rekam jejak Ganjar selama ini dalam mencetak presitasi. Mulai dari menjabat sebagai anggota DPR RI selama dua periode hingga Gubernur Jawa Tengah dua periode. Dengan begitu, mesin partai bisa bekerja untuk menyosialisasikan prestasi yang telah diciptakan Ganjar selama menjabat tersebut.
Bukan hanya milik PDI-P
Said menyampaikan, meskipun Ganjar merupakan petugas partai, ketika terpilih nanti di 2024, Ganjar akan menjadi presiden untuk rakyat. Penegasan ini disampaikan Said atas pertanyaan dari awak media soal apakah benar Presiden Jokowi meminta agar Ganjar dipersepsikan bisa diterima oleh semua parpol dan semua rakyat.
”Sehingga tidak perlu ada dikotomi ’eh, ini petugas partai’. Petugas partai, kan, adalah sebuah kehormatan. Kalau orang yang diberi tugas partai itu adalah tugas kerakyatan. Oleh karenanya, ia (Ganjar) adalah presiden rakyat,” tutur Said.
Untuk itu, menurut Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah, PDI-P juga membuka seluas-luasnya kepada partai lain untuk bekerja sama dengan PDI-P untuk mengusung Ganjar sebagai capres di Pilpres 2024. Barulah, setelah kerja sama dengan partai-partai itu difinitif, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan membuka pembicaraan dengan para ketua umum parpol tersebut untuk meminta pendapat dan masukan terkait bakal cawapres dari Ganjar. Tak lupa, Presiden Jokowi dalam kapasitas sebagai kader PDI-P dan Ganjar juga akan ikut dalam pembicaraan tersebut.
ISTANA KEPRESIDENAN/AGUS SUPARTO
Dari kiri, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, bakal calon presiden dari PDI-P Ganjar Pranowo, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri, dan Presiden Joko Widodo berfoto bersama seusai pengumuman bakal capres PDI-P yang dilaksanakan di Istana Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).
Jika merujuk pada penjelasan Megawati sebelumnya, setidaknya ada 10 nama bakal cawapres Ganjar yang sudah masuk kantongnya. Adapun tujuh nama di antaranya sudah beredar di publik sebagaimana pernah disampaikan Presiden Jokowi seusai shalat Idul Fitri, akhir April lalu.
Ketujuh nama tersebut meliputi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Di luar tujuh nama itu, artinya Megawati masih mempunyai tiga nama lain. Menurut Basarah, tiga nama tersebut bisa saja nama Puan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, bahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
”Dan, saya kira, ini suatu yang baik bagi masyarakat. Tetapi, sekali lagi, nama-nama itu muncul dalam suasana kehangatan dan ingin membuat kontestasi pilpres itu hangat. Dan, sekali lagi, nama-nama itu masih sangat cair, dan akan dipikirkan, direnungkan lebih jauh oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dan nanti akan dibahas bersama para ketua umum parpol lain, Pak Jokowi, dan Mas Ganjar Pranowo,” ucap Basarah.