Sukarelawan Jadi Tumpuan Parpol untuk Menang di Pilpres 2024
Partai-partai politik memfasilitasi, bahkan menjalin kerja sama, dengan kelompok sukarelawan untuk memenangkan bakal capres-cawapres yang diusung dalam Pilpres 2024.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·4 menit baca
Kendati memiliki mesin atau struktur kepengurusan lengkap, partai politik tetap menjadikan kelompok sukarelawan sebagai tumpuan untuk memenangi pilpres.
PDI-P sampai membentuk tim koordinasi dan membuka pendaftaran kelompok sukarelawan pendukung Ganjar Pranowo.
Selain Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS, Anies Rasyid Baswedan juga diukung 300-500 kelompok sukarelawan yang siap memenangkanya di Pilpres 2024.
JAKARTA, KOMPAS — Selain mesin partai politik, kekuatan organisasi sukarelawan juga menjadi tumpuan bagi partai untuk memenangkan bakal calon presiden yang mereka usung pada Pemilihan Umum Presiden 2024. Kehadiran sukarelawan diharapkan mampu menjaring pemilih secara lebih luas, terutama ceruk yang selama ini belum terjangkau oleh mesin atau struktur kepengurusan partai.
Sadar akan pentingnya kelompok sukarelawan, Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (TKRPP PDI-P) terus mengumpulkan data organisasi sukarelawan dari seluruh Indonesia yang mendukung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo. Sejak TKRPP PDI-P dibentuk pada 27 April 2023 hingga Kamis (11/5/2023) kemarin, setidaknya sudah 1.200 organisasi sukarelawan yang mendaftar. Namun, baru 457 organisasi sukarelawan yang terverifikasi.
Ketua TKRPP PDI-P Ahmad Basarah dalam konferensi pers di Kantor Sekretariat TKRPP PDI-P di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat, mengungkapkan, peserta pemilu bukan hanya parpol, tetapi segenap elemen rakyat Indonesia. Karena itu, kerja sama parpol dengan elemen rakyat yang tergabung dalam kelompok sukarelawan untuk menyukseskan kontestasi pilpres menjadi sebuah keniscayaan.
”Kemenangan Presiden Joko Widodo di Pilpres 2014 dan 2019 pun adalah berkat kolaborasi bekerjanya mesin partai dan organisasi sukarelawan,” ujar Basarah.
Sukarelawan Ganjar sampai hari ini terdiri atas dua kategori. Pertama, sukarelawan Ganjar yang berasal dari pendukung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu. Kedua, sukarelawan Ganjar yang memang baru terbentuk. Pendaftaran sukarelawan Ganjar akan dibuka sampai 28 Oktober 2023, yang bertepatan dengan hari ulang tahun Ganjar dan peringatan Sumpah Pemuda.
Basarah menjelaskan, ratusan organisasi sukarelawan masih disupervisi oleh TKRPP PDI-P. TKRPP PDI-P ingin agar organisasi sukarelawan Ganjar nantinya memiliki sejumlah syarat penting, terutama terkait segmentasi target pemilih yang akan dicapai, apakah kalangan milenial, petani, buruh, atau nelayan.
Sekretaris TKRPP PDI-P Deddy Sitorus menambahkan, pihaknya telah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan mayoritas pendukung Jokowi pada pilpres lalu. Banyak dari mereka yang sudah menggunakan nama baru dan mendukung Ganjar. Namun, tak dimungkiri, ada banyak pula yang masih menunggu kepastian calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Ganjar.
Peserta pemilu bukan hanya parpol, tetapi segenap elemen rakyat Indonesia. Karena itu, kerja sama parpol dengan elemen rakyat yang tergabung dalam kelompok sukarelawan untuk menyukseskan kontestasi pilpres menjadi sebuah keniscayaan.
