Sikap Kerja 80 Tahun Wapres Amin
Di usia genap 80 tahun, Wakil Presiden Ma’ruf Amin tetap sehat dan segar bugar. Diharapkan, di masa sisa pemerintahannya mendampingi Presiden Jokowi, Wapres Amin membantu memberikan ketenangan dan kesejukan.
Sabtu (11/3/2023) ini, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, yang akrab disapa ”Abah” atau Kiai Ma’ruf, genap berusia 80 tahun. Berlangsung di sebuah hotel di Jakarta, ulang tahun Wapres Amin akan dikemas dalam peluncuran buku "Kiai Wapres, Wapres Kiai; 80 Tahun Prof Dr KH Ma’ruf Amin". Sore harinya, ada syukuran khusus bagi keluarga dekat di rumah dinasnya. Presiden Joko Widodo disebut-sebut akan hadir incognito setelah kunjungan kerja.
Meski memasuki kepala delapan—dan seusai mendampingi Presiden Jokowi pada 20 Oktober 2024 usianya 81 tahun tujuh bulan lebih—Wapres Amin tampaknya tak kendur menjalankan tugas. Selain memimpin rapat, menerima tamu di kantor ataupun kediaman resmi, kunjungan ke daerah dan luar negeri, Wapres tetap semangat mewakili dan ditugaskan Presiden.
Kepala Sekretariat Wapres (Kasetwapres) Amin, Achmad Erani Yustika, dalam prolognya di buku yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas (PBK), menyatakan, sosok Kiai Ma’ruf, yang juga Wapres ke-13 Republik Indonesia, memancarkan lima sikap hidup, strategi kerja, dan mandat atau amalan militan. Kelima sikap, strategi, dan mandat itu sebagai pengalaman, keleluasaan pengetahuan, dan kedalaman keagamaan yang menjadi obor penerang perjalanan lima tahun pada 2019-2024.
Lima sikap hidup Wapres itu, dinilai Erani, meliputi pembelajaran, daya ingat, donor ilmu, percaya utuh pada mekanisme kerja, dan nilai moral yang melampaui dimensi material. Sedangkan lima strategi kerja mencakup apresiasi pengetahuan dan gagasan, penyiapan strategi, menggandeng pemangku kepentingan, prioritas, dan fokus menjalankan pekerjaan.
Baca Juga: Wapres: Pemerintah Terus Menjaga Keamanan dan Kesejahteraan Papua
Adapun lima mandat yang dirasakan ”Kiai Wapres dan Wapres Kiai” itu, Erani juga mengungkapkan sosoknya yang kerap mengawal pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, pemberdayaan mengatasi ketimpangan dan kemiskinan, pelayanan publik, percepatan pembangunan Papua, dan mencintai Tanah Air.
”Tutur katanya ritmis, logis, sistematis. Daya ingat dan pikirannya masih amat cergas, di luar fisiknya yang tangkas. Setiap hari waktu diperas, fisik dikuras, dan pikiran diringkas. Saya sebagai salah satu penyaksi atas kekuatan lahir dan batinnya saat jalankan amanah rakyat”
”Tutur katanya ritmis, logis, sistematis. Daya ingat dan pikirannya masih amat cergas, di luar fisiknya yang tangkas. Setiap hari waktu diperas, fisik dikuras, dan pikiran diringkas. Saya sebagai salah satu penyaksi atas kekuatan lahir dan batinnya saat jalankan amanah rakyat,” tulis Erani.
Sebagai seorang kiai, Wapres Amin menegaskan, dirinya mempertahankan nilai-nilai NU yang lama, tetapi terbuka mengambil yang baru, lebih baik, dan transformatif. ”Saya pakai celana sejak jadi Wapres. Sebelumnya pakai kain. Tapi, kalau saya kembali ke lingkungan pesantren, saya pakai kain lagi, tapi pola berpikirnya (modern). Bisa dilihat di pesantren pakai kain, sandal, bawa handphone dan laptop. Itu ciri santri modern ini,” ujarnya.
