Wapres Amin Terima Penghargaan Tokoh Islam Moderat dari Al-Azhar
Al-Azhar, salah satu lembaga keagamaan dan pendidikan tertua di dunia, yang didirikan lebih dari 1.000 tahun lalu di Kairo, Mesir, memberikan penghargaan Tokoh Islam Moderat kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima penghargaan dari Al-Azhar sebagai Tokoh Islam Moderat. Penghargaan diserahkan pada acara Peringatan Hari Lahir ke-1.083 Al-Azhar yang diselenggarakan oleh Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima penghargaan dari Al-Azhar sebagai tokoh Islam moderat. Penghargaan tersebut diharapkan menginspirasi banyak pihak untuk aktif dan kontributif mendukung serta menumbuhkembangkan moderasi beragama, baik di lingkup regional maupun internasional.
”Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Syeikhul Azhar, Prof Dr Ahmed Al-Tayeb, atas pemberian piagam penghargaan kepada saya, yang dinilai telah mengokohkan Islam wasathiyah di Indonesia, serta mendukung risalah Al-Azhar dalam membangun peradaban Islam global,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menghadiri Peringatan Hari Lahir ke-1.083 Al-Azhar, di Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Saya ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Syeikhul Azhar, Prof Dr Ahmed Al-Tayeb, atas pemberian piagam penghargaan kepada saya, yang dinilai telah mengokohkan Islam wasathiyah di Indonesia, serta mendukung risalah Al-Azhar dalam membangun peradaban Islam global.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomor 6, Jakarta pusat tersebut. Wapres menuturkan, penghargaan ini menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus mengembangkan Islam moderat hingga ke tingkat global.
”Penghargaan ini merupakan suatu kehormatan bagi saya sekaligus saya harapkan dapat menginspirasi banyak pihak untuk aktif dan kontributif mendukung dan menumbuhkembangkan moderasi beragama baik lingkup regional maupun internasional,” kata Wapres.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan pada acara Peringatan Hari Lahir Ke-1.083 Al-Azhar yang diselenggarakan oleh Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023).
Secara pribadi, Wapres pun menilai penghargaan tersebut luar biasa karena berasal dari lembaga yang begitu terhormat. Al-Azhar adalah satu lembaga perguruan tinggi bereputasi internasional yang luar biasa dan telah melahirkan banyak ulama serta cendekiawan di seluruh dunia.
Pada kesempatan tersebut, Wapres menuturkan, pada 2018 dirinya telah bertemu Grand Syekh Al-Azhar Prof Dr Ahmed Al-Tayeb saat berkunjung ke Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selain itu, pada awal 2023, dia juga bertemu Deputi Syekh Al-Azhar, Muhammad Al-Duwainy, pada forum Muktamar Fikih Peradaban dalam rangkaian Peringatan Hari Lahir 1 Abad Nahdlatul Ulama di Surabaya.
”Pertemuan tersebut memiliki makna penting dalam rangka membangun kehidupan moderasi beragama di tingkat gobal, yang tidak ekstrem ke kiri ataupun ke kanan. Harapannya tentu adalah guna mewujudkan kedamaian hubungan umat beragama, baik internal Islam maupun umat Islam dengan non-Islam,” ujar Wapres.
Wapres Amin juga mengapresiasi Al-Azhar yang dengan semangat keterbukaan telah menjalin komunikasi dan kerja sama dengan berbagai lembaga dunia. Hal ini termasuk, salah satunya, dengan Gereja Katolik di Vatikan.
”Pada 4 Februari 2019, Syekh Al-Azhar Prof Dr Ahmed Al-Tayeb bersama Pemimpin Vatikan Paus Fransiskus di Abu Dhabi telah menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama. Hari itu kemudian ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai Hari Persaudaraan Manusia Internasional,” ujar Wapres.
