Mengawali kunjungan kerjanya ke Aceh, Wapres Amin shalat tarawih berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Dalam tausiahnya, Wapres meminta umat untuk meningkatkan ketakwaan dan memegang komitmen kebangsaan.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak umat Islam memanfaatkan Ramadhan sebagai momentum meningkatkan ketakwaan dan kepatuhan. Tak hanya itu, Wapres juga mengingatkan pentingnya memegang komitmen sebagai bangsa.
”Menjalankan sebagai Muslim kaffah (seutuhnya) itu perintah Allah (kepada manusia). Bagi kita, Muslim kaffah adalah memegang komitmen kebangsaan sebagai bangsa Indonesia,” kata Wapres Amin saat menyampaikan tausiah seusai menunaikan ibadah shalat Isya di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Rabu (29/3/2023) malam.
Artinya, menurut Wapres Amin, setiap individu menghormati seluruh kesepakatan yang telah dibuat para pendiri bangsa demi persatuan Indonesia. Kesepakatan dimaksud terkait Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
”Muslim kaffah berarti kita memegang kesepakatan nasional yang telah dibangun para pendiri bangsa,” ujarnya.
Oleh karena itu, Wapres Amin mengajak seluruh umat Muslim untuk berkomitmen menjalankan kepatuhan-kepatuhan ini, tidak hanya di bulan puasa, tetapi seterusnya. ”Harus kita jaga terus. Tidak hanya (di) Ramadhan, tetapi juga sepanjang tahun,” kata Wapres Amin.
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden RI menginformasikan, mengawali kunjungan kerja Wapres Amin ke Aceh, Wapres melaksanakan shalat tarawih berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Tausiah yang diberikan Wapres Amin kepada seluruh jemaah yang hadir kemudian dilanjutkan dengan shalat tarawih dan ditutup shalat witir.
Masjid Raya Baiturrahman dibangun pada 1022 Hijriah/1612 Masehi di masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda dari Kesultanan Aceh Darussalam. Sejak awal, Masjid Raya Baiturrahman tidak hanya untuk kegiatan ibadah. Menurut sejarahnya, tempat ini sempat menjadi benteng pertahanan rakyat Aceh di masa perang melawan Belanda.
Masjid ini juga menjadi tempat berlindung warga Aceh saat menyelamatkan diri dari gulungan ombak tsunami pada tahun 2004 silam. Hingga kini, Masjid Raya Baiturrahman terus menjadi sentral kegiatan umat Islam di Aceh, yakni untuk tempat shalat, pengajian, perhelatan acara besar keagamaan, dan menjadi salah satu destinasi wisata religi dan budaya di Aceh yang sering dikunjungi oleh para wisatawan.
Saat menghadiri acara Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar yang digelar di kompleks Pendopo Bersinar Tabalong, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, pada Jumat (17/3/2023), Presiden Joko Widodo menuturkan, Indonesia merupakan negara dan bangsa yang besar.
Indonesia memiliki 280 juta penduduk yang hidup di 17.000 pulau dengan beraneka ragam suku, adat, ras, dan agama. ”Keragaman itu diikat dengan semangat ke-tunggal-ika-an, diikat dengan konsensus kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Presiden Jokowi.
Oleh karena itu, Presiden mengajak masyarakat Melayu-Banjar untuk bersama-sama meningkatkan semangat ukhuwah, baik ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, maupun ukhuwah insaniyah. Menurut Presiden, semangat ukhuwah dapat menjadikan masyarakat hidup rukun meski di tengah perbedaan.
Keragaman itu diikat dengan semangat ke-tunggal-ika-an, diikat dengan konsensus kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
”Semangat ukhuwah inilah yang membuat kita semua bisa hidup rukun, berbeda agama tapi rukun, berbeda adat tapi rukun, berbeda suku tapi rukun, karena memang kita diciptakan oleh Allah berbeda-beda,” kata Presiden Jokowi.