Jokowi Senang Bakal Capres PDI-P dari Kader Sendiri
Presiden Joko Widodo mengapresiasi sikap Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang hati-hati dalam memutuskan capres yang akan diusung PDI-P di Pilpres 2024.

Dalam rangka haul mengenang sembilan tahun wafatnya Taufiq Kiemas, Presiden Joko Widodo meresmikan Masjid At-Taufiq PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Peresmian juga dihadiri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Rabu (8/6/2022).
> Presiden Joko Widodo mengapresiasi sikap Megawati yang hati-hati memutuskan capres dari PDI-P.
> Presiden juga meyakini keputusan akan diambil dengan kalkulasi yang dalam.
> Salah satu figur potensial bakal capres dari PDI-P, Ganjar Pranowo, meminta publik sabar menunggu keputusan Megawati.
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyambut baik niat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengusung kader sendiri untuk bakal calon presiden di Pemilihan Presiden 2024. Terlebih, diyakininya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan hati-hati dalam mengambil keputusan.
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada puncak perayaan Hari Ulang Tahun Ke-50 PDI-P di Jakarta International Expo, Selasa (10/1/2023), mengaku sangat senang karena bakal capres usungan PDI-P berasal dari kader sendiri sebagaimana disampaikan Megawati. Ia juga senang karena Megawati sangat berhati-hati dalam memutuskan bakal capres tersebut.
”Ibu Megawati dalam memutuskan betul-betul sangat hati-hati, betul-betul tenang dan tidak grusa-grusu seperti yang lainnya,” ujar Jokowi.
Acara tersebut dihadiri para pejabat teras Dewan Pimpinan Pusat PDI-P, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang. Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju juga ikut hadir. Agenda ini tak mengundang tokoh dari parpol lain karena fokus pada konsolidasi internal.
Baca Juga: Cakrawala Pandangan yang Luas, Kedalaman Batin, dan Ikatan dengan Rakyat

Bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terpasang menjelang peringatan HUT ke-50 PDI-P, di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Kamis (5/1/2023).
Jokowi pun mengapresiasi Megawati karena tidak goyah meskipun sudah didesak-desak dari sisi mana pun agar segera mengumumkan nama bakal capres usungan PDI-P. Padahal, Jokowi tahu nama tersebut sudah di tangan Megawati.
”Kita semuanya sabar menunggu. Yang nanti beliau akan sampaikan, tentunya pada saatnya dengan perhitungan dan kalkulasi-kalkulasi yang telah dibuat oleh Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri,” ucap Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengucapkan selamat ulang tahun ke-50 kepada PDI-P.
Di usia emas, setengah abad ini, PDI-P telah menjadi partai yang matang karena telah melewati jalan panjang, pahit, getir, jatuh, bangun untuk menjadi partai besar seperti saat ini.
Baca Juga: HUT Ke-50 PDI-P, Megawati Belum Juga Umumkan Capres

Berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, beberapa kader PDI-P masuk dalam jajaran capres pilihan publik. Salah satunya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang merupakan sosok yang konsisten berada di papan atas survei elektabilitas dengan tingkat keterpilihan di atas 30 persen.
Namun, Ganjar tidak banyak berkomentar soal bakal capres PDI-P yang akan berasal dari kader sendiri. Ia meminta publik agar sabar menunggu keputusan Megawati. ”Ya, Ibu Mega sudah sampaikan, kan, sabar,” ucapnya.
Menurut Ganjar, hal terpenting saat ini adalah menyatukan kekuatan untuk turun ke rakyat. Sebab, hal itu juga menjadi instruksi Megawati. Harapannya, kekuatan pemimpin dengan rakyatnya semakin terkonsolidasi.
”Saya kira itu perintah yang paling jelas dan masing-masing bekerja pada bidangnya, seperti eksekutif, legislatif, bantulah rakyat. Apalagi, sekarang lagi banyak bencana, ekonomi juga lagi tidak mudah, maka semua diminta untuk membantu,” tutur Ganjar.
Baca Juga: Adu Kuat Daya Pikat Puan dan Ganjar Menuju 2024

