Presiden Jokowi Sebut Pertemuan dengan Surya Paloh Biasa Saja
Presiden Jokowi menyebut pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di tengah ramainya isu perombakan kabinet sebagai pertemuan biasa-biasa saja.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO, NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Isu perombakan kabinet kembali mengemuka, terutama setelah adanya pertemuan tertutup antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, tiga hari lalu. Namun, baik Presiden Jokowi maupun Surya Paloh tidak menyampaikan secara rinci mengenai topik yang dibahas dalam pertemuan, termasuk kemungkinan kabinet kembali dirombak.
Presiden Jokowi hanya memberikan jawaban ringkas saat ditanya mengenai isi pertemuannya dengan Surya Paloh. Menyebutnya sebagai pertemuan biasa, Presiden tidak menjelaskan isi pertemuan tersebut, termasuk apakah ada kaitannya dengan isu reshuffle atau perombakan kabinet.
”Pertemuannya biasa-biasa saja,” kata Presiden Joko Widodo saat menjawab pertanyaan media di kawasan Gedung Sarinah seusai acara Kick Off ASEAN Indonesia 2023 di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (29/1/2023).
Presiden Jokowi enggan menjawab ketika ditanya mengenai substansi pertemuannya dengan Surya Paloh, termasuk apakah berkaitan dengan isu perombakan kabinet. ”Mau tahu aja!” ujar Presiden Jokowi sembari tertawa pelan dan beranjak meninggalkan lokasi penyampaian keterangan pers tersebut.
Pertemuannya biasa-biasa saja.
Pada Kamis (26/1/2023), Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu di Istana Merdeka, Jakarta. Informasi yang dihimpun Kompas, keduanya bertemu selama hampir satu jam. Pertemuan tertutup tersebut digelar atas permintaan dari Paloh yang sebelumnya telah bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di London pada Desember 2022.
”Ya, Pak Paloh yang mengajukan untuk bertemu Presiden. Presiden akhirnya bersedia,” ujar pejabat di lingkungan Istana, Jumat (27/1/2023).
Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menepis pertemuan Jokowi dengan Paloh terkait pertemuan Luhut-Paloh. Kunjungan Paloh ke Istana semata menunjukkan hubungan baik antara Paloh dan Presiden.
Saat memberikan keterangan pers seusai meluncurkan ASEAN Indonesia 2023, Kepala Negara kembali meminta untuk menunggu saat ditanya mengenai perombakan kabinet. Hari pasaran Rabu Pon pada minggu depan pun disinggung wartawan sebagai konteks pertanyaan apakah akan jadi ada perombakan kabinet. ”Masa? Rabu Pon? Bener? Ya, nanti tunggu aja,” kata Presiden menjawab pertanyaan wartawan.
Sehari sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menuturkan, perombakan kabinet adalah kewenangan Presiden Jokowi. ”Kalau reshuffle, kan, hanya bisa terjadi atas kehendak Bapak Presiden dan itu kewenangan Bapak Presiden,” ujar Hasto kepada wartawan seusai acara Senam Indonesia Cinta Tanah Air (Sicita) yang diselenggarakan PDI-P di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).
Selama ini, Presiden Jokowi memang hanya memberikan sejumlah kode mengenai perombakan kabinet. Sepanjang Desember 2022, misalnya, setidaknya sudah tiga kali Presiden Jokowi melemparkan kode mengenai reshuffle kabinet. Pertama, seusai meresmikan Bendungan Sukamahi di Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kemudian yang kedua setelah meresmikan pengembangan Stasiun Manggarai tahap 1 di Jakarta dan ketiga saat kunjungan kerja ke Subang, Jabar.
Selain isu perombakan kabinet, Presiden Jokowi juga angkat bicara terkait ketertarikan putra bungsunya, Kaesang Pangarep, untuk terjun ke dunia politik. ”(Kaesang) Sudah ngomong ke saya, tapi saya selalu memberikan kebebasan kepada mereka. Saya tidak memengaruhi, saya tidak memutuskan karena mereka sudah punya keluarga sendiri. (Mereka) Harus bertanggung jawab, harus bisa memutuskan sendiri, dan saya enggak akan ikut-ikut,” ujarnya.