Akomodasi Rekomendasi Muktamar, PP Muhammadiyah Tambah Lima Anggota
Penetapan lima anggota tambahan PP Muhammadiyah didasarkan pada usulan muktamar, program PP Muhammadiyah, kompetensi, integritas, dan kaderisasi.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepengurusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027 telah selesai disusun. Selain 13 anggota PP Muhammadiyah yang dipilih dalam muktamar, dalam kepengurusan itu juga terdapat lima anggota tambahan. Penambahan lima anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah dinilai sesuai dengan kebutuhan regenerasi dan akselerasi dalam merespons perkembangan dan tuntutan zaman.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan lima anggota tambahan untuk melengkapi 13 pimpinan terpilih dalam Muktamar Ke-48 Muhammadiyah yang diselenggarakan pada November lalu. Dengan penambahan tersebut, total anggota PP Muhammadiyah periode 2022-2027 menjadi 18 orang. Kelima anggota tambahan dimaksud adalah Agus Taufiqurrahman, Izzul Muslimin, Muhammad Sayuti, Marpuji Ali, dan Salmah Orbayinah.
Meski PP Muhammadiyah dipilih melalui muktamar, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) memperbolehkan para anggota terpilih untuk memilih tambahan pimpinan dari 39 calon tetap yang sebelumnya telah lolos seleksi. Jumlah tambahan maksimal adalah setengah dari pimpinan terpilih atau enam orang.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menjelaskan, penetapan lima anggota tambahan didasarkan pada usulan muktamar, program PP Muhammadiyah, kompetensi, integritas, dan kaderisasi. Ia tidak memungkiri, ketika muktamar berlangsung, terdapat usulan untuk menambah anggota PP Muhammadiyah, terutama dari kalangan muda dan pimpinan dengan latar belakang kompetensi di bidang ekonomi dan kesehatan. ”Penambahan tersebut sudah mengakomodasi rekomendasi muktamar,” kata Mu’ti saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (16/12/2022).
Izzul Muslimin dan Muhammad Sayuti, misalnya, mewakili generasi muda. Marpuji Ali yang berlatar belakang ekonom dipilih untuk kesinambungan program keuangan dan ekonomi. Salmah Orbayinah menjabat sebagai ex-officio Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah. Adapun Agus Taufiqurrahman adalah seorang dokter yang juga menjabat sebagai anggota PP Muhammadiyah periode sebelumnya.
Mu’ti melanjutkan, selain penambahan jumlah, pihaknya juga telah menetapkan pembidangan untuk ke-18 anggota PP Muhammadiyah. Selain ketua umum yang dijabat Haedar Nashir, bendahara umum Hilman Latief, bedahara Marpuji Ali, dan sekretaris umum yang dijabat oleh dirinya, ada pula 12 bidang yang diketuai oleh ke-12 anggota lainnya.
Bidang-bidang dimaksud di antaranya Organisasi, Ideologi, Kaderisasi, Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Agung Danarto); Tajrih dan Tajdid (Syamsul Anwar); Tabligh, Dakwah Komunitas, Kepesantrenan, dan Pembinaan Haji-Umrah (Saad Ibrahim); Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga (Irwan Akib); Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana (Agus Taufiqurrohman); serta Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal (Muhadjir Effendy).
Penetapan lima anggota tambahan didasarkan pada usulan muktamar, program PP Muhammadiyah, kompetensi, integritas, dan kaderisasi.
Selain itu, ada pula bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Pemberdayaan Masyarakat, dan Lingkungan Hidup (Anwar Abbas); Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Hikmah (Busyro Muqoddas); Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi (Dadang Kahmad); Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (Dahlan Rais); Hubungan dan Kerja Sama Internasional (Syafiq A Mughni); serta Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (Salmah Orbayinah).
Majelis dan lembaga
Setelah menetapkan penambahan dan pembidangan, lanjut Mu’ti, pihaknya kini tengah menyusun personalia dan komposisi majelis, lembaga, dan biro tingkat pusat yang strukturnya sudah disepakati dalam rapat pleno. ”Dengan susunan tersebut, PP Muhammadiyah 2022-2027 diharapkan dapat melaksanakan amanah muktamar dengan lebih baik, merespons berbagai hal secara cepat, serta aktif dan proaktif berperan dalam bidang keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Maarif Institute Abdul Rohim Ghazali memandang, penambahan lima anggota PP Muhammadiyah sudah sesuai dengan kebutuhan. Melalui penambahan tersebut, PP Muhammadiyah memiliki dua ketua yang membidangi ekonomi, yakni Muhadjir Effendi dan Anwar Abbas. ”(Keberadaan dua ketua di bidang ekonomi) itu sangat baik mengingat selama ini Muhammadiyah masih tertinggal dalam bidang ekonomi,” katanya.
Tak hanya itu, jumlah kalangan muda juga bertambah. Selain Hilman Latief yang terpilih pada muktamar, ada pula tambahan Izzul Muslimin dan Muhammad Sayuti. Artinya, kata Rohim, fungsi kaderisasi organisasi sudah berjalan. Dengan begitu, diharapkan kepengurusan periode lima tahun ke depan bisa lebih cepat dalam merespons perkembangan dan tuntutan zaman.