PKS: Cawapres Anies Harus Menyumbang Elektoral Paling Kuat
Meskipun PKS pernah mengusulkan nama mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai bakal cawapres dari Anies Baswedan, PKS tetap menyerahkan penentuan nama kepada Anies.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kiri) berjalan bersama Anies Baswedan (kanan) di Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta, Kamis (23/2/2023).
> PKS menyerahkan putusan soal cawapres dari Anies Baswedan pada Anies.
> Koalisi Perubahan akan segera dideklarasikan.
> PAN kemungkinan membahas capres-cawapres yang diusung partai, akhir pekan ini.
JAKARTA, KOMPAS — Partai Keadilan Sejahtera atau PKS meminta agar figur yang dipilih sebagai bakal calon wakil presiden dari Anies Rasyid Baswedan merupakan figur yang bisa menyumbangkan dampak elektoral yang kuat bagi pemenangan Anies. Meski demikian, PKS tetap menyerahkan penentuan bakal cawapres itu pada Anies. Sementara itu, ada kemungkinan Partai Amanat Nasional akan membahas capres yang akan diusung dalam Rapat Koordinasi Nasional, akhir pekan ini.
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan, PKS yakin pembicaraan mengenai bakal cawapres pendamping bakal capres PKS, Anies Baswedan, sudah mengarah ke satu titik. Meskipun PKS pernah mengusulkan nama mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai bakal cawapres Anies, pihaknya tetap menyerahkan penentuan nama kepada Anies. Sebab, perlu ada kecocokan antara Anies dan bakal cawapresnya.
”Pilpres setiap hari bergejolak, tetapi saya yakin dan percaya sudah ada pembicaraan yang mengarah ke satu titik. Pastinya, cawapres (Anies) itu harus menyumbang elektoral yang paling kuat,” ucapnya saat konferensi pers di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS, di Jakarta, Jumat (24/2/2023).
Rakernas dibuka oleh Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri dan dihadiri oleh bakal calon presiden Anies. Pada kesempatan itu, Anies juga diberi kesempatan memberikan sambutan di depan ribuan pengurus dan kader PKS yang hadir secara langsung dan mengikuti acara secara virtual.

Dalam survei Litbang Kompas periode Januari 2023 yang dirilis, beberapa hari lalu, elektabilitas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menempati urutan pertama dalam elektabilitas cawapres dengan perolehan 12,4 persen. Di posisi kedua ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (10,1 persen), mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (6 persen), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (5,9 persen), dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (3,8 persen). Di urutan keenam ada Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,7 persen), disusul Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir (3,1 persen), Menteri Sosial Tri Rismaharini (2,6 persen), dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani (1,7 persen).
Adapun dalam simulasi cawapres yang paling cocok dengan Anies, setidaknya ada tiga tokoh dengan keterpilihan tertinggi, yaitu Ganjar (15,1 persen), Sandi (14,9 persen), dan Kamil (14,7 persen). Selain itu, ada beberapa tokoh partai, seperti Agus (8,7 persen), Erick (4,5 persen), mantan Panglima TNI Andika Perkasa (3,3 persen), Puan (2 persen), dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (1,6 persen), (Kompas, 23/2/2023).
Baca juga: Survei Litbang “Kompas”: Cawapres Menjadi Penentu
Selain menentukan bakal cawapres, lanjut Aboe, dalam waktu dekat PKS bersama Nasdem dan Demokrat akan segera menggelar deklarasi bersama. Deklarasi bisa dilakukan sebelum atau sesudah bulan Ramadhan sesuai dengan jadwal yang akan disepakati bersama. ”Yang pasti adalah kami berusaha, menyatukan bersama, dan mendeklarasikan di waktu yang tepat, hari yang tepat, dan pas jadwalnya,” tuturnya.
Dalam kontestasi Pilpres 2024, lanjut Aboe, Koalisi Perubahan ingin ada tiga pasang capres-cawapres agar polarisasi dan gesekan di masyarakat tidak terlalu kencang. Namun, jika akhirnya hanya ada dua pasang, pihaknya akan tetap menghadapi kontestasi dengan suasana kekeluargaan dengan tetap mengutamakan kepentingan bangsa.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan pidato politik dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (27/8/2022).
Rakornas PAN
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengatakan, ada kemungkinan Rapat Koordinasi Nasional PAN yang akan diselenggarakan di Semarang, akhir pekan ini, untuk membahas capres dan cawapres. Namun, ia tidak bisa memastikan ada pengerucutan sembilan nama bakal capres PAN hasil Rakernas akhir Agustus lalu menjadi beberapa nama. ”Apakah kemudian akan ada rekomendasi terkait capres-cawapres nanti akan kita putuskan dalam rakornas sebelum nanti kita sampaikan kepada publik,” ujarnya.
Baca juga: Usulkan Sembilan Nama Bakal Capres, Arah Dukungan PAN Belum Jelas
Menurut dia, setiap parpol memiliki kebanggaan jika ketua umum atau kader terbaiknya maju sebagai capres atau cawapres. PAN juga mendorong agar Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang masuk dalam salah satu nama dari sembilan nama bisa maju dalam Pilpres 2024. Namun, penentuannya mesti dibahas bersama Koalisi Indonesia Bersatu yang beranggotakan PAN, Golkar, dan Partai Persatuan Pembangungan mengingat PAN tidak bisa memenuhi ambang batas pencalonan presiden.
”Nanti sikap yang akan kami ambil akan disampaikan pada saatnya dengan pertimbangan-pertimbangan dan rasionalitas yang terbaik untuk pemenangan pilpres dan mendongkrak kemenangan PAN,” ucap Eddy.