Luhut Kembali Bertemu Paloh, Demokrat Yakin Nasdem Setia
Partai Demokrat tak ingin berspekulasi terkait pertemuan Surya Paloh dan Luhut Binsar Pandjaitan. Demokrat yakin Nasdem akan tetap setia bersama Demokrat dan PKS dalam Koalisi Perubahan.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO, KURNIA YUNITA RAHAYU
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali bertemu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Pertemuan yang berlangsung selama hampir tiga jam itu disebut hanya membahas masalah-masalah kebangsaan.
Pertemuan antara Paloh dan Luhut berlangsung di kantor DPP Nasdem di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023). Pertemuan diawali makan siang bersama. Ini menjadi pertemuan ketiga di antara keduanya dalam empat bulan terakhir. Pada Desember 2022, keduanya bertemu di London, Inggris, saat mereka berada di kota tersebut. Kemudian, pertemuan kedua dilangsungkan di salah satu restoran di Jakarta pada 3 Februari 2023.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Menurut Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto, pertemuan Paloh dan Luhut membahas masalah-masalah kebangsaan. Kedua tokoh itu sepakat akan terus menjalin komunikasi untuk bersama-sama membangun serta memelihara stabilitas dan kondusivitas bangsa. Adapun terkait Pemilihan Presiden 2024 tak dibahas secara spesifik. Dalam pertemuan itu, kedua tokoh juga tak menyinggung soal siapa calon presiden di pilpres.
Di dua pertemuan sebelumnya, sejumlah elite Nasdem juga menyampaikan bahwa pertemuan kedua tokoh membahas masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
Namun, setelah pertemuan pertama di London, Paloh menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/1/2023). Sumber Kompas menyebutkan, pertemuan Paloh dan Jokowi itu bisa terjadi setelah pertemuan Luhut dan Paloh (Kompas, 28/1/2023). Relasi Jokowi dan Paloh disorot sejumlah pihak merenggang setelah Nasdem memutuskan mengusung Anies Baswedan sebagai capres dari Nasdem.
Dalam perkembangannya, Anies didukung pula oleh Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Ketiga partai tergabung dalam koalisi yang kerap mereka sebut sebagai Koalisi Perubahan. Namun, hingga kini koalisi tersebut belum dideklarasikan.
Yakin tetap setia
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief tak ingin berspekulasi terkait isi pertemuan Luhut dan Paloh. Namun, ia meyakini, kalaupun ada upaya untuk menggagalkan pembentukan Koalisi Perubahan, pimpinan partai politik dalam koalisi tidak akan mudah terpengaruh.
”Para tokohnya itu para tokoh yang menurut saya agak sulit dipengaruhi pemerintah kalau sudah bersikap. Jadi, ya, baguslah kalau ada pertemuan-pertemuan seperti itu. Namanya juga upaya, kalau memang mau mendekati, silakan saja. Namanya upaya, kan. Kalau Koalisi Perubahan ini ibarat gadis cantik yang setia. Walaupun digoda, tetap setia,” ujarnya.
Untuk rencana deklarasi Koalisi Perubahan, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, rencana itu masih terus dimatangkan. Ia menyebut, ini juga menjadi bagian dari strategi pemenangan.
Ia menambahkan, dua dari tiga partai di Koalisi Perubahan kini berada di luar pemerintahan, yakni Demokrat dan PKS. Karena itu, Demokrat menyadari, koalisi ini akan berhadapan dengan status quo dan pihak-pihak yang ingin mempertahankan kekuasaan.
”Tentunya, ada pihak-pihak yang tidak suka dan sampai dengan saat ini masih terus berupaya menggergaji kebersamaan kami, menawarkan ini, menawarkan itu, kepada kami, satu sama lain ya. Kami tahu banyak pihak yang tidak mau dan tidak ingin Koalisi Perubahan ini terbentuk, berjalan, dan berlayar,” ujar Herzaky.
Deputi Bappilu DPP Demokrat Kamhar Lakumani meyakini dan percaya Paloh dan Nasdem akan tetap konsisten dalam Koalisi Perubahan. Sebagai negarawan, Paloh diyakini akan menjaga komitmen yang sudah dibangun bersama dengan Demokrat, PKS, dan Anies sebagai bakal capres yang disepakati oleh ketiga partai.
Untuk rencana deklarasi Koalisi Perubahan, menurut dia, Demokrat berharap dalam deklarasi nanti tak hanya bakal capres Anies yang dideklarasikan, tetapi juga bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies. Terkait bakal cawapres, tiga parpol dalam koalisi sudah sepakat untuk menyerahkan keputusan kepada Anies.
Kamhar menyebut, sebenarnya nama bakal cawapres sudah dikantongi Anies. Namun, ia enggan mengungkap detail mengenai nama tersebut.
”Kan, Mas Anies sudah menyebutkan kriteria-kriteria. Tentu kriteria-kriteria tadi sudah ada gambaran, siapa di antara figur-figur yang ada, yang potensial, yang paling pas. Kriteria-kriteria itulah yang akan menjadi faktor penjelas sekaligus sebagai alat filter siapa yang lolos untuk posisi itu,” ujarnya.