Pemerintah Akan Keluarkan Kebijakan Rehabilitasi dan Reklamasi Pascatambang
Presiden Jokowi menyambut baik kerja sama yang telah disepakati oleh perusahaan di Kabupaten Luwu Timur dengan sejumlah negara, yaitu Brasil, China, dan Amerika Serikat.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
MUCHLIS JR - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo meninjau sekaligus meresmikan Taman Kehati Swerigading Wallacea di PT Vale Indonesia, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (30/3/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Seluruh perusahaan tambang yang ada di Tanah Air diharuskan melakukan rehabilitasi dan reklamasi terhadap lahan yang telah digunakan untuk pertambangan. Proses rehabilitasi dan reklamasi pascatambang tersebut juga harus dilakukan dengan baik sesuai dengan standar internasional yang berlaku.
Presiden Joko Widodo menyebutkan, pemerintah akan segera mengeluarkan kebijakan agar perusahaan tambang melakukan rehabilitasi dan reklamasi pascatambang. ”Akan saya paksa untuk mau dengan peraturan. Dan tidak mahal,” ucap Presiden Jokowi dalam keterangan seusai meninjau sekaligus meresmikan Taman Kehati Swerigading Wallacea di PT Vale Indonesia, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis (30/3/ 2023).
Menurut Presiden, selain rehabilitasi, semua perusahaan tambang juga seharusnya melakukan reklamasi dengan standar-standar internasional yang baik. ”Standar-standar lingkungan yang baik, saya kira tidak sulit,” ujar Presiden.
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan evaluasi terhadap area pertambangan yang sudah rusak. Menurut Presiden, manajemen pengawasan lapangan di Indonesia masih kurang baik sehingga harus terus diperkuat.
”Kelemahan kita adalah management control lapangan. Ini yang mau kita perkuat sehingga semua harus. Bukan hal yang sulit setelah saya melihat di lapangan,” tutur Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dan Bupati Luwu Timur Budiman.
Kelemahan kita adalah management control lapangan. Ini yang mau kita perkuat sehingga semua harus. Bukan hal yang sulit setelah saya melihat di lapangan. (Joko Widodo)
MUCHLIS JR - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo meninjau sekaligus meresmikan Taman Kehati Swerigading Wallacea di PT Vale Indonesia, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis (30/3/2023).
Tingkatkan kesejahteraan
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyambut baik kerja sama yang telah disepakati oleh perusahaan di Kabupaten Luwu Timur dengan sejumlah negara, yaitu Brasil, China, dan Amerika Serikat. Presiden berharap kerja sama tersebut akan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan.
”Di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, akan ada kerja sama empat negara yang ke depannya kita harapkan memberikan kontribusi kepada PNBP di provinsi, di kabupaten, dan memberikan efek kesejahteraan kepada masyarakat. Itu yang kita inginkan,” ujar Presiden.
Presiden menilai, sejumlah perusahaan yang tergabung dalam kerja sama tersebut terdiri atas perusahaan-perusahaan raksasa di dunia. Presiden berharap kerja sama tersebut dapat meningkatkan perekonomian di Tanah Air, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan.
”Kita harapkan efek ekonomi terhadap provinsi dan terhadap negara kita nanti akan memberikan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” ujar Kepala Negara.
Semua energinya disuplai dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) kita, Pak, sehingga pabrik smelter kita energinya energi yang bersih, 100 persen dari PLTA.
Selanjutnya, Presiden pun menekankan alasan perusahaan-perusahaan tersebut tertarik untuk masuk ke Indonesia. Presiden menjelaskan bahwa salah satunya adalah karena Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.
”Ini yang perlu kita ingat bahwa cadangan nikel negara kita Indonesia adalah yang terbesar, nomor 1 di dunia, 25 persen cadangan nikel itu ada di negara kita. Itu kekuatan kita dan kita tidak ingin nikel itu habis karena diekspor mentahan bertahun-tahun. Oleh sebab itu, sejak 2020 saya stop, enggak boleh ekspor dalam bentuk mentahan lagi, tapi harus barang setengah jadi atau barang jadi,” ucap Presiden.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Pekerja tambang emas rakyat mendulang emas di Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Selasa (12/11/2019). Meski tidak menggunakan bahan kimia berbahaya seperti merkuri dan sianida, pertambangan rakyat membuat lubang-lubang besar dan menyebabkan air menjadi keruh di sepanjang Sungai Batang Natal. Tambang rakyat perlu ditata agar tidak merusak lingkungan, tetapi tetap memberikan kesejahteraan bagi rakyat.
Ketika mengunjungi kawasan PT Vale Indonesia Tbk, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, Presiden meninjau terlebih dahulu area tambang dari Solia Hill. Di sana, Presiden mendapat penjelasan mengenai proses penambangan hingga reboisasi yang dilaksanakan oleh PT Vale Indonesia Tbk. Setelah itu, Presiden melanjutkan peninjauan ke area smelter dengan menggunakan bus.
Energi bersih
Setibanya di area smelter, Presiden meninjau proses pengolahan hasil tambang sekaligus mendapatkan penjelasan dari Direktur Pabrik PT Vale Indonesia Iqbal Al Farobi.
”Semua energinya disuplai dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) kita, Pak, sehingga pabrik smelter kita energinya, energi yang bersih, 100 persen dari PLTA,” jelas Iqbal kepada Presiden.