Prabowo: Kader Tidak Loyal, Silakan Keluar dan Cari Partai Lain
Prabowo menegaskan apabila ada kader yang merasa sudah tidak cocok dengan garis perjuangan Gerindra, dipersilakan keluar. Sebab, mereka dinilai hanya akan mengganggu kerja tim memenangi Pemilu 2024.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melambaikan tangan kepada para kader sebelum memasuki kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra, di Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2023). Dalam kesempatan itu, Prabowo meresmikan kantor Badan Pemenangan Presiden.
JAKARTA, KOMPAS — Partai Gerindra tegaskan satu suara mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden dari Partai Gerindra. Jika ada kader yang tidak cocok dengan keputusan partai, ia dipersilakan untuk mundur dan mencari partai lain. Prabowo Subianto juga mengingatkan pentingnya menjaga loyalitas kepada partai dalam upaya meraih kemenangan di Pemilihan Umum 2024.
- Prabowo Subianto menyampaikan, apabila ada kader yang tidak cocok dengan perjuangan Partai Gerindra, dipersilakan keluar.
- Gerindra memerlukan kekompakan dan kerja sama yang baik karena hal itu telah menjadi modal Gerindra menjadi partai besar seperti sekarang.
- Menghadapi Pemilu 2024, Partai Gerindra siap membangun kerja sama dengan partai mana pun asalkan untuk rakyat Indonesia.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebelumnya secara resmi mengumumkan kesediaannya untuk kembali berkontestasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Keputusan itu diambil setelah mendengarkan pandangan dan permintaan dari seluruh pengurus DPD, DPC, DPLN, dan organisasi sayap Gerindra dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra 2022, pertengahan Agustus 2022.
Menindaklanjuti hal tersebut, Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Gerindra menginisiasi pembentukan Badan Pemenangan Presiden di Slipi, Jakarta Barat. Dengan begitu, langkah-langkah strategis pemenangan Prabowo sebagai bakal calon presiden (capres) dari Partai Gerindra dapat lebih terarah.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para kader di kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2023).
Prabowo dalam sambutan peresmian kantor Badan Pemenangan Presiden, Sabtu (7/1/2023), mengatakan, apabila ada kader yang merasa sudah tidak cocok dengan garis perjuangan Partai Gerindra, kader itu dipersilakan untuk keluar. Sebab, mereka hanya akan mengganggu kerja-kerja tim dalam upaya pemenangan Gerindra dalam Pemilu 2024.
”Kalau tidak cocok dengan Pak Prabowo, ya monggo cari partai lain. Pindah partai boleh lho. Aku dulu juga di Golkar. Dengan baik saya menghadap ketum waktu itu, aku pamit. Aku bikin surat pengundran diri, saya pamit. Saya datang ke tokoh-tokoh partai. Jangan (justru) ada di partai, tetapi enggak ikut garis partai. Ini enggak bener. Ini tidak bagian dari kesetiaan kepada teamwork,” ujar Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo didampingi Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, serta jajaran DPP Partai Gerindra. Namun, Wakil Ketua Dewan Pembina yang juga menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno tidak tampak dalam acara tersebut.
Baca juga: Untuk Kedua Kalinya, Gerindra Lempar Sinyal Perpindahan Sandiaga ke PPP

Para kader Partai Gerindra berincang-bincang di kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2023).
Menurut Prabowo, Gerindra memerlukan kekompakan dan kerja sama yang baik. Sebab, dengan modal itu, Gerindra bisa menjadi salah satu partai besar seperti sekarang. Prabowo tidak melarang apabila kader-kader yang tidak loyal tersebut memilih pindah ke partai lain.
”Kalau mau pisah, pisah yang baik. Silakan. Saya katakan, semua partai baik. Kita harus hormati lho orang yang mau masuk politik. Karena politik artinya apa? Upaya untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Kalau orang mau memperbaiki kehidupan rakyat, ya monggo. Mari kita bersaing, adu argumen, adu program,” ucap Prabowo.
Seusai acara, Prabowo enggan berkomentar saat ditanya wartawan apakah isi pidatonya tersebut ditujukan kepada Sandiaga. ”Kalian ambil kesimpulan sendiri,” ucapnya.
Prabowo tidak melarang apabila kader-kader yang tidak loyal tersebut memilih pindah ke partai lain.

