Silir berharap dukungan pemerintah dalam perkembangan musik tradisi di Tanah Air semakin meluas di semua sektor. Musik tradisi dinilai luwes dan mampu bersinergi dengan perkembangan zaman
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·1 menit baca
Biduan Silir Pujiwati merasakan bahwa kondisi industri musik Tanah Air belum sepenuhnya sama dengan sebelum pandemi Covid-19. Namun, situasi yang belum pulih ini tak menyurutkan langkahnya untuk berkarya. Sebagai seniman dan musisi, Silir menyebut tugasnya adalah tetap berproses kreatif dengan media apa pun.
Saat ini Silir sedang berkolaborasi dengan band Raja Kirik yang dikenal suka bereksplorasi dengan musik eksperimental. ”Saya baru proses rekaman untuk albumnya Raja Kirik dan berkolaborasi di karya ini untuk promotour Eropa. Semoga sesuai dengan rencana,” ujar Silir ketika dihubungi pada Minggu (12/3/2023).
Untuk karya terbaru ini, Silir tetap berpijak pada musik tradisi, tetapi dikemas dalam musik elektronik dan lebih eksperimental. ”Jadi berbeda sekali genrenya dengan yang saya bawakan sebelumnya,” tambah Silir yang berlatar belakang seorang pesinden dan mengusung aliran musik etnik kontemporer.
Album tersebut akan berdurasi satu jam, sesuai dengan lama pertunjukan. ”Musiknya beralur cerita, jadi ada beberapa lagu di dalamnya. Kalau sesuai rencana, kami akan start (tur promo) pada Agustus dan album harus selesai bulan Maret ini,” kata Silir.
Seiring makin banyaknya pertunjukan musik yang sudah mulai digelar, Silir berharap dukungan pemerintah dalam perkembangan musik tradisi di Tanah Air semakin meluas di semua sektor. Musik tradisi dinilai luwes dan mampu bersinergi dengan perkembangan zaman.
”Mampu bersaing dalam kancah yang lebih luas/global. Dengan tradisi, kita bisa bersaing dan mengenalkan budaya ke mata dunia. Maka dari itu, dukungan dan peran aktif pemerintah dalam kebijakan program-programnya saya harap ramah terhadap seni musik tradisi,” ucapnya.