Jawaban itu disampaikan untuk menepis kekhawatiran sejumlah orang, yang tak menduga saat kiai ditunjuk Presiden Jokowi jadi pendampingnya. Waktu itu, sejumlah orang sambil berseloroh berkata, ”Siapa-siap staf Wapres pakai sarung saat berkantor jika Kiai Ma’ruf terpilih bersama Jokowi.”
Kesaksian para mantan
Wapres ke-10 dan ke 12 RI, Jusuf Kalla, yang hadir sebagai saksi saat pernikahan Kiai Ma’ruf dengan Ibu Wury Estu Handayani pada 2014 setelah istrinya meninggal, sangat bersyukur kiai genap berusia 80 tahun saat menjabat sebagai Wapres RI. Di tahun ketiga mendampingi Presiden Jokowi, Kalla pun berharap Wapres dapat memberikan kesejukan dan ketenangan saat ancaman krisis ekonomi dan jelang pemilu.
”Sebagai kiai, Pak Ma’ruf juga sebenarnya seorang politisi sehingga paham politik dan bisa membantu Pak Jokowi memberikan ketenangan”
”Sebagai kiai, Pak Ma’ruf juga sebenarnya seorang politisi sehingga paham politik dan bisa membantu Pak Jokowi memberikan ketenangan,” ujar Kalla. Di balik ucapan kebahagiaan mantan Kasetwapres 2011-2021, Mohamad Oemar, yang kini Duta Besar Perancis, Monako, Andorra, dan UNESCO, juga memberikan catatan selama dua tahun mendampingi Wapres Amin. Sosoknya dinilai atentif dan serius membantu Presiden mencari solusi terbaik menghadapi berbagai masalah.
”Karena itu, selain selamat, saya berharap Wapres Amin senantiasa diberkati Allah SWT. Dengan kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesannya dapat mengemban amanat,” tuturnya saat dihubungi di Perancis.
Sementara Bambang Widianto, yang pernah tiga tahun bersama Wapres Amin sebagai salah seorang Deputi Seswapres/Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan dan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) serta staf ahli Wapres, juga memberikan selamat. Bambang yang kini dipercaya sebagai Staf Khusus Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap Wapres Amin senantiasa sehat serta menjadi pencerah dan perekat bangsa.
Di mata jurnalis
Bagi jurnalis Istana peliput kegiatan Wapres Amin, yang menjadi saksi liputan dan kunjungan kerja ”Kiai Wapres, Wapres Kiai” ini, Wapres tak pernah lupa menjaga kebugaran dengan olahraga rutin, termasuk saat kunjungan ataupun di luar negeri. Biasanya, Wapres berjalan kaki 2-3 kilometer. Jalan pagi ini didahului gerak ringan untuk pemanasan dan pendinginan dipandu salah satu ajudannya.
Saat wawancara khusus dengan Kompas, awal Februari lalu, salah satu olahraga favoritnya adalah bersepeda statis. Wapres menunjukkan lokasi olahraganya di beranda lantai dua rumah dinasnya, di bawah rimbun tanaman anggur yang ditanam menjalar seperti di rumahnya di Tenara, Serang, Banten.
Meskipun malam itu ia tidur hanya tiga jam karena hadir di acara NU dan menerima anugerah Rais Aam Pengurus Besar NU periode 2015-2018, paginya Wapres tetap segar bugar. Padahal, ia bangun dan sahur untuk rutin berpuasa.
"Wapres Amin cukup patuh dengan makanan yang dipantau dan dicek para dokter kepresidenan. Pernah terkait tawaran istrinya, untuk makanan kesukaannya, Wapres tetap meminta ditanyakan lebih dulu ke dokter kepresidenan"
Untuk kesehatannya, Wapres Amin cukup patuh dengan makanan yang dipantau dan dicek para dokter kepresidenan. Pernah terkait tawaran istrinya, untuk makanan kesukaannya, Wapres tetap meminta ditanyakan lebih dulu ke dokter kepresidenan. Hanya sesekali saat kangen makanan kesukaannya, seperti tape uli, dia minta disediakan anak-anaknya.
