Dave Laksono Keceplosan Sebut Jerry Sambuaga Calon Menpora
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono berkelakar bahwa Wamendag Jerry Sambuaga akan menjadi Menpora baru menggantikan Zainudin Amali. Siapa pun yang menjadi menpora diharapakan dapat solutif dan berani.
Oleh
Ayu Nurfaizah
·2 menit baca
AYU NURFAIZAH UNTUK KOMPAS
Dave Laksono memberi sambutan pada Musyawarah Besar Kosgoro 1957, di Jakarta, Sabtu (1/4/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Ketua DPP Partai GolkarDave Laksono keceplosan menyebut Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga sebagai kandidat Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebutkan telah menemukan figur yang akan mengisi posisi yang ditinggalkan Zainudin Amali itu. Namun, Presiden masih merahasiakannya.
Dalam sambutan pada acara Musyawarah Besar Kosgoro 1957, Sabtu (1/4/2023), di Jakarta, Dave berkelakar bahwa Jerry Sambuaga yang saat ini menjabat sebagai Wamendag akan menjadi Menpora baru. ”Di sini juga ada Menpora kita. Eh bukan Menpora, mohon maaf ya Pak Wamendag. Gak tahu kepleset atau apa sengaja, keluarnya begitu,” kata Dave disambut riuh para peserta musyawarah yang hadir.
Ia menambahkan, kepada seluruh peserta musyawarah, yaitu kader Golkar dan Kosgoro 1957, untuk mendoakan Jerry. Jerry yang duduk di bangku depan dalam acara itu meresponsnya dengan tertawa.
Selepas acara, Dave mempertegas bahwa siapa pun yang menjadi Menpora adalah pilihan terbaik Presiden Joko Widodo. Jawabnya belum mantap ketika ditanya apakah tadi yang ia sebut merupakan kesengajaan atau keceplosan.
”Ya, emang cocok (Pak Jerry) kalau kriterianya muda, tapi kan yang masih muda banyak,” gurau Dave menjawab pertanyaan wartawan.
Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan RI di Jakarta, Selasa (21/12/2021).
Menanggapi hal ini, Jerry mengatakan bahwa ia akan mengikuti arahan Presiden dan Ketua Umum Golkar. ”Itu hak prerogratif presiden, saya ikut arahan saja. Pokoknya menjalankan tugas sebaik-baiknya. Saat ini masih menjalankan tugas-tugas sebagai Wamendag,” ucap Jerry.
Presiden Joko Widodo, pada Jumat (31/3/2023) lalu, menyatakan, akan melantik Menpora dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (Kepala BNPT) yang baru minggu depan. Namun, ia masih merahasiakan siapa figur yang dipilihnya. ”Nanti,” ujar Presiden (Kompas.id, 31/3/2023).
Menpora sebelumnya, Zainudin Amali mengundurkan diri karena ingin fokus menjadi Wakil Ketua Umum 1 Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Membutuhkan orang muda
Pengamat Olahraga Djoko Pekik Irianto menjelaskan, siapa pun yang menjadi Menpora layaknya memang masih muda. Namun, menurut dia, tidak harus terpaku dengan usia, tetapi juga muda secara pemikiran, memiliki empati, kreatif, dan solutif.
”Calon menpora perlu memiliki 4K, yaitu kompeten, komitmen, keberanian, dan komunikasi,” tutur Djoko dihubungi terpisah.
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kanan) menyerahkan kenang-kenangan kepada Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (kedua dari kanan) di Wisma Menpora, Jakarta, Kamis (16/3/2023). Zainudin Amali resmi menyerahkan jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai pelaksana tugas.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh Menpora baru, yaitu di bidang pemuda dan olahraga, dalam hal kepemudaan memang sulit diukur. Namun, pada bidang olahraga dapat diukur misalnya perolehan prestasi atlet. Menpora baru juga harus memiliki komitmen serta keberanian membuat program-program baru yang inovatif, utamanya menyelesaikan berbagai permasalahan keolahragaan.
”Kemampuan komunikasi juga penting, tidak hanya secara perseorangan, tetapi juga kelembagaan. Dalam hal ini, Kemenpora akan bersinggungan dengan banyak pihak, misalnya tentang keuangan dengan Kementerian Keuangan, atau masalah strategi pembangunan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),” ujar Djoko.
Terlebih lagi, olahraga di Indonesia sedang menghadapi berbagai masalah yang perlu diselesaikan dengan segera. Salah satunya adalah kegagalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Terkait hal ini langkah ke depannya harus segera dirumuskan. Selain itu, juga tindak lanjut Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021. Menurut Djoko, DBON sudah dimulai sejak 2021, tetapi hingga 2023 belum ada progres yang banyak.
”Menpora yang baru tidak bisa observasi dan belajar dulu. Ibarat orang balapan, sudah harus tancap gas ini. Begitu dilantik, ia harus siap dan menghadapi berbagai permasalahan,” katanya.