Meski Laporkan UU Cipta Kerja Selesai di DPR, Pertemuan Jokowi-Puan Picu Spekulasi Dukungan Jokowi
Presiden Jokowi bertemu Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Jumat. Pertemuan menimbulkan dugaan Puan berharap dukungan politik Jokowi meski Puan laporkan selesainya Perppu Cipta Kerja jadi UU di DPR.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua DPR Puan Maharani di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/3/2023) siang. Meskipun, antara lain, disebutkan melaporkan diselesaikannya proses persetujuan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang Cipta Kerja di DPR membahas persiapan Pemilu 2024 mendatang, pertemuan tersebut memicu spekulasi masih diperlukannya dukungan politik Jokowi untuk Puan.
Pertemuan berlangsung sekitar pukul 11.00 sampai sekitar pukul 12.00 menjelang shalat Jumat. Puan memasuki Istana Merdeka melalui pintu samping Istana Merdeka sehingga tidak terpantau wartawan.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Puan kemudian mengunggah pertemuan tersebut di media sosialnya di Instagram. Dia menuliskan, ”Sebagai Ketua DPR RI, saya terus mendorong sinergi antarlembaga eksekutif dan legislatif yang tidak hanya terkait pelaksanaan fungsi DPR, tapi juga soal menyelesaikan isu-isu nasional termasuk persiapan Pemilu tahun depan dan membahas rencana beberapa UU (undang-undang) yang penting.”
Beberapa rencana undang-undang yang penting untuk dibahas bersama antara DPR dan Pemerintah serta mengenai desain masa depan Indonesia juga disebutkan Puan dibahas dalam pertemuan tersebut. Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut RUU apa saja yang didiskusikan keduanya.
Dalam keterangan tertulis yang diterima harian Kompas, Puan disebutkan hadir tak hanya sebagai Ketua DPR, tetapi juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Untuk itu, sejumlah hal yang penting dan strategis terkait dengan pemenangan Pemilu 2024 didiskusikan pula.
”Dan bagaimana merespons dinamika politik saat ini, termasuk gambaran kerjasama partai politik,” katanya.
Selain itu, dibahas pula upaya-upaya untuk mempercepat kesejahteraan rakyat dalam kacamata sesama kader PDI-P. ”Bagaimana kami sesama kader PDI Perjuangan mengatasi berbagai persoalan di masyarakat melalui desain keputusan politik,” tambah Puan.
Sebagai Ketua DPR RI, saya terus mendorong sinergi antarlembaga eksekutif dan legislatif yang tidak hanya terkait pelaksanaan fungsi DPR, tapi juga soal menyelesaikan isu-isu nasional, termasuk persiapan pemilu tahun depan dan membahas rencana beberapa UU (undang-undang) yang penting.
Di media sosialnya, Puan juga berseloroh mengenai pertemuan yang ”serba dua” kali ini. ”2 pemimpin, 2 kader PDI Perjuangan, bertemu di tanggal 2 Ramadan,” tulisnya.
Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan pertemuan tersebut. ”Pastinya, Bu Puan sudah meminta waktu untuk bertemu dengan Presiden,” ujarnya.
Ditambahkan Bey, pembahasan persiapan Pemilu 2024 ini mencakup pelaksanaan tahapan pemilu sesuai jadwal serta harapan semua berlangsung tanpa membuka celah kecurangan.
Pastinya, Bu Puan sudah meminta waktu untuk bertemu dengan Presiden.
Terkait foto yang diunggah Puan bersama Presiden Jokowi di Istana Merdeka, hasil penelusuran Kompas ternyata foto itu diabadikan oleh salah satu ajudan Presiden Jokowi yang diminta Puan mengambil fotonya. Pemotretan menggunakan telepon seluler Puan sendiri.
Belum menyerah
Secara terpisah, pengamat Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan, kehadiran Puan tak mungkin lepas dari politik elektoral. Sebab, sampai saat ini Puan terlihat belum menyerah untuk mendapatkan tiket pencapresan, apalagi dia adalah anak biologis dari Megawati Soekarnoputri dan cucu Presiden pertama RI Soekarno. Karena itu, sampai detik terakhir, dia tampak berusaha mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi.
Selama ini Jokowi 'kan tidak pernah terlihat meng-endorse, memberikan dukungan politik, atau kode-kode mendukung Puan. Jadi pertemuan ini bisa dimaknai Puan sebagai orang dekatnya Jokowi dan berhak juga didukung Jokowi, apalagi keduanya sama-sama kader PDI-P.
”Selama ini Jokowi 'kan tidak pernah terlihat meng-endorse, memberikan dukungan politik, atau kode-kode mendukung Puan. Jadi pertemuan ini bisa dimaknai Puan sebagai orang dekatnya Jokowi dan berhak juga didukung Jokowi, apalagi keduanya sama-sama kader PDIP,” tutur Adi.
Pertemuan ini menunjukkan harapan Puan dukungan politik tak hanya diberikan kepada Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Erick Thohir, Airlangga Hartarto, ataupun Sandiaga Uno, tetapi juga kepadanya. Puan berharap juga layak mendapatkan kode keras dukungan politik menuju 2024.
“Persoalan end of the day, (Puan) diumumkan sebagai capres dan elektabilitasnya naik atau tidak, Puan sepertinya merasa juga perlu untuk memberikan sinyal sebagai orang dekat Jokowi sehingga tidak bisa dihilangkan dari radar pencapresan 2024,” tambah Adi.
Namun, diyakini pula ada pembahasan mengenai politik kebangsaan dan legislasi. Salah satu Undang-undang yang krusial dan mendapat kritik publik cukup keras saat ini adalah Undang-undang Cipta Kerja. Resistensi masyarakat luar biasa. BEM UI, misalnya, mengkritik Puan dengan keras. (INA)