”Kami percaya bahwa nanti ketika 28 Oktober itu jumlahnya tidak akan terlalu jauh berbeda (dengan jumlah sukarelawan Jokowi pada Pilpres 2019). Sebab, banyak sukarelawan yang di daerah-daerah nanti daftarnya. Ini, kan, yang mendaftar pada kami di tingkat pusat. Belum di kabupaten, kota, belum juga yang bersifat komunitas-komunitas, belum lagi yang bersifat demografi tertentu. Itu akan terus berproses menurut kami,” ucap Deddy.
Melebur
Deddy menyampaikan, TKRPP PDI-P dibentuk untuk memastikan adanya sinergi antara semua pemangku kepentingan pendukung Ganjar dan bakal cawapresnya. TKRPP PDI-P akan membangun prinsip kerja sama yang saling menghormati eksistensi setiap organisasi sukarelawan serta eksistensi partai pengusung dan pendukung Ganjar dan cawapresnya.
TKRPP PDI-P ini kelak akan melebur dengan parpol yang nantinya akan mendukung Ganjar. Sampai hari ini, sudah ada dua partai lain yang turut mendukung Ganjar, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hanura.
Basarah meyakini, ke depan akan ada parpol lain lagi yang akan ikut bergabung untuk mendukung Ganjar. Belakangan ini, komunikasi politik sempat terhenti karena pimpinan partai sibuk mengurusi pendaftaran bakal calon anggota legislatif.
”Setelah ini, akan dilakukan kembali komunikasi-komunikasi politik. Ibu Megawati (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri) akan menugaskan (Ketua DPP PDI-P) Mbak Puan Maharani dan (Ketua DPP PDI-P) Mas Prananda Prabowo serta segenap DPP PDI-P untuk membuka kembali komunikasi politik dan menjajaki kemungkinan parpol-parpol lainnya yang akan mendukung Ganjar Pranowo,” tutur Basarah.
Kunci kemenangan
Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang sudah memutuskan akan mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal capres dalam Pilpres 2024 juga terus menggalang kekuatan organisasi sukarelawan. Koordinator Tim Pilpres 2024 yang juga Wakil Ketua Umum Nasdem, Ahmad Ali, mengungkapkan, hingga Jumat ini setidaknya terdapat 300-500 organisasi sukarelawan Anies di seluruh Indonesia.
”Banyak sukarelawan itu tumbuh sendiri di tengah masyarakat sendiri. Kami hanya mewadahi dan mengakui eksistensi mereka,” ujarnya.
Ahmad Ali berpandangan, situasi demokrasi di Indonesia saat ini menempatkan posisi parpol di bawah rata-rata kepercayaan masyarakat sehingga banyak tokoh masyarakat yang tidak ingin menjadi bagian dari parpol. Dalam situasi tersebut, kehadiran sukarelawan menjadi salah satu kekuatan yang sangat signifikan, bahkan menentukan, dalam setiap kontestasi, baik pemilihan kepala daerah (pilkada), pemilihan umum anggota legislatif (pileg), maupun pilpres.
”Ruang-ruang itu menjadi penting diisi oleh para sukarelawan untuk menjangkau mereka. Semakin banyak sukarelawan, semakin banyak orang yang terlibat bekerja di sana. Dengan begitu, berimplikasi pada semakin banyaknya pertemuan dengan masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang ditemui, semakin banyak dukungan yang diperoleh,” katanya.
Parpol, lanjut Ahmad Ali, memang menjadi salah satu kunci pemenangan karena memiliki mesin partai yang kuat dari pusat hingga daerah. Namun, kehadiran sukarelawan juga menjadi kunci yang sangat penting untuk merangkul segmen pemilih yang belum terjangkau oleh mesin partai tersebut.
”Jadi, kita memang tidak bisa menafikan kekuatan sukarelawan. Dengan wilayah Indonesia yang sangat luas, tentu butuh banyak orang yang ambil tanggung jawab,” katanya.
Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie pun sependapat dengan Ahmad Ali. Sukarelawan sangatlah dibutuhkan untuk pemenangan pilpres mendatang. ”Semakin banyak rakyat yang terlibat dalam demokrasi juga semakin bagus. Itu menunjukkan kesadaran rakyat untuk menggunakan haknya makin merata,” katanya.