Besok Surya Paloh Temui AHY, Demokrat Berharap Deklarasi Sebelum Ramadhan
Demokrat, Nasdem, dan PKS sama-sama telah menyampaikan akan mengusung Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024. Namun, hingga kini, deklarasi koalisi ataupun Anies sebagai bakal capres belum dilakukan.
Oleh
ANTONIUS PONCO ANGGORO
·3 menit baca
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono seusai pertemuan di Kantor DPP Paartai Nasdem, Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
> Pertemuan pucuk pimpinan tertinggi Demokrat dan Nasdem ini pertama kalinya setelah Demokrat menyampaikan dukungan untuk mengusung bakal capres Nasdem, Anies Baswedan.
> Survei Kompas: proporsi pemilih Anies di Demokrat menurun sedangkan di Nasdem, melonjak jumlahnya.
> Persiapan Demokrat menghadapi Pemilu 2024 terganjal problem sistem pemilu yang tengah diuji di Mahkamah Konstitusi.
JAKARTA,KOMPAS - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh rencananya akan berkunjung ke kantor DPP Partai Demokrat, di Jakarta, Rabu (22/2/2023). Demokrat berharap deklarasi koalisi sekaligus bakal calon presiden yang akan diusung digelar sebelum memasuki bulan Ramadhan, akhir Maret.
Rencana kunjungan Surya Paloh ke Demokrat dikabarkan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu Demokrat Andi Arief.
"Besok SP (Surya Paloh) ke DPP Demokrat," ujar Andi Arief melalui pesan singkat, Selasa (21/2/2023)
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat Andi Arief, di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (3/11/2022).
Paloh akan didampingi sejumlah elite Nasdem dan ditemui langsung oleh Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Jika berjalan sesuai rencana, pertemuan dua pemimpin itu baru pertama kalinya dilakukan setelah Demokrat menyampaikan dukungan untuk mengusung bakal capres Nasdem, Anies Baswedan, akhir Januari lalu.
Selain dua partai itu, Partai Keadilan Sejahtera juga telah menyampaikan akan mengusung Anies. Meski pernyataan dukungan sudah disampaikan oleh elite dari ketiga partai, deklarasi koalisi yang kerap menyebut diri Koalisi Perubahan ini belum digelar hingga sekarang. Deklarasi Anies sebagai bakal capres baru dilakukan oleh Nasdem.
Terkait waktu deklarasi ini, Andi Arief menyampaikan, partainya menunggu elektabilitas Anies betul-betul stabil. "Kami berharap, sebelum puasa, itu akan dideklarasikan," tambahnya.
Setelah deklarasi, Andi memprediksikan elektabilitas Demokrat kembali meningkat. Selain itu, Demokrat yang didirikan oleh Presiden ke-6 RI membidik calon pemilih yang belum menentukan pilihan untuk menaikkan elektabilitas Demokrat.
Mengacu hasil survei Litbang Kompas periode Januari 2023, elektabilitas Demokrat menurun 5,3 persen dibandingkan hasil survei Oktober 2022, sehingga elektabilitasnya kini, 8,7 persen. Penurunan ini membuat Demokrat tergeser ke peringkat ke-4 elektabilitas parpol di bawah PDI-P, Gerindra, dan Golkar.
Merosotnya elektabilitas Demokrat seiring dengan menurunnya proporsi responden pemilih Anies Baswedan, di Demokrat, yakni dari semula 18,9 persen menjadi 11,3 persen. Sebaliknya, proporsi responden pemilih Anies di Nasdem yang semula 4,6 persen melonjak jadi 22,6 persen. Ini selaras dengan kenaikan elektabilitas Nasdem yang cukup signifikan atau sebesar 3 persen menjadi 7,3 persen.
Menanggapi hasil survei terbaru ini, Andi menekankan bahwa Demokrat adalah partai yang berbasis pada saintifik. Maka, elektabilitas Demokrat yang turun menjadi data penting bagi partai untuk melangkah ke depan. Selain itu, meski elektabilitas menurun, partai tetap melihat dari sisi positif, yakni Demokrat masih berada di empat besar parpol dengan elektabilitas tertinggi. "Hasil survei lain juga tempatkan kita di empat besar. Sebuah hasil yang not bad (tidak buruk)," tambahnya.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berjabat tangan setelah menyampaikan pidato di kantor DPP Partai Demokrat di Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022).
Ia juga menyinggung soal terkendalanya persiapan partai menghadapi Pemilu 2024. Kendala dimaksud terkait uji materi sistem pemilu yang kini tengah berproses di Mahkamah Konstitusi (MK). Sistem pemilu yang berlaku saat ini, yakni proporsional terbuka, diuji dan diminta diubah oleh MK menjadi proporsional tertutup.
"Akibat belum diputusnya uji materi itu, kerja politik di bawah utamanya dari para bakal caleg (calon anggota legislatif) hasil penjaringan partai, menjadi terhambat. Padahal caleg ini kan ujung tombak partai di pemilu," jelasnya.
Terkait rencana kunjungan Paloh ke Demokrat, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra menambahkan, Paloh dan Agus akan membicarakan isu-isu kebangsaan dan kerakyatan terkini, termasuk uji materi sistem pemilu proporsional terbuka, upaya penundaan pemilu, maupun upaya-upaya perubahan dan perbaikan yang harus dilakukan ke depannya.
"Pembentukan Sekretariat Perubahan, persiapan penandatangan nota kesepahaman, dan deklarasi Koalisi Perubahan juga akan menjadi pokok bahasan di antara kedua tokoh ini," tambahnya.