Kapal Perang Antikapal Selam Perancis La Fayette Singgah di Jakarta
Para prajurit Perancis akan berlatih dengan Batalyon Linud Udara 328/Kostrad di Cilodong, Jawa Barat, dalam latihan Garuda Guerrier Joint Exercise.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·3 menit baca
DOK AL PERANCIS
Fregat La Fayette akan mampir di Indonesia pada Sabtu (25/3/2023) dan akan tinggal selama lima hari.
JAKARTA, KOMPAS — Dua kapal perang Perancis, LHD Dixmude dan La Fayette, Sabtu (25/3/2023), singgah di Jakarta sebelum melanjutkan perjalanan latihan tahunannya. Kunjungan kapal perang yang mengangkut 120 prajurit militer Perancis ini merupakan yang pertama sejak pandemi Covid-19 melanda dunia pada Maret 2020.
Dalam keterangan persnya, Jumat (24/3), Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia menyampaikan bahwa kedua kapal perang tersebut akan berada di Jakarta hingga 29 Maret 2023. Sebelumnya, Atase Pertahanan Perancis Kolonel Sven Meic menyebutkan, kunjungan HD Dixmude dan fregat siluman La Fayette adalah yang pertama setelah pandemi Covid-19. Kedua kapal ini tergabung dalam Kelompok Pelatihan AL Perancis Jeanne d’Arc.
Setidaknya 120 prajurit militer taktis Angkatan Darat Perancis diangkut oleh kapal induk amfibi dan komando LHD Dixmude. Menurut rencana, para prajurit Perancis ini akan berlatih dengan Batalyon Linud Udara 328/Kostrad di Cilodong, Jawa Barat, dalam latihan bersama Garuda Guerrier.
Misi ini juga merupakan kesempatan untuk menegaskan kembali kepentingan Perancis di Indo-Pasifik dan perhatiannya terhadap stabilitas di kawasan.
Misi Jeanne d’Arc dalam operasi lima bulan keliling dunia ada dua. Pertama sebagai latihan penutup para siswa Akademi Angkatan Laut Perancis. Kedua, untuk menjamin terpeliharanya kedaulatan Perancis di wilayah seberang lautan, turut serta dalam operasi keamanan maritim, seperti pemberantasan bajak laut di Samudra Hindia, dan memperkuat kerja sama militer dengan negara-negara mitra.
Kedutaan Besar Perancis menyatakan, misi ini juga merupakan kesempatan untuk menegaskan kembali kepentingan Perancis di Indo-Pasifik dan perhatiannya terhadap stabilitas di kawasan tersebut.
Seusai singgah di Indonesia, LHD Dixmude dan fregat La Fayette akan berlayar ke Kaledonia Baru untuk mengikuti latihan Croix du Sud2023. Dalam latihan yang diikuti 15 negara itu, akan diadakan berbagai operasi penyelamatan masyarakat korban bencana alam.
DOK AL PERANCIS
LHD Dixmude punya kemampuan untuk operasi penanganan bencana alam.
Di Indonesia, dalam kesempatan ini juga akan diperkenalkan tentang industri pertahanan Perancis, termasuk kapal selam Scorpene oleh Naval Group. Zacharie Legrandselaku Manajer Pengembangan Bisnis Naval Group Indonesia mengatakan, pihaknya akan mengadakan presentasi di atas LHD Dixmude. Perwakilan PT PAL juga akan hadir dalam acara ini.
Kapal canggih
LHD Dixmude mulai digunakan AL Perancis tahun 2012. Kapal dengan panjang 199 meter ini berbobot 21.500 ton dan bisa berlayar dengan kecepatan maksimal 19 knots dengan daya jelajah 11.000 mil laut atau 20.372 kilometer. Kapal ini memiliki geladak berukuran 885 meter persegi dan bisa mengangkut berbagai kendaraan pendaratan. Hanggarnya bisa mengangkut 16 helikopter berat sekelas NH90 Caiman atau Tiger, serta punya fasilitas rumah sakit seluas 1.200 meter persegi. Kapal ini punya 220 kru, 40 di antaranya perempuan.
Kapal LHD atau landing helicopter dock merupakan kapal dengan misi pengantara darat dan laut. Kapal-kapal jenis ini digunakan untuk mendaratkan helikopter, kendaraan lapis baja, dan prajurit dari laut ke darat serta mengangkut personel dari darat ke laut, seperti korban bencana alam. Strukturnya yang modular membuat kapal ini mampu melakukan berbagai operasi, seperti mengangkut pasukan untuk sebuah misi, mengangkut banyak helikopter untuk operasi pengamatan maupun serangan, fungsi amfibi, yaitu memproyeksikan kekuatan dari laut ke darat; dan kemampuan rumah sakit.
Fregat La Fayette mulai digunakan pada 1996 berukuran 124 meter panjangnya dengan bobot 3,900 ton. Kapal ini punya kecepatan maksimal 25 knot dan bisa menempuh perjalan 5.000 mil laut (9.260 km) atau 50 hari. Kapal yang baru diperbarui tahun 2022 ini memiliki 197 kru, 20 di antaranya perempuan.
AFP/VINCENZO CIRCOSTA
Seorang pengungsi yang membutuhkan perawatan medis mendesak diangkat oleh helikopter Angkatan Darat Perancis dari kapal penyelamat Ocean Viking pada 10 November 2022 di Laut Tyrrhenian antara Italia dan Pulau Corsica.
La Fayette dalam operasi ini berfungsi untuk menjaga Dixmude. Fregat ini memang didesain untuk situasi tempur sehingga kemampuannya untuk menjadi kapal siluman penting untuk mengumpulkan informasi. Kapal ini juga dirancang untuk beroperasi jauh dari daratan Perancis dan selama 20 tahun telah melalui berbagai operasi di seluruh dunia, termasuk operasi Enduring Freedom di Afghanistan.
Salah satu kemampuannya yang meningkat tahun 2022 adalah kemampuan antipeperangan kapal selam dengan dipasangnya sonar di badan kapalnya. Sistem pertempurannya juga telah dikembangkan terutama dengan kemampuan optik dan elektronik. Kapal ini diharapkan bisa memberikan wawasan tentang perang asimetrik bagi para kadet muda AL Perancis yang ikut dalam Jeanne d’Arc ini.