Capres Belum Juga Diputuskan, KIB Tunggu Peta Kontestasi
Banyak faktor diperhitungkan Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB sebelum memutuskan bakal capres-cawapres yang akan diusung di Pilpres 2024. Salah satunya, KIB ingin melihat dulu calon yang diajukan partai lain.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO, NINA SUSILO
·4 menit baca
KOMPAS/RENY SRI AYU ARMAN
Tiga ketua umum partai, masing-masing Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri), dan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono, menjawab pertanyaan wartawan seusai acara Silaturahmi Nasional Koalisi Indonesia Bersatu, di Makassar, Minggu (6/11/2022).
> Ganjar Pranowo jadi salah satu figur yang dinilai tepat untuk diusung sebagai capres oleh dua dari tiga partai politik di Koalisi Indonesia Bersatu.
> Sebelum menetapkan capres yang diusung, setiap parpol di KIB akan mengusulkan dan dibahas di KIB.
> Ganjar Pranowo menyerahkan keputusan terkait capres ke Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
JAKARTA, KOMPAS — Dua dari tiga partai politik dalam Koalisi Indonesia Bersatu menyampaikan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi salah satu figur yang layak maju di Pemilihan Presiden 2024. Namun, koalisi belum ingin memutuskannya. Keputusan terkait pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung koalisi dalam pemilihan presiden mendatang masih akan menunggu calon kompetitor di pilpres, terutama calon yang diajukan PDI-P.
Sekitar tujuh bulan setelah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dideklarasikan, koalisi yang terdiri atas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut tak kunjung memutuskan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bakal maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Mereka masih memperhitungkan berbagai faktor, termasuk menunggu tokoh yang akan diusung oleh partai atau koalisi lain di pilpres mendatang.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi saat dihubungi di Jakarta, Selasa (17/1/2023), mengatakan, Ganjar Pranowo merupakan salah satu figur yang masuk kriteria capres di pilpres. Atas dasar itu pula, PAN merekomendasikan nama Ganjar menjadi calon pemimpin nasional yang dihasilkan dalam Rapat Kerja Nasional PAN, akhir Agustus 2022.
KOMPAS/A PONCO ANGGORO
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Viva Yoga Mauladi.
Viva enggan mengungkapkan seberapa kuat nama Ganjar yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu dipertimbangkan di internal KIB. Sebab, semua masih cair dan dinamis. ”PDI-P juga menjadi faktor penting dalam menentukan konfigurasi politik di paslon pilpres,” ujar Viva.
Terlepas dari itu, Viva menegaskan, KIB akan memprioritaskan terlebih dahulu calon dari kader internal sendiri. Misalnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono.
Nantinya, untuk menentukan paslon yang akan diusung, ada mekanismenya. Setiap partai politik akan menetapkan dan mengusulkan pasangan calon ke KIB. Lalu, KIB akan menggelar rapat penetapan paslon yang akan diusung di pilpres.
”KIB akan memutuskan secara musyawarah mufakat, bulat, bukan voting,” ungkap Viva.
Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri (kanan) menatap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memberikan penghormatan seusai membaca hasil rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI-P di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Sampai saat ini, KIB belum memutuskan paslon yang bakal maju di Pilpres 2024 karena anggota KIB juga belum memutuskan secara resmi siapa paslon yang akan diusung. ”Suasana politik masih cair dan dinamis. Pendaftaran paslon masih di September 2023,” ucapnya.
KIB juga tidak merasa khawatir apabila langkahnya didahului oleh calon, partai, atau koalisi lain. Sebab, KIB sudah memenuhi persyaratan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen kursi DPR RI, sesuai Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
”Yang harusnya khawatir itu parpol yang belum jelas koalisinya,” ujar Viva.
Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara menambahkan, PPP juga tidak ingin terburu-buru merekomendasikan paslon yang bakal diusung di Pilpres 2024. Sebab, sebagaimana disampaikan Viva, kalkulasi politiknya harus dihitung, terutama terkait siapa lawan bertanding di pilpres nanti. ”Kita lihat dulu, namanya mau bertanding, kan, kita lihat dulu siapa lawan kita,” tutur Amir.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Amir Uskara
Tak dimungkiri memang, dalam penjaringan aspirasi akar rumput oleh sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP, nama Ganjar dipilih sebagai sosok yang dinilai tepat sebagai bakal capres yang diusulkan partai berlambang Kabah tersebut. Atas dasar itu pula, kata Amir, nama Ganjar menjadi salah satu kandidat yang diajukan di dalam rapat internal partai.
Namun, PPP tidak ingin gegabah memutuskan. Sebab, selain Ganjar, ada pula nama-nama lain, seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir,
Saat ditanya apakah kepastian pengusungan Ganjar ini masih menunggu langkah PDI-P terkait bakal capres yang akan diusung PDI-P di Pilpres 2024, Amir tidak menjawab tegas. ”Menunggu konstelasi yang ada,” katanya.
Secara terpisah, saat ditemui seusai rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa ini, Ganjar enggan mengomentari spekulasi apabila dirinya kelak tidak diusung oleh PDI-P di Pilpres 2024. Semua itu, menurut dia, menjadi hak prerogatif Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. ”Itu urusan PDI-P, dah, nanti urusannya dengan Ibu Mega,” ucapnya.