Ikuti Coklit Pemilu 2024, Presiden Jokowi Ajak Warga Cek Nama di "Website" KPU
Presiden Jokowi mengajak seluruh masyarakat untuk mengecek apakah mereka sudah terdaftar sebagai pemilih di Pemilu 2024.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengikuti kegiatan pencocokan dan penelitian data pemilih untuk Pemilu 2024. Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara mengimbau masyarakat untuk mengecek namanya di laman Komisi Pemilihan Umum. Warga yang belum terdaftar sebagai pemilih diminta segera melapor ke Komisi Pemilihan Umum Daerah setempat.
”Ini adalah bukti bahwa saya dan Bu Iriana sudah terdaftar sebagai pemilih di Pemilu 2024. Dan, saya mengajak, saya mengimbau seluruh masyarakat untuk mengecek namanya di website-nya KPU. Apabila belum terdaftar segera melaporkan ke KPUD setempat,” kata Presiden Joko Widodo di beranda depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Ini adalah bukti bahwa saya dan Bu Iriana sudah terdaftar sebagai pemilih di Pemilu 2024. Dan, saya mengajak, saya mengimbau seluruh masyarakat untuk mengecek namanya di website-nya KPU. Apabila belum terdaftar segera melaporkan ke KPUD setempat.
Sebelumnya, panitia pemutakhiran data pemilih dari Kelurahan Gambir Feby Azza Nurhakim yang datang ke Istana Merdeka menyampaikan bahwa kedatangannya pada Selasa sore tersebut untuk melakukan kegiatan pencocokan dan penelitian atau biasa disebut coklit. ”(Hal ini) karena nama Bapak terdaftar di TPS 010 Kelurahan Gambir. Apakah benar Bapak berdomisili di sini, Pak?,” tanya Feby.
Presiden Jokowi pun menjawab, ”Ya, betul. Saya Joko Widodo, bertempat tinggal di sini.” Feby kemudian izin meminta kartu tanda penduduk dan kartu keluarga milik Jokowi. Presiden Jokowi lalu memberikannya sembari duduk bersama Feby di kursi yang beberapa waktu sebelumnya ditata di teras depan Istana Merdeka tersebut.
Setelah petugas melakukan pencocokan dan penelitian, Presiden Jokowi juga terlihat menandatangani stiker tanda bukti pencocokan dan penelitian data pemilih Pemilu Tahun 2024. Dengan disaksikan Presiden Jokowi, Feby kemudian menempelkan stiker tersebut di daun pintu Istana Merdeka.
Sementara itu, Ketua KPU Hasyim Asy’ari menuturkan, Selasa, 14 Maret 2023, adalah hari terakhir kegiatan pencocokan dan penelitian data pemilih atau sering dikenal dengan coklit. ”Jadi, kegiatan pencocokan dan penelitian data pemilih ini dilakukan terhitung mulai 12 Februari sampai dengan 14 Maret 2023, baik untuk data pemilih di dalam maupun di luar negeri,” katanya.
Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk mencocokkan secara faktual data yang sudah ada di dalam data pemilih sementara dengan nama-nama orang yang ada terdaftar di data pemilih. ”Apakah penulisan nama, NIK, domisili sudah sesuai dan alokasi TPS-nya,” ujar Hasyim.
Hasyim menuturkan, pencocokan dan penelitian data pemilih terhadap Joko Widodo dan Ibu Iriana kali ini adalah dalam rangka memastikan nama mereka berdua sudah ada di data pemilih. Selain itu juga mencocokkan apakah nama, alamat, dan alokasi TPS-nya sudah sesuai.
Petugas pantarlih juga sudah mencocokan dan meneliti data Joko Widodo dan Ibu Iriana. Kegiatan diakhiri dengan menempelkan stiker yang ditandatangani oleh pemilih di tempat tinggal sesuai dengan alamat domisili sebagaimana yang ada di KTP.
Saat menjawab pertanyaan media di sesi tanya jawab, Hasyim menuturkan, pencocokan dan penelitian tersebut secara simbolik menunjukkan Joko Widodo sebagai warga negara Indonesia dan kebetulan menjabat Presiden RI berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemilu. Partisipasi ini terutama dalam bentuk ikut dalam pencocokan penelitian data pemilih Pemilu 2024.
”Ini menunjukkan simbol bahwa Pemilu 2024 tetap berjalan sesuai dengan agenda. Dan, ini rangkaian dari kegiatan pemilu, di antaranya adalah pemutakhiran data pemilih,” ujar Hasyim.
Terkait jumlah pemilih, Hasyim menuturkan ada dua sumber data pemilih yang sekarang ini digunakan sebagai instrumen atau alat kerja untuk pemutakhiran data pemilih. ”(Sumber) yang pertama adalah DP4, data penduduk potensial pemilih pemilu dari pemerintah. Dan, kemudian, data pemilih terakhir atau DPT Pemilu terakhir yang dimiliki oleh KPU,” ujarnya.
Ada dua sumber data pemilih yang sekarang ini digunakan sebagai instrumen atau alat kerja untuk pemutakhiran data pemilih. Sumber pertama adalah DP4, data penduduk potensial pemilih pemilu dari pemerintah. Dan, kedua, data pemilih terakhir atau DPT Pemilu terakhir yang dimiliki oleh KPU.
Berdasarkan dua data tersebut kemudian dilakukan sinkronisasi. ”Dan itulah jadi data pemilih yang digunakan sebagai alat atau instrumen atau alat kerja bagi teman-teman pantarlih ketika pemutakhiran data pemilih. Data yang digunakan sebagai dasar untuk pemutakhiran data pemilih sekarang ini tercatat 204.559.713 pemilih.