Wapres tertua di Indonesia
Dari 13 wapres yang pernah mendampingi para presiden, Wapres Amin tercatat sebagai wapres tertua yang masih menjabat. Wapres pertama, Mohammad Hatta atau Bung Hatta yang lahir pada 12 Agustus 1902 mengundurkan diri dari jabatannya pada 1 Desember 1956 di usia sekitar 54 tahun. Berikutnya, Wapres ke-2 RI Hamengku Buwono IX mengakhiri jabatannya pada periode pemerintahan Presiden Soeharto di usia 66 tahun, Wapres ke-3 RI Adam Malik di usia 66 tahun, dan Wapres ke-4 RI Umar Wirahadikusumah di usia 64 tahun.
Selanjutnya, Wapres ke-5 Soedharmono mengakhiri masa jabatannya di usia 66 tahun, Wapres ke-6 Try Sutrisno (63 tahun), dan Wapres ke-7 RI Bacharuddin Jusuf Habibie (62 tahun). Di masa reformasi, Wapres ke-8 Megawati Soekarnoputri mengakhiri masa jabatannya sebagai wapres di usia 54 tahun, Wapres ke-9 Hamzah Haz (64 tahun), dan Wapres ke-10 RI Boediono (71 tahun).
Hingga kini baru Kalla yang dua kali menjabat wapres, di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres ke-12 di era Presiden Jokowi. Kalla terakhir menjabat wapres pada periode pertama Presiden Jokowi di usia 77 tahun.
Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi, yang juga Juru Bicara Wapres Amin, Masduki Baidlowi, menyebut Wapres Amin merupakan wapres tertua di Indonesia. Namun, ia tak kenal lelah mengabdi pada bangsa dan negara. ”Rajin berolahraga setiap pagi untuk menjaga kesehatannya dan dengan bekal kesehatan tersebut, ia bisa tetap bugar dalam melaksanakan tugas-tugas membantu Presiden,” katanya, Jumat.
"Wapres Amin merupakan wapres tertua di Indonesia. Namun, ia tak kenal lelah mengabdi pada bangsa dan negara"
Ia mencontohkan peran Wapres Amin membumikan ekonomi syariah, tak hanya di Indonesia, tetapi juga ke mancanegara. Hal ini, antara lain, terwujud dengan ditandatanganinya letter of intent (LoI) antara Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dengan Kyoto University terkait pembangunan Center for Islamic Area Studies, di Symposium Hall, Kyoto University, Kyoto, Jepang.
Baca Juga: Wapres: Laju Kemiskinan Terus Dikendalikan
Kehadiran buku yang memuat pemikiran Wapres Amin bekerja mendampingi Presiden dinilai akan memberikan sumbangsih. Hal ini, antara lain, diungkapkan Wakil Grand Syekh Al-Azhar Muhammad Abdurrahman Muhammad Duwainy saat berbincang dengan Wapres Amin di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyebut kehadiran Wapres yang kiai dinilai memiliki kesempatan besar menjadikan agama sebagai fondasi menjalankan perpolitikan di Indonesia. ”Ada kelebihan di figur Wapres, sosok kiai yang berpolitik dilandaskan pada nilai kebenaran, nilai keadilan yang menjadi dasar berpolitik,” ujarnya.
Dalam kondisi politik di Indonesia yang cenderung tak beretika serta mengabaikan nilai, norma, dan etika, nilai agama disebut penting muncul diterapkan dalam kehidupan bernegara. ”Jelang usia 80 tahun, peran beliau yang selama lebih kurang tiga tahun terakhir itu ada dan banyak. Enggak mungkin Wapres diam. Beliau jalan ke sana kemari untuk berperan dalam membangun sebuah perbaikan-perbaikan berbangsa,” kata Ujang. (WKM/CAS/INA/HAR)