Anies-AHY Kembali Bertemu, PKS Tetap Perjuangkan Ahmad Heryawan
Jika Wakil Ketua Majelis Syura PKS yang juga mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan tak dipilih oleh Anies Baswedan, seperti apa sikap dari PKS?
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
ISTIMEWA
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berkunjung ke kediaman Anies Baswedan di Jakarta, Selasa (21/3/2023).
> PKS menganggap biasa pertemuan Anies dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) karena Demokrat sudah memutuskan mendukung Anies di Pilpres 2024.
> PKS sebut ada sejumlah figur dari luar koalisi yang diusulkan jadi pendamping Anies.
> Nasdem juga tak mempersoalkan pertemuan kembali Anies dan AHY.
JAKARTA, KOMPAS — Partai Keadilan Sejahtera atau PKS menganggap biasa pertemuan bakal calon presiden yang didukungnya bersama Partai Nasdem dan Demokrat, Anies Baswedan, dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Selama Anies belum memutuskan pendampingnya untuk Pemilihan Presiden 2024, PKS akan tetap memperjuangkan Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syura PKS yang juga mantan Gubernur Jawa Barat.
Ketua Bidang Humas Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS Ahmad Mabruri saat dihubungi di Jakarta, Rabu (22/3/2023), mengatakan, bagi PKS, tidak ada yang perlu dipersoalkan terkait pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan. Sebab, itu hanya pertemuan biasa.
”Namanya juga sudah koalisi, ya, mesti sering bertemu,” ujar Mabruri.
Pada Selasa (21/3/2023), Agus menyambangi kediaman Anies di Jakarta. Mereka berbincang-bincang selama sekitar dua jam. Sebelum pertemuan tersebut, Anies yang mengunjungi Agus di Kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta.
ISTIMEWA
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengunjungi kediaman Anies Baswedan di Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Menurut Mabruri, sejauh belum ada keputusan terkait calon wakil presiden (cawapres) dari Anies, PKS akan terus memperjuangkan kadernya, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan. Namun, jika akhirnya Ahmad Heryawan tidak dipilih, PKS akan berbesar hati.
”Siapa pun cawapres yang dipilih Anies, kami ikut. Legawa, kan, perasaan personal. Dalam institusi politik, ya, kami berjuang dulu sesuai dengan cita-cita partai. Soal menang dan kalah (dalam memperjuangkan kader PKS agar menjadi cawapres Anies), urusan sudah biasa. Terpilih atau tidak sudah biasa,” tutur Mabruri.
Mabruri mengungkapkan, sebenarnya ada sejumlah nama dari luar partai koalisi yang juga diusulkan menjadi cawapres Anies. Misalnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Namun, sekali lagi, ia menekankan bahwa semua itu masih bersifat usulan.
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya, Kamis (23/6/2022), di Kantor Partai Nasdem.
Sependapat dengan Mabruri, Ketua DPP Nasdem Willy Aditya berpandangan, pertemuan Agus dan Anies merupakan hal yang wajar. Ini baik untuk membangun chemistry di antara keduanya. Lagi pula, setelah Nasdem mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres, Nasdem sudah sering berkeliling ke sejumlah wilayah bersama Anies.
”Jadi, dalam konteks menyambung rasa, membangun chemistry, ya, monggo-monggo mawon (silakan saja). Tidak ada masalah,” kata Willy.
Saat ditanyakan apakah pertemuan tersebut menjadi upaya bagi Demokrat agar mendapat tiket cawapres dari Anies, menurut Willy, upaya tersebut juga merupakan sesuatu yang wajar. Toh, nantinya, tiket cawapres diputuskan oleh Anies melalui mekanisme tim kecil. ”Kalau usaha, wajar saja, tidak salah juga usaha. Bebas-bebas saja,” ucap Willy.
Pertemuan antara Anies Baswedan dengan tim kecil dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera di rumah Anies Baswedan, Jakarta, Rabu (25/10/2022). Pertemuan itu bertujuan membicarakan sosok calon wakil presiden yang paling tepat untuk mendampingi Anies Baswdan di Pilpres 2024.
Tim kecil yang terdiri dari perwakilan Nasdem, Demokrat, PKS, dan tim Anies telah dipercaya Anies untuk menggodok nama cawapres yang nantinya akan diusung oleh Koalisi Perubahan. Nama itu nantinya harus memenuhi sejumlah kriteria yang telah ditetapkan Anies.
Adapun lima kriteria cawapres yang pernah disebutkan Anies meliputi, pertama, mempunyai kontribusi signifikan pada pemenangan. Kedua, bisa memperkuat barisan Koalisi Perubahan. Ketiga, bisa membantu menjalankan pemerintahan dengan efektif. Keempat, harus memiliki garis perubahan yang sama. Kelima, memiliki chemistry yang kuat dengan Anies.
”Jadi, Mas Anies sudah menyerahkan kepada tim kecil untuk ngubek-ngubek. Tim kecilnya, ya, ngobrol, bahas beberapa nama, tetapi memang belum spesifik ke nama,” ujar Willy.