Tak Ingin Hanya Berdua, Koalisi Gerindra-PKB Tambah Kekuatan Partai Nonparlemen
Selain partai nonparlemen, koalisi Gerindra-PKB juga akan menambah anggota dari partai parlemen. Mereka ingin membangun kekuatan sebelum menetapkan capres yang diusung untuk menghadapi Pemilu 2024.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mendeklarasikan koalisi antara Partai Gerindra dan PKB dalam Pemilu 2024 di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Koalisi Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa memastikan akan adanya lagi satu partai nonparlemen yang merapat. Kendati gabungan Gerindra dan PKB sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden, kedua partai tidak ingin hanya berkoalisi berdua pada Pemilihan Umum 2024. Sebab, Gerindra dan PKB membutuhkan kekuatan dari partai lain.
Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Selasa (10/1/2023), di Jakarta, memastikan, sudah ada partai nonparlemen yang bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB. Namun, Dasco enggan untuk membocorkan nama partai tersebut. Pasalnya, koalisi tersebut masih menunggu partai lain yang menurut rencana juga akan bergabung.
”Sudah ada partai yang masuk koalisi, yaitu partai nonparlemen. Perkara partai mana, nanti tunggu waktunya kami umumkan bersamaan,” kata Dasco saat ditemui di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta.
Menurut Dasco, sebenarnya ada beberapa partai yang sudah tertarik untuk bergabung dengan koalisi, termasuk partai parlemen. Koalisi saat ini tengah menjalin komunikasi dengan partai parlemen tersebut. Ia menegaskan, kesepakatan antara koalisi Gerindra-PKB dan partai parlemen itu sebentar lagi akan tercapai.
Adapun terkait calon presiden (capres) yang diusung oleh koalisi, Dasco menolak apabila diskusi kedua partai terkait capres disebut mengalami kebuntuan. Dasco menyampaikan, Gerindra dan PKB sebenarnya masih mempertimbangkan situasi politik yang dinamis. Di sisi lain, pendaftaran capres-cawapres pun masih lama, yaitu dimulai 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023.
Lagi pula, koalisi ini meskipun hanya terdiri dari dua partai, kan, sebenarnya sudah cukup memenuhi ambang batas pencalonan presiden. Jadi, sebenarnya tidak ada sesuatu yang memberatkan.
”Lagi pula, koalisi ini meskipun hanya terdiri dari dua partai, kan, sebenarnya sudah cukup memenuhi ambang batas pencalonan presiden. Jadi, sebenarnya tidak ada sesuatu yang memberatkan,” ujar Dasco.
Seperti diketahui, ambang batas pencalonan presiden mensyaratkan parpol atau gabungan parpol memiliki sedikitnya 20 persen kursi dari total kursi di DPR. Gerindra memiliki 78 kursi atau 12,57 persen dari total kursi parlemen. Sementara itu, PKB mempunyai 58 kursi (10,09 persen suara). Dengan demikian, koalisi PKB-Gerindra sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden.
Gerindra dan PKB juga sebenarnya sudah mempunyai capres yang diusung parpol masing-masing. Berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Agustus 2022, Gerindra sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo. Adapun Muktamar PKB 2019 telah memberikan mandat kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk menjadi capres 2024. Namun, koalisi belum menetapkan keduanya sebagai kandidat capres atau cawapres.
Terlepas dari itu, Dasco menekankan bahwa koalisi Gerindra-PKB masih solid. Kedua partai membagi tugas untuk melakukan konsolidasi dan tugas untuk pemenangan pemilu. Terdekat, koalisi Gerindra-PKB akan meresmikan sekretariat bersama (sekber) kedua partai.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Muhaimin Iskandar memberikan sambutan setelah terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa dalam Muktamar PKB 2014 di Hotel The Empire Palace, Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/9).
Deklarasi capres dan cawapres menunggu perkembangan komunikasi dengan partai lain yang baru akan bergabung.
Adapun Muhaimin Iskandar mengatakan, deklarasi capres dan cawapres menunggu perkembangan komunikasi dengan partai lain yang baru akan bergabung. Sebab, setiap keputusan akan mempertimbangkan masukan dan keinginan dari partai-partai tersebut.
Seperti Dasco, Muhaimin pun menolak membeberkan partai yang sudah bergabung dan partai yang akan bergabung dengan koalisi. Yang jelas, kata Muhaimin, Gerindra-PKB membutuhkan partai-partai lain untuk menguatkan bangunan koalisi.
”Kami tidak hanya ingin berkoalisi berdua, kami ingin menambah kekuatan. Dengan demikian, kami saat ini masih menunggu komunikasi dengan partai lain sebelum menentukan waktu deklarasi,” ucap Muhaimin.
Koalisi Gerindra dan PKB sudah dideklarasikan sejak 13 Agustus 2022. Dua bulan setelahnya, muncul sinyal soal akan adanya tambahan anggota koalisi. Sinyal untuk memperbesar koalisi itu disampaikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto saat berpidato di acara PKB Road to Election 2024 di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Prabowo mengatakan, ia yakin akan ada partai lain yang bergabung dengan koalisi. Akan tetapi, ia tidak menjelaskan partai yang dimaksud (Kompas.id, 30/10/2022).