Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk berbicara dari hati ke hati. Apa yang sebenarnya dibicarakan? Apakah terkait dengan persiapan Pilpres 2024?
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
TANGKAPAN LAYAR INSTAGRAM ERICK THOHIR
Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Sabtu (25/3/2023). Dalam pertemuan tersebut, keduanya mendiskusikan masalah industri pertahanan dan masalah-masalah kebangsaan lainnya.
Perjumpaan dan diskusi antar-anggota kabinet sebenarnya merupakan hal yang biasa terjadi. Namun, pertemuan antara Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ditanggapi berbeda karena terjadi di tengah menghangatnya situasi politik di Tanah Air. Terlebih, Prabowo merupakan bakal calon presiden dari Partai Gerindra, pemenang kedua Pemilu 2019, sedangkan Erick digadang-gadang sejumlah kalangan menjadi bakal calon wakil presiden.
Pertemuan antara Prabowo Subianto dan Erick Thohir terungkap dari foto yang diunggah melalui akun resmi Instagram milik Erick Thohir pada Jumat (24/3/2023) malam. Foto itu kini sudah disukai oleh lebih dari 35.000 orang.
Lewat akun Instagram miliknya itu, Erick menceritakan bahwa dirinya telah mendapat banyak masukan dari Prabowo. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail apa saja masukan-masukan yang diberikan oleh Prabowo tersebut. ”Ngobrol dari hati ke hati,” tulis Erick di akun Instagram miliknya yang mempunyai sekitar 2,6 juta pengikut.
Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, tidak menjawab tegas saat ditanya isi pertemuan, apakah berkaitan dengan pemilihan presiden mendatang atau tidak. Namun, hal yang pasti, keduanya membahas masalah kebangsaan.
Saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (25/3/2023), Dahnil mengungkapkan pertemuan antara Prabowo dan Erick berlangsung di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat. Dalam pertemuan tersebut, keduanya mendiskusikan seputar kerja sama dan peningkatan kinerja industri pertahanan seperti amanah Presiden Joko Widodo. ”Ini bertujuan untuk menuju kemandirian industri pertahanan lokal,” ucapnya.
Selain soal industri pertahanan, Dahnil mengungkapkan, Prabowo dan Erick juga berdiskusi masalah kebangsaan lainnya. Saat ditanyai lebih jauh, apakah masalah kebangsaan lainnya ini termasuk dinamika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Dahnil tidak bersedia menjelaskan lebih rinci. ”Ya, masalah kebangsaan,” ujarnya.
Meski disebut hanya membahas masalah kebangsaan, pertemuan Prabowo dan Erick tetap saja menimbulkan berbagai spekulasi. Apalagi, kunjungan Erick ke Kemenhan yang terkesan tiba-tiba terjadi di tengah menghangatnya situasi politik nasional.
Sepekan sebelumnya, Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri. Selama tiga jam, keduanya membahas berbagai persoalan bangsa, termasuk persiapan Pemilu 2024. Pertemuan diakhiri makan siang bersama dengan sajian utama sayur lodeh.
DOKUMENTASI ADC PRESIDEN
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (18/3/2023).
Pertemuan Jokowi-Megawati juga berlangsung setelah pada pekan sebelumnya publik ramai menyoroti kebersamaan Jokowi, Prabowo, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah. Kebersamaan itu pun dianggap oleh sebagian publik sebagai sinyal yang dilemparkan Jokowi untuk memasangkan Prabowo dan Ganjar, yang merupakan kader PDI-P, dalam Pilpres 2024. Spekulasi itu menguat lantaran belakangan Presiden Jokowi kerap mengajak Prabowo melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah.
Prabowo yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sudah sejak medio Agustus 2022 ditetapkan sebagai bakal calon presiden (capres) dari partainya. Prabowo juga selalu berada di papan atas tokoh potensial capres dengan elektabilitas tinggi. Survei terakhir Litbang Kompas periode Januari 2023, misalnya, menunjukkan elektabilitas Prabowo sebesar 18,1 persen. Angka itu menempatkan Prabowo di posisi kedua setelah Ganjar Pranowo (25,3 persen) dan sebelum mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (13,1 persen).
Saat ini, Gerindra juga sudah terikat kerja sama politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Namun, sejauh ini, KKIR juga belum menyepakati siapa yang akan diusung bakal capres-cawapres dalam pilpres mendatang. Kepastian mengenai nama pasangan capres-cawapres dari KKIR nantinya akan diputuskan bersama oleh kedua ketua umum partai dalam koalisi, yakni Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Sementara Erick belakangan memang ramai digadang-gadang menjadi bakal cawapres di Pilpres 2024. Sejumlah partai politik, seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN), bahkan menyebut Erick merupakan sosok terkuat untuk posisi cawapres. Presiden Jokowi dalam perayaan Hari Lahir Ke-50 PPP, 17 Februari 2023, pernah menyatakan bahwa Erick merupakan tokoh potensial untuk menjadi capres atau cawapres 2024.
Peta persaingan untuk memperebutkan posisi cawapres di Pemilu 2024 diperkirakan akan sengit. Poltracking merilis hasil survei elektabilitas bakal cawapres 2024 di lima provinsi di Pulau Jawa. Hasilnya, ada empat nama dominan yang muncul, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono, Erick Thohir, Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uno.
Sejumlah lembaga survei pun menempatkan Erick masuk dalam jajaran tokoh potensial cawapres untuk Pilpres 2024. Bahkan, dalam survei Litbang Kompas terekam, 8,6 persen responden menganggap Erick layak dijadikan pendamping Ganjar jika Gubernur Jateng itu diusung menjadi capres. Sebanyak 4,9 persen responden memandang Erick layak menjadi cawapres Prabowo dan 4,5 persen lainnya mengharapkan Erick mendampingi Anies jika maju dalam Pilpres 2024.
Survei Indo Barometer yang dirilis Selasa (21/3/2023), bahkan, menunjukkan bahwa Erick merupakan tokoh potensial cawapres dengan elektabilitas tertinggi, yakni 22,9 persen, disusul Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (15,8 persen). Karena itulah, menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, Erick berpotensi membantu kemenangan siapa pun capres yang didampingi.