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Jakarta, Senin (24/10/2022).
Tantangan ekonomi
Selain soal capres PDI-P dan HUT ke-50 PDI-P, dalam pidatonya, Jokowi juga menyinggung soal beratnya tantangan di tahun 2022. Tahun 2022, menurut dia, menjadi tahun yang sulit bagi semua negara di seluruh dunia. Namun, Indonesia patut berbangga karena pertumbuhan ekonomi nasional masih tumbuh pada posisi yang normal.
”Tahun kemarin adalah tahun turbulensi ekonomi yang sulit dihitung dan sulit diprediksi. Tahun ini jauh lebih sulit bagi dunia. Oleh sebab itu, tahun ini adalah tahun ujian,” ucap Jokowi.
Jika mengingat situasi pada 1997 dan 1998, banyak negara jatuh dan menjadi ”pasien” Dana Moneter Internasional (IMF), termasuk Indonesia. Sementara per hari ini, Jokowi mengaku baru mendapat laporan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa sudah ada 16 negara yang menjadi ”pasien” IMF karena ambruk ekonominya. Tak berhenti di sana, setidaknya 36 negara sudah mengantre untuk menjadi ”pasien” IMF karena tidak memiliki kekuatan ekonomi di dalam negeri mereka.
”Apa yang harus saya sampaikan? Ya, kita semua harus hati-hati. Kita semua harus kerja lebih keras lagi. Meskipun kita tumbuh baik, tahun 2022, tetapi hati-hati karena Managing Director IMF Kristalina Georgieva menyampaikan, tahun 2023 sepertiga ekonomi dunia diprediksi akan mengalami resesi. Dan, untuk negara-negara yang tidak terkena resesi, ratusan juta penduduknya akan merasakan sedang dalam keadaan resesi,” tutur Jokowi.

Warga antre membeli beras premium dalam kegiatan operasi pasar beras bersubsidi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (22/12/2022).
Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan kembali agar semua pihak harus tetap hati-hati dan waspada. Jangan keliru membuat kebijakan sehingga membawa bangsa ini pada kekeliruan besar.
Indonesia patut bersyukur menjadi salah satu negara yang mampu bertahan sampai saat ini karena pondasi yang sudah dibangun sangat kuat melalui infrastruktur. Strategi berikutnya adalah industrialisasi dan hilirisasi.
Sejak masa penjajahan Belanda, negara ini sudah terlalu sering mengekspor bahan-bahan mentah ke luar sehingga tidak mendapatkan nilai tambah apa-apa. Atas dasar itu, saat ini, pemerintahan Jokowi gencar menarik beberapa aset-aset besar di Indonesia agar sebagian besar bahkan sepenuhnya menjadi milik Indonesia, seperti Freeport, Blok Rokan, dan Blok Mahakam.
”Apa yang kita inginkan dari pegambilalihan ini adalah industrialisasi. Jangan sampai tambangnya ada di negara kita, smelternya ada di Jepang dan Spanyol. Kita tidak dapat apa-apa,” kata Jokowi.

Petugas mengawasi proses transfer atau pemindahan LNG Blok Mahakam PT Pertamina Hulu Makaham ke Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Nusantara Regas Satu di Teluk Jakarta, Kamis (4/1).
Jokowi ingin, ke depan, seluruh bahan mentah yang Indonesia miliki, yakni pertanian, perkebunan, dan lain-lain, harus dihilirisasi agar ada nilai tambah bagi negeri. Namun, ia juga mengingatkan, untuk melakukan semua itu, tantangannya tidak mudah.
Misalnya saja, pekerjaan besar ke depan yang harus dilakukan adalah membangun sebuah sistem besar agar nikel, bauksit, tembaga, dan timah bisa terintegrasi dan bisa memproduksi barang jadi ataupun setengah jadi, yang kelak bisa memberi nilai tambah sebesar-besarnya, terutama lapangan pekerjaan.
Pekerjaan tidak mudah pula mengintegrasikan semua itu. Sebab, semua tambangnya berada di daerah yang sangat berjauhan, seperti tambang tembaga berada di Papua dan Sumbawa, tambang nikel di Maluku dan Sulawesi, tambang timah di Bangka Belitung, tambang bauksit di Kalimantan Barat dan Pulau Bintan.
Padahal, dengan semua terintegrasi, diharapkan nantinya ini menjadi sebuah ekosistem bagi baterai dan kendaraan listrik yang ke depan dapat memberikan masa depan cerah bagi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Ekspor Bijih Bauksit Dihentikan Mulai Juni 2023

Pekerja memeriksa produk feronikel hasil pengolahan bijih nikel di pabrik PT Aneka Tambang (Antam) di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Jumat (11/5/2011).
Pekerjaan semakin tidak mudah karena Indonesia harus siap melawan negara-negara yang tidak senang dengan kebijakan hilirisasi tersebut. Beberapa waktu lalu saja, Indonesia kalah dalam gugatan Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait penghentian ekspor bijih nikel.
Namun, terhadap keputusan tersebut, Jokowi tidak gentar. Ia menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi agar tidak mundur. Sebab, hilirisasi akan menjadi lompatan besar peradaban negara ini.
”Kita harus berani seperti itu. Kita tidak boleh mundur. Kita tidak boleh takut karena kekayaan alam ada di Indonesia. Ini kedaulatan kita. Kenapa ini terus saya ulang-ulang karena saya ingin presiden ke depan juga berani melanjutkan. Tidak gampang ciut nyali, tidak gentar demi kepentingan bangsa dan negara,” kata Jokowi.