Pengumuman Capres Tunggu Megawati, PDI-P Fokus Rampungkan Visi Misi
PDI-P segera merampungkan visi dan misi calon presiden sembari menunggu Megawati Soekarnoputri mengumumkan sosok yang akan diusung sebagai capres. PDI-P pun diingatkan agar tak terlalu lama mengumumkan capresnya.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tak lama lagi merampungkan visi dan misi calon presiden. Penyusunan visi misi yang progresnya sudah 85 persen itu dilakukan sembari menunggu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumumkan sosok calon presiden yang diusung. Adapun sosok calon presiden tengah dipertimbangkan dengan matang oleh Megawati.
PDI-P upayakan visi dan misi capres dan cawapres selesai dalam waktu dekat.
Sosok capres masih dipertimbangkan oleh Megawati Soekarnoputri.
Pengamat menilai sosok capres perlu segera diumumkan agar kantong suara potensial tak diambil alih partai lain.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Ketua Dewan Pengurus Pusat PDI-P Djarot Saiful Hidayat, Sabtu (7/1/2023), mengatakan, visi dan misi calon presiden (capres) serta calon wakil presiden (cawapres) sedang diupayakan agar selesai dalam waktu dekat. Terlebih, kata Djarot, PDI-P sudah menggarapnya secara serius dengan melibatkan Badan Penelitian Pusat PDI-P dan para pakar.
”Kalau dipersentasekan, progresnya sudah mencapai 85 persen. Kami menggodoknya dengan matang karena ini penting untuk menjaga agar legasi yang telah dibangun Presiden Joko Widodo dapat diteruskan oleh sosok capres selanjutnya,” ujar Djarot saat dihubungi dari Jakarta.
Selain agar menjaga kesinambungan atas apa yang telah dikerjakan Presiden Jokowi, visi dan misi itu juga menjaga capres dan cawapres agar tetap sesuai dengan ideologi partai. Djarot pun berharap, visi dan misi itu sudah siap ketika PDI-P mendeklarasikan capres dan cawapres.
Namun, anggota Komisi IV DPR itu tidak bisa memastikan soal waktu rampungnya visi dan misi maupun deklarasi capres. Termasuk apakah pengumuman dilakukan saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-50 PDI-P pada 10 Januari 2023. Jika tidak bersamaan, kata Djarot, paling tidak peluncuran visi dan misi itu tak terpaut terlalu jauh waktunya dari deklarasi capres dan cawapres.
”Memang harapannya, saat deklarasi tidak sekadar mengumumkan nama, tetapi visi misinya juga. Namun, kita lihat saja nanti. Intinya, kami sedang menggarapnya dengan serius sembari menunggu siapa sosok capresnya,” tutur Djarot.
Terkait sosok capres yang akan diusung, Djarot meminta semua pihak bersabar. Sebab, pengusungan capres bukan sesuatu yang mudah dan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Sejauh ini, kata Djarot, sosok capres masih dipertimbangkan oleh Megawati Soekarnoputri.
”Pengusungan capres, kan, hak prerogatif ketua umum. Bu Mega pasti sedang melakukan kalkulasi dan kontemplasi. Jadi, nanti tunggu saja pidato politik dari Bu Mega saat HUT Ke-50, apakah diumumkan di sana atau tidak,” kata Djarot.
Dihubungi secara terpisah, peneliti pada Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor, melihat ada banyak variabel yang perlu dihitung oleh PDI-P terkait pengusungan capres. Sebab, hal itu menyangkut keberlangsungan posisi PDI-P di pemerintahan selanjutnya.
Penetapan capres semakin tidak mudah bagi PDI-P lantaran melibatkan keinginan ketua umum. Ditambah lagi, kata Firman, kelompok yang sejalan dengan cara pandang pimpinan cukup kuat secara strutural. Akibatnya, tidak semudah itu untuk mendesakkan suara-suara akar rumput tentang sosok capres tertentu.
Peneliti pada Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor, melihat ada banyak variabel yang perlu dihitung oleh PDI-P terkait pengusungan capres.
”Meski begitu, mesin partai sebenarnya sudah mulai ’panas’. Mereka tinggal menunggu siapa yang akan menjadi ’supir’-nya dan mereka sudah siap jalan. Jadi, ya, tinggal tunggu komando,” tutur Firman.
Namun, Firman pun mengingatkan PDI-P tidak terlalu telat mengumumkan. Itu penting demi mengantisipasi hilangnya kantong suara yang sebenarnya bisa dimenangkan. Kalau terlalu lama, kata Firman, bukan tidak mungkin kantong suara yang potensial itu diambil alih partai lain.
Ia juga memprediksi minggu ini akan menjadi waktu yang sibuk bagi PDI-P. Pasalnya, selain mendiskusikan sosok capres secara intensif, partai tersebut juga akan merayakan HUT Ke-50. Menurut Firman, pengumuman capres bisa saja dilakukan pada acara yang digelar di Jakarta International Expo, Jakarta, itu.
Perintah Megawati
Menurut rencana, pada perayaan HUT Ke-50 PDI-P, Megawati akan menyampaikan pidato politik. Di acara itu, Presiden Joko Widodo akan memberikan sambutan.
Perayaan HUT Ke-50 PDI-P mengambil tema ”Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan yang Tak Kunjung Padam” dan subtema ”Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya”. Rangkaian acara akan berlanjut hingga 31 Mei, lalu dilanjutkan dengan peringatan Bulan Soekarno pada Juni.
Menjelang perayaan tersebut, Megawati memberi tujuh perintah untuk para kader PDI-P. Salah satunya memerintahkan kader PDI-P memperkokoh Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara; Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945; Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Megawati juga memerintahkan para kader untuk menjadikan PDI-P kekuatan pemersatu bangsa. ”Solid dalam bergerak dan menyatu dengan rakyat guna memenangi Pemilu 2024,” kata Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto membacakan surat perintah tersebut, Sabtu (7/1/2023).