Wapres: Atasi Ancaman ”Hoaks”, Dakwah Harus Rambah Dunia Digital
Penguatan kapasitas dai dan ulama dibutuhkan untuk mengawal bangsa menghadapi berbagai ancaman sebaran kebohongan dan provokasi. Strategi dakwah pun diharapkan mampu merambah dunia digital.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·2 menit baca
BPMI - SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menyampaikan sambutan melalui konferensi video pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) ke-2, Jumat (20/1/2023) malam.
JAKARTA, KOMPAS — Masyarakat dapat terpecah belah akibat mudahnya penyebaran berita bohong atau hoaks di era digital. Terkait dengan hal tersebut, peran dai diperlukan untuk mengawal keutuhan bangsa dari ancaman berbagai sebaran kebohongan dan provokasi. Strategi dakwah pun perlu disusun agar mampu merambah dunia digital.
”Keberhasilan bangsa kita dalam melewati tantangan tersebut, menuntut penguatan kapasitas dai dan ulama di seluruh Tanah Air,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menyampaikan sambutan melalui konferensi video pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) ke-2, Jumat (20/1/2023) malam.
Hadir pada kesempatan tersebut, antara lain, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Hidayat Nur Wahid, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Siti Rohmi Djalillah beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Nusa Tenggara Barat, dan Ketua Dewan Syuro Ikadi Achmad Satori Ismail.
Sementara itu, Wapres Amin didampingi Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerataan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Mohamad Nasir.
FAKHRI FADLURROHMAN
Salah seorang peserta memotret materi yang berada di tampilan layar di Universitas Pertamina, Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2023). Derasnya arus informasi yang terjadi saat ini membuat seminar yang diselenggarakan harian Kompas bersama Universitas Pertamina mengangkat tema Labirin Informasi, Tersesat Atau Melesat. Seminar yang diikuti ratusan peserta dari mahasiswa Universitas Pertamina dan masyarakat umum ini berlangsung ramai.
Merambah dunia digital
Wapres menuturkan, melalui rakornas kali ini, Ikadi diharapkan dapat menyusun strategi dakwah yang mampu merambah dunia digital. ”Saya berharap Ikadi dapat merumuskan strategi dakwah Islam rahmatan lil’alamin yang berlandaskan kepada Al Quran dan Al Hadis, di tengah disrupsi akibat perkembangan teknologi digital,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Wapres Amin menyampaikan, dai, kiai, dan ulama memiliki tugas, peran, dan tanggung jawab yang tidak ringan. Di tengah masifnya arus informasi yang masuk, para ulama harus dapat menjaga keutuhan umat melalui dakwahnya agar tidak terpecah dan terprovokasi oleh sebaran kebohongan.
Saya harapkan Rakornas Ikadi akan menjadikan organisasi semakin solid dalam merealisasikan program-program yang membawa kemaslahatan bagi umat.
Wapres Amin pun mengimbau Ikadi agar dapat menjadi organisasi yang solid sehingga para anggotanya dapat terus menyebarkan nilai-nilai kebaikan yang membawa manfaat bagi umat dan masyarakat.
”Selain itu, saya harapkan Rakornas Ikadi akan menjadikan organisasi semakin solid dalam merealisasikan program-program yang membawa kemaslahatan bagi umat, meningkatkan pemberdayaan umat, serta meneguhkan Islam wasathiyyah sebagai karakter umat Islam Indonesia,” kata Wapres Amin.
KOMPAS/NINA SUSILO
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan perlunya jihad digital bagi para santri. Jihad ini dilakukan dengan membuat konten dakwah yang rahmatan lilalamin. Hal ini disampaikan dalam peringatan Hari Santri Nasional 2022 di Ponpes An-Nawwawi Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (28/10/2022).
Sebelumnya, Ketua Umum PP Ikadi Ahmad Kusyairi Suhail menyampaikan, Ikadi akan berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia maju melalui peningkatan kualitas bangsa dalam fondasi Islam rahmatan lil’alamin.
”Melalui Rakornas ini kita ingin meneguhkan dakwah Islam rahmatan lil’alamin untuk sinergi umat dan bangsa menuju Indonesia maju. Bersama Ikadi benar-benar dapat kita wujudkan semangat yang sama, ruh yang baru bagi peningkatan kualitas umat dan bangsa,” kata Ahmad.