Partai Gerindra tidak mempermasalahkan intensi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno untuk berkontestasi pada Pemilihan Presiden 2024. Hal itu tidak akan mengubah keputusan partai yang telah mendeklarasikan Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Belakangan, Sandiaga memang terlihat semakin mesra dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Misalnya, Sandiaga hadir dalam acara Workshop Nasional Anggota DPRD Fraksi PPP, awal September 2022. Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/1/2023), bahkan memberi sinyal bahwa PPP membuka pintu bagi siapa pun untuk bergabung dengan partainya.
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani juga pernah mengungkapkan, selain Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Sandiaga termasuk figur yang populer dalam pembahasan internal di partainya. Karena itu, tak heran, dalam beberapa waktu ke depan, kedua figur tesebut kemungkinan besar akan banyak terlihat hadir di acara-acara yang berlokasi di basis masa PPP.
Terbuka kerja sama
Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan, Partai Gerindra siap mengikuti kontestasi Pemilu 2024. Partai Gerindra, lanjutnya, juga siap membangun kerja sama dengan partai mana pun asalkan untuk bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.
”Saya gariskan kembali, saya tekankan kembali, negara yang besar ini memerlukan dan mempunyai ruangan yang besar. Sehingga kita harus bisa bekerja sama dengan kekuatan-kekuatan politik lainnnya, dengan partai-partai politik lainnya,” kata Prabowo.
Baca juga: Manuver Sandiaga Tak Pengaruhi Sikap Gerindra

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) hadir dalam PKB Road to Election yang digelar di Tennis Indoor, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (30/10/2022).
Sejauh ini, untuk menghadapi Pemilu 2024, Partai Gerindra berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Prabowo mengungkapkan, berkaitan dengan sosok calon wakil presiden, hal itu belum diputuskan. Figur cawapres akan dibahas kembali dan diambil keputusan bersama dengan PKB. ”Jadi, koalisi nanti saya yakin akan mencari keputusan yang terbaik untuk rakyat,” ujarnya.
Prabowo kemudian meminta kader Gerindra untuk tetap menjaga semangat perjuangan Partai Gerindra. Semua harus siap bersaing dan persaingan adalah hal biasa dalam kontestasi politik. Sebab, dengan adanya persaingan, rakyat bisa melihat alternatif-alternatif terbaik untuk bangsa dan rakyat Indonesia.
”Persaingan adalah sehat. Rakyat butuh persaingan, rakyat butuh pilihan, rakyat butuh melihat alternatif-alternatif. Kita tidak usah malu-malu. Kita tidak usah rendah diri, rendah hati boleh, rendah diri jangan. Kita harus terang-terangan, ini sikap kita, ini keyakinan kita, ini pegangan kita, kita harus yakin dan percaya pada UUD 1945 dan Pancasila,” tutur Prabowo.
Prabowo kemudian meminta kader Gerindra untuk tetap menjaga semangat perjuangan Partai Gerindra.

Para kader Partai Gerindra memegang poster bertuliskan Prabowo Presidenku di halaman kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2023).
Prabowo menyadari bahwa dalam politik terkadang ada negosiasi dan ada pihak yang harus mengalah. Dalam situasi itu, Partai Gerindra harus bersikap luwes, tetapi tetap dalam pendirian dan nilai-nilai perjuangan partai.
”Politik kadang-kadang harus ada apa itu (istilahnya) negosiasi, ada yang mengalah. Kita enggak bisa zero sum game. Harus luwes. Luwes, tetapi tetap dalam pendirian, core value, nilai-nilai hakiki, nilai-nilai inti tidak boleh kita korbankan dengan segala risiko. Kita bersahabat dengan semua kekuatan politik, tapi kita punya core, nilai-nilai hakiki kita, dan kita siap untuk luwes, fleksibel dan saling bekerja sama,” kata Prabowo.
Loyalitas
Ahmad Muzani menambahkan, acara peresmian kantor Badan Pemenangan Presiden merupakan acara internal Partai Gerindra. Ini merupakan inisiatif dari bawah. Karena itu, semestinya, mereka yang merasa masih kader bisa menyempatkan diri untuk datang sekalipun tanpa ada undangan.
”Kalau ada yang tidak datang, mungkin saja ada kegiatan yang lebih penting dari itu, barang kali, atau ada undangan dari partai lain mungkin,” ujar Muzani.

Ahmad Muzani
Pada prinsipnya, lanjut Muzani, semua kader harus loyal dan tunduk pada keputusan partai. Partai telah menetapkan Prabowo sebagai bakal capres tunggal dari Partai Gerindra. ”Tunggal artinya satu. Hanya satu, namanya Pak Prabowo Subianto. Tidak ada calon lain dari Partai Gerindra. Kalau ada calon lain yang mengaku-aku, itu namanya ilegal. Loyalitas itu sami’na wa atho’na, berdiri di belakang calon yang kita dukung,” ucapnya.
Sufmi Dasco Ahmad sependapat dengan Muzani. Gerindra sudah menetapkan satu nama untuk dicalonkan sebagai presiden, yakni Prabowo. Karena itu, jika kemudian ada berita-berita di luar bahwa Prabowo mendukung seseorang untuk maju sebagai capres, itu adalah berita hoaks.
”Per 7 Januari, Badan Pemenangan Presiden sudah declare, tidak ada kata surut, Prabowo calon presiden dari Partai Gerindra. Tunggal,” tegas Dasco.