Piagam Muri untuk Chappy Hakim dan 40 Buku Karyanya
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal (Purn) Chappy Hakim sudah menerbitkan 40 buku bersama Penerbit Buku Kompas. Di perayaan ulang tahunnya yang ke-75, ia menerima penhargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·5 menit baca
MAWAR KUSUMA WULAN/KOMPAS
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal (Purn) Chappy Hakim berdiskusi dengan dua anak didiknya, Rachmad Kartakusuma dan Ahmad Fauzi Cahyanto, dalam acara peluncuran buku karyanya sekaligus menerima piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia di Auditorium Perpusnas, Jakarta Pusat, Sabtu (17/12/2022). Chappy menjadi penulis buku terbanyak dengan jumlah lebih dari 40 buku yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal (Purn) Chappy Hakim menerima piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia. Chappy menjadi penulis buku terbanyak dengan jumlah lebih dari 40 buku yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas. Produktivitas Chappy sebagai penulis mendapat apresiasi sebab penulisan buku oleh senior TNI dinilai bisa memperkaya para yuniornya.
Penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) tersebut diberikan Ketua Muri Jaya Suprana kepada Chappy di Auditorium Perpusnas, Jakarta Pusat, Sabtu (17/12/2022). Selain meraih penghargaan Muri, Chappy sekaligus meluncurkan lima buku, yaitu Defence and Aviation (jilid 4), Warna-warni Purnabakti, Mengenal Kekuatan Dirgantara, Retired but not Expired (edisi bahasa Inggris), serta 75 Kata Mereka tentang Chappy Hakim.
Adapun buku bunga rampai 75 Kata Mereka tentang Chappy Hakim ditulis oleh dua anak muda, yakni Ahmad Fauzi Cahyanto dan Rachmat Kartakusuma. ”Saya sudah menulis lebih dari 40 buku. Di tiap terbit, saya kecewa, saya tidak pernah puas dengan buku yang saya hasilkan. Begitu muncul jadi buku terlalu kelihatan kekurangan-kekurangannya dan itu adalah proses yang harus kita nikmati bersama,” kata Chappy.
Dalam acara peluncuran buku sekaligus perayaan hari ulang tahunnya yang ke-75, Chappy juga menyatakan terima kasih atas penghargaan yang diberikan Muri. ”Tentunya saya merasa berterima kasih kerja saya ini mendapat penghargaan dari rekor Muri dari Pak Jaya Suprana,” kata Chappy yang menjabat Kepala Staf TNI AU 2002-2005 ini.
Turut hadir dalam acara ini antara lain Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang juga mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto, anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Sidarto Danusubroto, dan Jenderal (Purn) Hendro Priyono.
”Menulis buku adalah ide yang bagus karena hubungan senior-yunior melalui tulisan sangat penting,” ujar Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto.
MAWAR KUSUMA WULAN/KOMPAS
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara atau KSAU Marsekal (Purn) Chappy Hakim berbincang dengan Menteri ATR/BPN Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto (kiri) dalam acara peluncuran buku karyanya sekaligus menerima piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia di Auditorium Perpusnas, Jakarta Pusat, Sabtu (17/12/2022).
Hadi menegaskan bahwa, melalui buku, seorang purnawirawan TNI ingin memberikan satu masukan, ide, atau gagasan kepada yuniornya dengan cara menulis. ”Sehingga dari apa yang ditulis mungkin dulu bagian dari legacy seniornya yang akan dilanjutkan oleh para yuniornya,” kata Hadi ditemui seusai acara peluncuran buku.
Buku yang ditulis senior di TNI tak dibatasi pada tema tertentu. ”Apa saja. Kalau yang bisa diterima oleh yuniornya, bukan hanya kedirgantaraan (salah satu tema tulisan Chappy). Tapi hal-hal lain karena setelah pensiun banyak pengetahuan atau pengalaman lain yang bisa diserahkan kepada yuniornya,” kata Hadi.
Terkait persoalan kedirgantaraan, misalnya, dibutuhkan buku pengetahuan lain yang sangat diperlukan, terutama bagaimana mengelola kawasan penerbangan yang dikaitkan dengan bonus demografi. ”Banyak sekali yang bisa diangkat melalui perspektif yang beda,” tuturnya.
