Wapres Ajak Generasi Muda Bersiap Lanjutkan Kepemimpinan Nasional
Menjaga Indonesia tetap menjadi negara demokratis merupakan salah satu tanggung jawab generasi muda, termasuk mahasiswa. Tanggung jawab lainnya adalah menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seluruh elemen bangsa, tak terkecuali generasi muda, memiliki tanggung jawab memajukan bangsa untuk menyongsong Indonesia emas pada tahun 2045. Sebagai penerus bangsa, generasi muda harus bisa menjadi inspirasi bagi pemuda lain untuk berkarya sebaik mungkin. Lebih dari itu, generasi muda juga harus mempersiapkan diri untuk meneruskan kepemimpinan nasional.
Pesan itu disampaikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menerima Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di kediaman resmi Wapres di Jakarta, Rabu (28/12/2022). ”Kami (pemerintah) hanya sampai 2024, tapi selanjutnya akan dilanjutkan oleh generasi muda. Kami hanya memberikan semacam landasan saja, milestone-nya saja untuk tahapan-tahapan berikutnya,” kata Wapres.
Hadir dalam audiensi itu, Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI periode 2022-2024 Tri Natalia Urada, Presidium Pengembangan Organisasi Pius Yolan, Presidium Riset dan Teknologi Adrianus Lalu, Sekretaris Jenderal PMKRI Christian Alesandro Delvier Rettob, dan Ketua Lembaga Pariwisata dan Desa Yakobus T Horang.
Menjaga Indonesia tetap menjadi negara demokratis merupakan salah satu tanggung jawab generasi muda, termasuk mahasiswa. Tanggung jawab lainnya adalah menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa
Adapun Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Arif Rahmansyah Marbun.
Dalam kesempatan itu, Wapres mengingatkan bahwa menjaga Indonesia tetap menjadi negara demokratis merupakan salah satu tanggung jawab generasi muda, termasuk mahasiswa. Tanggung jawab lainnya adalah menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa. ”Sebab, kalian semua nanti yang akan jadi pewarisnya, kami hanya pengantarnya,” ujar Wapres.
Salah satu peran nyata yang dapat diberikan oleh generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 adalah memberi inspirasi kepada generasi muda lainnya untuk dapat belajar dan berkarya sebaik mungkin. ”Dan saya kira peran PMKRI sebagai organisasi mahasiswa ini harus bisa memberikan dorongan kepada teman-teman mahasiswa bahwa di pundak mereka ada tanggung jawab yang sedang menanti,” tambah Wapres.
Melalui sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan pendidikan tinggi, dapat lahir generasi yang memiliki cara berpikir yang inovatif, transformatif, dan mempunyai keterampilan. ”Ini yang kita harapkan nanti bisa melanjutkan sehingga cita-cita Indonesia Emas itu bisa tercapai,” tambahnya.
Wapres juga menyampaikan, peran generasi muda sebagai anggota masyarakat juga perlu diperkuat. Hal ini khususnya dalam menjaga persatuan bangsa di tengah keberagaman yang ada di Indonesia.
”Selain itu, juga supaya terus menjaga keutuhan bangsa ini. Modal utama kita yang paling besar dalam membangun bangsa ini adalah persatuan. Persatuan Indonesia, keutuhan bangsa ini. Kalau ini sampai terkoyak, ini saya kira kita akan mengalami seperti berbagai negara lain yang kemudian rusak, hancur, karena [ketidakharmonisan],” kata Wapres.
Menutup audiensi, Wapres kembali mengingatkan pentingnya peran generasi muda dalam menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan kuat di usia emas 100 tahun nanti. Ia pun berpesan agar peran penting ini dapat dilaksanakan dengan baik untuk kemajuan bangsa dan negara.
Sebelumnya, Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Periode 2022-2024 Tri Natalia Urada menyampaikan apresiasinya terhadap narasi kerukunan yang selama ini dibangun dan dijaga oleh pemerintah. Ia menilai, hal tersebut sangat diperlukan bangsa Indonesia di tengah berbagai perbedaan yang ada. Natalia pun mengungkapkan kesiapannya sebagai generasi muda dalam menuntut ilmu dan berkarya dengan baik untuk menyambut Indonesia Emas 2045.
”Kami sangat mengapresiasi pemerintah karena sudah banyak perubahan yang terjadi. Dan kemarin juga kami apresiasi atas statement Bapak terkait Misa Natal yang tidak diperbolehkan dan dengan statement Bapak yang membuat masyarakat secara umum Katolik, Nasrani menjadi teduh, dan memang harus ada narasi-narasi seperti itu karena memang Indonesia ini beragam,” tutur Natalia.