logo Kompas.id
Politik & HukumHarga Sebuah ”Centang Biru”...
Iklan

Harga Sebuah ”Centang Biru” bagi Partai Politik

Saat ini medsos, termasuk Twitter, menjadi salah satu arena adu narasi dan perebutan pengaruh bagi aktor-aktor politik. Lalu, apa strategi partai-partai politik mempertahankan reputasi sekaligus pengaruh di medsos?

Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
· 6 menit baca
Tangkapan layar jumlah pengikut akun Twitter resmi Partai Demokrat yang sempat anjlok pada Kamis (27/4/2023).
KOMPAS/NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR

Tangkapan layar jumlah pengikut akun Twitter resmi Partai Demokrat yang sempat anjlok pada Kamis (27/4/2023).

  • Jumlah pengguna medsos yang mencapai 68,9 persen penduduk Indonesia menjadi salah satu alasan partai-partai politik memanfaatkan medsos untuk menjangkau sebanyak mungkin simpatisan.
  • Partai-partai politik menggunakan berbagai cara agar akun medsos yang dimiliki tervalidasi sebagai akun resmi dan juga menambah jumlah followers.
  • Tak hanya membangun reputasi, semakin banyak followers diyakini semakin banyak pula masyarakat yang terpapar narasi yang disebarkan partai politik.

Dalam waktu singkat, ratusan ribu pengikut atau follower akun Twitter Partai Demokrat, @PDemokrat, menurun drastis menjadi hitungan jari. Centang biru penanda bahwa akun tersebut merupakan akun resmi pun raib. Peristiwa yang terjadi pada Kamis (27/4/2023) siang itu tentu menarik perhatian publik. Apalagi, hilangnya pengikut akun Twitter partai berlambang bintang mercy itu terjadi di tengah suhu politik yang mulai memanas jelang Pemilu 2024.

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000