Teror bom di Markas Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, menunjukkan jaringan teror masih ada sehingga seluruh pihak, terutama aparat, harus terus waspada. Hal itu diingatkan oleh Menko Polhukam Mahfud MD.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·3 menit baca
TANGKAPAN LAYAR
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menjenguk korban ledakan bom bunuh diri Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022), yang dirawat di rumah sakit.
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menegaskan bahwa terorisme adalah musuh kemanusiaan. Teror bom di Markas Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu pagi, menunjukkan jaringan teror masih ada sehingga seluruh pihak, terutama aparat, harus terus waspada.
Pada Rabu (7/12/2022) sore, Mahfud MD didampingi tim dari Kemenko Polhukam mengunjungi lokasi teror bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung. Sejumlah aparat kepolisian juga terlihat mendampinginya dalam kunjungan itu. Dia juga mengunjungi korban bom bunuh diri yang dirawat di rumah sakit.
”Kami semua ikut berduka atas peristiwa ini. Saya berharap semuanya waspada, baik itu polisi, Densus 88, maupun Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT),” katanya.
Mahfud menyebut, kasus teror bom bunuh diri ini harus disikapi aparat dengan meningkatkan kewaspadaan. Sebab, ternyata jaringan teroris masih ada. Meskipun secara kuantitatif kasus serangan teror menurun sejak tahun 2018, buktinya teror masih ada yang menyebabkan korban jiwa.
Kami semua ikut berduka atas peristiwa ini. Saya berharap semuanya waspada, baik itu polisi, Densus 88, maupun Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).
Dari catatan Kompas, ini merupakan bom bunuh diri yang terjadi pertama pada tahun 2022. Bom bunuh diri pernah terjadi tahun lalu di gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pukul 10.30 WITA. Pelaku teror bom bunuh diri adalah pasangan suami istri yang diidentifikasi sebagai L dan YSF. Keduanya disebut tergolong masih muda dan disebut polisi sebagai ”milenial” (Kompas.id, 7/12/2022).
”Buktinya masih ada (aksi teror) karena memang jaringan teroris masih ada. Saya meminta aparat meningkatkan tindakan yang sifatnya preventif, dan antisipatif,” ucapnya.
TANGKAPAN LAYAR
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengunjungi lokasi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).
Mahfud juga menegaskan bahwa teroris adalah musuh kemanusiaan, musuh agama, dan musuh seluruh penganut agama. Oleh karena itu, harus dihadapi bersama secara berhati-hati. Dia juga meminta pengertian dari masyarakat untuk memaklumi jika aparat bertindak tegas kepada kelompok teroris. Gerakan masyarakat sipil diminta untuk memaklumi ketika aparat penegak hukum bertindak tegas dan proporsional. Jangan sampai tindakan tegas pencegahan teroris itu justru dianggap mengkriminalisasi.
”Nanti, kalau sudah terjadi, lalu dibilang lalai. Kami akan proporsional saja. Semua akan diselesaikan, baik itu masalah keamanan, kesehatan, maupun rehabilitasi sosial,” ucapnya.
Potensial jadi sasaran
Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan, instalasi kepolisian di lini terdepan memang masih menjadi sasaran paling potensial kelompok teroris. Bagi kelompok teroris, sasaran paling penting adalah mudah diakses. Serangan tidak harus besar, tetapi sulit diprediksi dan pesannya sampai. Dalam hal ini, pelaku meninggalkan petunjuk atau clue dalam poster dengan tulisan ”KUHP=hukum”, ”syirik/kafir”, ”perangi para penegak hukum setan”, dan seterusnya.
Mengingat bahwa sangat sulit untuk memprediksi dan mendeteksi secara akurat kapan dan di mana aksi teror akan terjadi, maka kurang tepat jika kepolisian disebut kecolongan dalam kasus ini. Kemampuan pengawasan kita tidak tak terbatas.
”Mengingat bahwa sangat sulit untuk memprediksi dan mendeteksi secara akurat kapan dan di mana aksi teror akan terjadi, maka kurang tepat jika kepolisian disebut kecolongan dalam kasus ini. Kemampuan pengawasan kita tidak tak terbatas,” ujarnya.
ARSIP PRIBADI
Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi
Setelah kejadian ini, evaluasi yang harus dilakukan adalah peninjauan ulang prosedur-prosedur keamanan standar yang diterapkan di instalasi kepolisian. Kantor polisi tidak boleh menyeramkan, harus tetap terbuka bagi publik, dan menjalankan tugas fungsinya secara efektif. Oleh karenanya, diperlukan strategi khusus untuk merumuskan keseimbangan antara keduanya.
Dia menyarankan kantor polsek dan polres menerapkan model pengamanan dan pengawasan seperti yang diterapkan penyedia jasa keamanan di lingkungan perbankan. Salam, senyum, sapa, menjadi trik untuk pelayanan dan pengawasan.
KOMPAS
Rabu (7/12/2022), bom meledak di depan Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat. Pelaku yang diketahui seorang pria ini tewas. Beberapa anggota Polsek Astanaanyar terluka. Pelaku memaksa masuk ke lapangan Polsek saat personel polisi tengah apel pagi. Seusai kejadian, kewaspadaan dan keamanan di lokasi ditingkatkan.
Terkait dengan pelaku bom bunuh diri, menurut dia, masih diperlukan penyelidikan lebih lanjut terkait afiliasinya dengan kelompok teror mana. Teror bom bunuh diri ini menunjukkan bahwa jaringan terorisme di Indonesia masih ada. Sel-sel jaringan terorisme terus bergerak, merekrut orang, merencanakan serangan, dan menunggu momentum. Ini harus lebih diantisipasi ke depannya, baik oleh polisi, Densus 88, maupun BNPT.
”Bukan bangkit kembali, tetapi memang masih ada, terus bergerak dan menunggu momentum serangan terhadap pihak-pihak yang dianggap musuh,” katanya.