AFP PHOTO/OSSERVATORE ROMANO
Dalam arsip foto yang dirilis Vatikan pada Minggu lalu, Paus Fransiskus menyambut hangat Imam Besar Masjid Al-Azhar Sheikh Ahmed al-Tayeb (kanan) di Vatikan. Paus Fransiskus memulai kunjungannya ke Mesir pada Jumat ini dan akan diawali dengan pelayanan misa di Kairo.
Menurut Wapres, hal tersebut telah menjadi perhatian dunia untuk terus mendorong perdamaian antarumat beragama. ”Tak kalah penting, upaya tersebut (juga) merupakan tonggak penting dalam membangun peradaban agama Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam),” katanya.
Berkontribusi luar biasa
Sebelumnya, Ketua OIAA Cabang Indonesia Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang menuturkan, alasan Al-Azhar memberikan penghargaan kepada Wapres Amin sebagai Tokoh Islam Moderat. Hal ini karena sosok Wapres Amin dinilai telah berkontribusi luar biasa, baik sebagai cendekiawan Muslim, ulama terpandang, maupun sebagai Wakil Presiden dalam mengokohkan Islam moderat di Indonesia.
”Baik dalam konteks berbangsa maupun beragama. Sekian panjang kiprah dari Bapak Wapres rupanya juga menjadi sesuatu yang dicermati oleh Al-Azhar. Termasuk beliau selalu memberikan dukungan dan support untuk seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh alumni Al-Azhar,” kata Tuan Guru Bajang.
Meskipun Wapres Amin bukan merupakan alumni Al-Azhar, Wapres memiliki sanad keilmuan yang menyambung ke Al-Azhar, yakni dari kakek buyutnya, Syekh Nawawi Al-Bantani yang merupakan murid para Grand Syekh Al-Azhar seperti Syekh Ibrahim Al-Bajuri dan Syekh Abdullah As-Syarqawi. ”Bapak Wapres sesungguhnya adalah seorang Azhari, keluarga besar dari kami semua,” kata Tuan Guru Bajang.
Grand Syekh dan para pimpinan Al-Azhar memiliki perhatian besar terutama dalam memperkokoh budaya damai, memerangi Islamofobia, meruntuhkan pemikiran ekstrem, batasan fatwa, serta terus-menerus membangun narasi beragama yang kontekstual. ”Ternyata lima hal tersebut in line atau sesuai dengan apa yang sering disuarakan oleh Bapak Wapres Ma’ruf Amin dalam beragam kesempatan,” kata Tuan Guru Bajang.
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ashraf Mohamed Moguib Sultan pada acara Peringatan Hari Lahir Ke-1.083 Al-Azhar yang diselenggarakan oleh Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023).
Lembaga pendidikan tertua
Pada kesempatan sama, Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ashraf Mohamed Moguib Sultan mengatakan, Al-Azhar yang berada di Republik Arab Mesir merupakan salah satu lembaga keagamaan dan pendidikan tertua di dunia yang dibangun lebih dari 1.000 tahun yang lalu.
”Masjid Al-Azhar juga merupakan masjid pertama yang dibangun di kota Kairo yang kemudian dikenal dengan sebutan ’Kota Seribu Menara’. Al-Azhar dengan masjid dan perguruan tingginya merupakan model moderasi atau Islam wasathiyah,” ujarnya.
Al-Azhar juga memainkan peran penting dalam pengarusutamaan pemikiran Islam yang moderat di Mesir dan di dunia.
Menurut Ashraf, Al-Azhar jauh dari pemikiran keras yang terlalu ekstrem dalam menafsirkan ajaran agama Islam yang lurus. Al-Azhar, sepanjang sejarahnya, memainkan peran vital dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi antarumat manusia.
”Al-Azhar juga memainkan peran penting dalam pengarusutamaan pemikiran Islam yang moderat di Mesir dan di dunia. Al-Azhar merupakan institusi keagamaan Islam besar yang memelihara, merawat, mempelajari, dan menyebarkan warisan khazanah keilmuan Islam,” katanya.