Untuk Kedua Kalinya, Gerindra Lempar Sinyal Perpindahan Sandiaga ke PPP
Elite Partai Gerindra untuk kedua kalinya menyebutkan bahwa Sandiaga Uno akan pindah ke PPP. Pengamat politik menilai, ini bisa jadi langkah baik karena Gerindra telah deklarasikan Prabowo sebagai capres.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
·4 menit baca
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Sandiaga Uno
JAKARTA, KOMPAS — Elite Partai Gerindra melempar sinyal perpindahan Sandiaga Uno dari partai berlambang kepala garuda ke Partai Persatuan Pembangunan atau PPP. Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra itu disebut akan bergabung dengan partai politik lain agar bisa berkontestasi di Pemilu Presiden 2024. Langkah ini dinilai bisa jadi jalan keluar, baik bagi Gerindra maupun Sandiaga, untuk melangkah di 2024.
Untuk kedua kalinya, Kamis (29/12/2022), Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan kabar dengan terkait berpindahnya Sandiaga Uno dari Gerindra ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Semula di hadapan awak media, Rabu (28/12), Dasco mengatakan baru saja mendengar informasi dari salah satu anggota Fraksi PPP di DPR bahwa Sandiaga akan segera bergabung dengan partai politik (parpol) berlambang Kabah tersebut.
Kali ini, Wakil Ketua DPR itu kembali menyiratkan bahwa keanggotaan Sandiaga di Gerindra sudah gugur. ”Sampai saat ini memang surat pengunduran diri belum ada, tetapi di Undang-Undang Parpol, kalau seseorang sudah menjadi kader partai lain, otomatis keanggotaan di partai sebelumnya gugur,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.
Selain belum ada surat pengunduran diri, kata Dasco, tidak ada pula pernyataan lisan dari Sandiaga. Meski demikian, ia mengklaim, indikasi perpindahan itu sudah terbaca. Kini, tinggal menunggu pengumuman resmi, baik dari Sandiaga maupun PPP.
Dasco menambahkan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto juga telah mengetahui mengenai kabar tersebut. Saat ia bertemu dengan Prabowo, Rabu, tak ada tanggapan apa pun yang disampaikan Menteri Pertahanan tersebut selain tersenyum. Oleh karena itu, tidak ada pula pembahasan lebih lanjut mengenai kabar perpindahan Sandiaga ke parpol lain.
Meski tak menyebut alasan keluarnya Sandiaga dari Gerindra, Dasco menekankan bahwa setiap warga negara memiilki hak untuk mencalonkan dan dicalonkan sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres). Jika ada pihak berkeinginan untuk mencalonkan diri, ia mempersilakan. Hanya saja, itu tidak bisa dilakukan dari Gerindra.
Meski tak menyebut alasan keluarnya Sandiaga dari Gerindra, Dasco menekankan bahwa setiap warga negara memiilki hak untuk mencalonkan dan dicalonkan sebagai calon presiden.
”Di Gerindra tentunya sudah pasti slotnya cuma satu (untuk) Pak Prabowo. Kalau ada yang ingin juga dari Gerindra, yang mau berarti harus ambil slot dari partai lain,” katanya.
Oleh karena itu, Dasco mengklaim, Gerindra tidak mempermasalahkan jika Sandiaga berpindah ke PPP agar bisa mencalonkan diri. Itu tidak akan merusak hubungan antarparpol yang selama ini terbangun, terutama di Parlemen.
Sandiaga Salahuddin Uno, calon wakil presiden nomor urut 02, berkampanye di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (12/2/2019).
Pernyataan elite Gerindra terkait dengan Sandiaga dan intensinya untuk mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres 2024 bukan pertama kalinya. Pada September lalu, sejumlah elite Gerindra bahkan memberikan peringatan bertubi-tubi soal etika kepartaian kepada Sandiaga. Politisi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu pun dipersilakan untuk keluar dari Gerindra.
Peringatan dimaksud terkait dengan pernyataan Sandiaga ketika menghadiri undangan dari pengurus dan kader Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Bantul, DIY, akhir Agustus. Saat ditanya awak media tentang kesiapannya maju di Pilpres 2024, ia mengaku siap.
Meski ada peringatan berulang, Sandiaga tetap pada sikapnya. Pernyataan kesiapan kembali dilontarkan Sandiaga ketika tampil di acara talkshow yang ditayangkan kanal Youtube ”Official Inews”, Rabu.
Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan, pihaknya berhubungan baik dengan Sandiaga dan Gerindra. Hubungan tersebut pun akan terus dijaga. ”Soal Pak Sandiaga dikabarkan akan jadi kader PPP, kami belum mendengar dari Pak Sandiaga sendiri. Bagi kami, yang penting hubungan yang ada harus tetap terjaga dengan sebaik-baiknya,” ujar Arsul.
Ia tidak memungkiri, sejumlah menteri, seperti Sandiaga dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, kerap diundang ke acara PPP dalam kapasitas mereka sebagai menteri. Tokoh tersebut juga bagian dari nama-nama yang populer di kalangan pengurus daerah PPP sehingga disuarakan untuk didukung sebagai capres dan cawapres 2024. Akan tetapi, PPP memiliki prinsip untuk tidak menawarkan kemungkinan kader parpol lain untuk bergabung ke parpol berlambang Kabah tersebut.
Kendati demikian, kata Arsul, PPP tentu membuka pintu kepada siapa pun yang ingin bergabung. ”Jangankan tokoh sekaliber Pak Sandi, setiap warga negara yang mau masuk PPP kami, ya, menyambut dengan pintu terbuka dan bersyukur sekali,” katanya.
Kompas juga telah mengonfirmasi kabar perpindahan ke PPP kepada Sandiaga melalui pesan singkat. Namun, Sandiaga tidak menjawabnya, ia meminta Kompas berkoordinasi dengan tim komunikasinya.
’Kompas’ juga telah mengonfirmasi kabar perpindahan ke PPP kepada Sandiaga melalui pesan singkat. Namun, Sandiaga tidak menjawabnya, ia meminta ’Kompas’ berkoordinasi dengan tim komunikasinya.
Jalan keluar
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, pernyataan Gerindra menunjukkan adanya dorongan kepada Sandiaga untuk mencari kendaraan politik lain untuk maju di Pilpres 2024. Langkah ini bisa menjadi jalan keluar, baik bagi Sandiaga maupun Gerindra, agar tidak terjebak pada spekulasi publik mengenai siapa tokoh yang akan diusung oleh Gerindra. Sebab, sebelumnya Gerindra telah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo, tetapi di sisi lain, Sandiaga juga terus menyatakan kesiapannya di hadapan publik.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, di ruang tunggu Kompas TV, Minggu (5/8/2018) malam.
”Langkah ini bagus bagi Gerindra agar tidak menimbulkan dilema dan kegaduhan karena sudah memutuskan mendukung Prabowo. Sementara Sandiaga memang harus mencari kendaraan politik lain, salah satunya PPP,” kata Adi.