Sebagai purnawirawan TNI, Hadi juga mengatakan sudah menulis tiga buku. ”Memang yang humanis adalah pengalaman pribadi untuk memberikan suatu inspirasi kepada generasi penerus: seorang anak sersan jadi panglima ini suatu perjuangan dalam hidup. Saya ingin menularkan kepada generasi penerus,” ujar Hadi tentang buku pertamanya.
Hubungan senior-yunior
Pada buku kedua berjudul Merangkul Arus Perubahan yang ditulisnya, Hadi membagikan pengalaman ketika menjadi Panglima TNI. Ia menyebut beberapa penugasan yang cukup berat bisa dilaksanakan berkat sinergi antara panglima TNI, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Dalam buku ketiga, Hadi menulis perspektif terkait pertahanan negara. ”Sudah kami launch dan sudah ada di Gramedia. Pesan saya kepada generasi penerus, untuk tetap menjaga hubungan dengan senior kemudian apa-apa saja pengalaman dari senior yang diberikan kepada yunior melalui inti gagasan yang ditulis dalam sebuah buku,” katanya.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal (Purn) Chappy Hakim (kanan) memotong kue ulang tahunnya yang ke-75 dalam acara peluncuran buku karyanya sekaligus menerima piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia di Auditorium Perpusnas, Jakarta Pusat, Sabtu (17/12/2022). Chappy menjadi penulis buku terbanyak dengan jumlah lebih dari 40 buku yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas.
Hubungan erat antara senior dan yunior ini juga antara lain diwujudkan oleh Chappy dengan menularkan kecintaan menulis kepada dua anak didiknya, Rachmad Kartakusuma dan Ahmad Fauzi Cahyanto, untuk terlibat dalam penulisan buku 75 Kata Mereka tentang Chappy Hakim. Menurut Rachmat, penulisan buku tersebut tergolong tidak mudah.
”Ini pertama kali kami menulis dan tidak mudah bagi kami. Karena tidak mudah, kami terus mencari orang-orang awalnya diminta 75, tapi ternyata lebih, sampai 80. Kami tetap muat, judulnya tetap 75,” ujar Rachmad.
Buku 75 Kata Mereka tentang Chappy Hakim berisi tentang pendapat banyak pihak tentang Chappy. Proses penulisan buku ini berlangsung selama satu tahun. ”Saking semangatnya, ada kesalahan yang fatal. Saya mohon ampun kepada Ibu Pusparani Hasjim (Istri Chappy) karena catatan Ibu tidak sempat kami masukkan, terlewatkan,” kata Rachmad.
Isi buku ini menarik karena berisi buah pandangan dari beragam orang, mulai dari penata rambut yang rutin mengecat rambut Chappy setiap satu pekan sekali. ”Biasanya para sesepuh ini menginginkan model rambut yang asal rapi saja. Akan tetapi, Pak Chappy selalu mengikuti model rambut zaman sekarang atau model favoritnya, mullet,” ujar Muhammad Anjana si penata rambut.
Tokoh yang sempat menjabat menteri dalam beberapa periode, Hatta Rajasa, menyebut Chappy sebagai tentara profesional sekaligus marsekal yang pemikir. ”Pak Chappy merupakan tentara profesional, pekerja keras, dan berdedikasi tinggi. Sosok yang sangat mencintai dunia kedirgantaraan,” kata Hatta.
MAWAR KUSUMA WULAN/KOMPAS
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal (Purn) Chappy Hakim memainkan saksofon dalam acara peluncuran buku karyanya sekaligus menerima piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia di Auditorium Perpusnas, Jakarta Pusat, Sabtu (17/12/2022). Chappy menjadi penulis buku terbanyak dengan jumlah lebih dari 40 buku yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas.
Hatta juga menyatakan kekaguman terhadap kegemaran Chappy menuangkan pikiran dalam tulisan. Menurut dia, menulis adalah bagian dari upaya merawat ingatan kolektif bangsa ini untuk menawarkan gagasan pembaruan di masa depan dan memberi pelajaran bagi generasi muda.
”2023 minimal dua buku, mudah-mudahan lebih dari dua buku. Belum tahu, yang dua buku itu masih catat-catatan dulu, tapi dua lagi mungkin yang baru,” ujar Chappy tentang rencana penulisan buku di tahun mendatang.