Yudo Margono: Jangan Ada Lagi Prajurit yang Menyakiti Rakyat
KSAL Laksamana Yudo Margono mengikuti uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon panglima TNI. Jika disetujui sebagai panglima TNI, Yudo akan berupaya agar prajurit TNI lebih humanis.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
REBIYYAH SALASAH
KSAL Laksamana Yudo Margono saat akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI bersama Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono mengikuti uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon panglima TNI yang digelar Komisi I DPR, Jumat (2/12/2022). Selain memaparkan empat program kerja, Yudo Margono juga menyampaikan visi ”TNI sebagai Patriot NKRI” untuk membentuk prajurit humanis, hadir di tengah rakyat, dan bersikap sederhana.
Rapat dengar pendapat umum dengan agenda uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI dibuka Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid pada pukul 13.47. Yudo Margono hadir didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman, dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo. Adapun rapat dihadiri 31 anggota Komisi I DPR dari sembilan fraksi.
Yudo Margono membuka pemaparan dengan mengatakan bahwa petinggi TNI dan Polri yang mendampinginya telah memberi dukungan. ”Mudah-mudahan fit and proper test ini berjalan lancar,” kata Yudo.
Mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I itu menyampaikan ”TNI sebagai Patriot NKRI” sebagai visi yang dipilihnya sebagai panglima TNI. Visi tersebut, kata Yudo, untuk mewujudkan TNI yang kuat sehingga menjadikan rakyat dan bangsa Indonesia menjadi bermartabat.
Suasana uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, di hadapan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Yudo mengatakan, terdapat tiga karakter kekuatan TNI sebagai patriot NKRI. Prajurit TNI harus profesional dengan tingkat kemampuan dan naluri tempur yang tinggi. Profesionalitas itu perlu diiringi kedisiplinan dan menyatu dengan rakyat. Untuk itu, prajurit TNI perlu berlatih dan teruji sehingga dapat menyelesaikan tugas-tugas pertahanan negara dengan baik.
Prajurit TNI juga harus berkarakter modern dengan dilengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsisa) yang modern pula. Terakhir, prajurit TNI yang tangguh dengan kemampuan mengatasi segala bentuk ancaman dan melaksanakan tugas yang diemban.
Yudo juga menekankan, prajurit TNI perlu bersikap humanis. Tak hanya mampu menyatu dengan rakyat, prajurit TNI juga harus hadir di tengah-tengahnya untuk menjadi pemecah masalah (problem solver).
”Apabila nantinya saya mendapat kepercayaan menjadi panglima TNI, saya akan mengerahkan daya upaya untuk menjamin tidak ada lagi prajurit TNI yang melakukan hal-hal tidak terpuji dan bersikap arogan yang dapat merugikan dan menyakiti hati rakyat,” ucap Yudo diikuti tepuk tangan peserta rapat.
Anggota Komisi I DPR mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Lebih lanjut, Yudo mengatakan, prajurit TNI juga harus tampil sebagai contoh dalam sikap sederhana dan membantu negara dalam kesulitan rakyat. ”Prajurit yang tegas, tetapi tetap humanis; disegani tetapi bukan ditakuti,” ujarnya.
Misi Yudo Margono
Adapun misi yang dipaparkan Yudo terdiri dari empat program prioritas dengan pembangunan sumber daya prajurit TNI sebagai yang utama. Jika terpilih menjadi panglima TNI, Yudo akan mengakselerasi pembangunan sumber daya TNI yang unggul dalam setiap penugasan, dilandasi profesionalisme, dan jiwa yang tangguh. ”Perlu kami laporkan bahwa ini sama dengan visi saya selama menjadi KSAL. Sumber daya manusia saya prioritaskan pertama karena ini modal dasar pembangunan TNI,” kata Yudo.
Kedua, program untuk meningkatkan kesiapan operasional satuan-satuan TNI, baik personel maupun alutsistanya. Tujuannya agar tingkat kesiapsiagaan TNI tinggi sehingga dapat dikerahkan kapan pun sesuai kebutuhan.
Ketiga, program untuk menguatkan konsep gabungan melalui Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan). Nantinya, Pangkogabwilhan I, II, dan III akan menjadi pelaksana tugas Panglima TNI dalam melaksanakan operasi ataupun latihan sesuai wilayah kerja masing-masing.
REBIYYAH SALASAH
Pimpinan Komisi I DPR mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
”Keempat, memantapkan implementasi reformasi birokrasi dan kultur berorganisasi di tubuh TNI untuk menunjang semua tugas dan tanggung jawab TNI dalam menegakkan kedaulatan TNI,” kata Yudo.
Setelah pemaparan visi-misi calon panglima TNI, uji kelayakan dan kepatutan dilanjutkan dengan tahapan pendalaman dari Komisi I DPR. Namun, sesi ini dibuat tertutup.
Sebelum uji kelayakan dan kepatutan, pimpinan Komisi I DPR dan Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) di Komisi I melakukan salah satu rangkaian dari mekanisme uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon panglima TNI, yakni verifikasi administrasi atau kelengkapan dokumen calon panglima TNI.
Meutya mengatakan, berkas Yudo telah lengkap, meliputi bukti penyerahan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), salinan kartu keluarga, salinan kartu tanda penduduk, salinan kartu nomor pokok wajib pajak (NPWP), SPT pajak tahun terakhir, dan daftar riwayat hidup.
Laksamana Yudo Margono diusulkan sebagai calon tunggal panglima TNI oleh Presiden. Yudo akan menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember mendatang.