Airlangga Lempar Kode Dua Partai yang Bakal Gabung KIB
Koalisi Indonesia Bersatu punya optimisme ada dua partai politik yang akan bergabung memperkuat koalisinya. Elite KIB juga meyakini, dalam dua kali pertemuan lagi akan muncul kesimpulan soal calon presiden.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
Pucuk pimpinan partai politik anggota Koalisi Indonesia Bersatu kembali bertemu.
Muncul sinyal ada dua parpol baru yang akan bergabung dengan koalisi tersebut.
Pembahasan bakal calon presiden masih pada kriteria, tetapi diyakini pada tahun depan sudah akan muncul kesimpulan soal capres.
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memastikan Koalisi Indonesia Bersatu akan menambah dua anggota baru untuk menguatkan bangunan koalisi. Ia juga melempar kode soal dua partai yang akan merapat ke koalisi tersebut. Dua partai itu identik dengan warna tertentu.
”Tentu warnanya ada yang dipakai oleh kawan kita di sini dan juga ada yang warnanya nuansa pakaian yang sering dipakai Bapak Presiden, yang bagian dari bola,” kata Airlangga Hartarto seusai pertemuan dengan petinggi partai politik anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di sebuah restoran di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2022) malam.
Airlangga mengucapkan hal itu sambil menunjuk Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang berdiri di samping kanannya. Zulkifli Hasan mengenakan jaket berwarna biru. Dalam kesempatan itu, Zulkifli memegang bola yang didominasi warna putih.
Selain Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan, pertemuan di Menteng tersebut dihadiri Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, Wakil Ketua Umum PAN Asman Abnur, Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara, dan Bendahara Umum Partai Golkar Dito Ganinduto.
Airlangga menambahkan, KIB masih menjalin komunikasi dengan partai-partai yang akan bergabung dengan koalisi tersebut. Harapannya, dua partai baru akan sama-sama menciptakan bangunan kuat. ”Bangunan dengan fondasi kuat, dinding kokoh, dan sirkulasi udara bagus,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, KIB masih solid sejak dibentuk Mei 2022. Hal itu terbukti dengan sudah dihasilkannya visi dan misi koalisi dalam bentuk program bernama Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN). Airlangga mengklaim, program itu direspons baik oleh publik sehingga KIB akan melengkapinya.
Di sisi lain, KIB masih belum menetapkan bakal calon presiden yang akan diusung dalam Pemiilihan Presiden 2024. Mardiono mengatakan, KIB tidak mau terburu-buru dalam menetapkan bakal calon presiden. Pasalnya, KIB ingin menyajikan keputusan politik yang terbaik sehingga berusaha bertindak cermat. Dengan demikian, kata Mardiono, pemimpin yang diajukan dan terpilih nantinya sesuai keinginan rakyat.
Adapun pertemuan terbaru diklaim Mardiono telah menghasilkan perkembangan yang signifikan. Hal itu tampak dari semakin mengerucutnya kriteria-kriteria soal bakal capres dan cawapres. Namun, Mardiono tak merinci lebih lanjut kriteria seperti apa yang telah ditetapkan oleh KIB.
Meskipun demikian, ia mengatakan bahwa pertemuan dengan petinggi parpol anggota KIB cukup produktif dan menunjukkan perkembangan. Semua partai telah menampung aspirasi dari masyarakat. Rangkuman dari aspirasi kemudian didiskusikan dalam pertemuan Rabu malam.
Adapun Mardiono memperkirakan KIB membutuhkan dua pertemuan lagi untuk mencapai kesimpulan soal calon presiden. ”Insya Allah tahun depan (sudah ada konsensus),” ucapnya.
Sementara itu, Zulkifli Hasan mengutarakan, KIB tetap memprioritaskan ketua umum partai masing-masing untuk diusung sebagai calon presiden. Namun, KIB juga terbuka dengan nama-nama di luar koalisi. Menurut dia, nama-nama itu akan dipertimbangkan oleh KIB.
”Demokrasi, kan, pilarnya partai politik. Kalau ketua umum parpol tidak berani nyapres, demokrasi kita bagaimana? Oleh karena itu, Golkar sebagai pemenang kedua Pemilu 2019 jadi prioritas, ketua umumnya layak untuk jadi capres. Berikutnya Ketua Umum PAN, berikutnya Ketua Umum PPP. Diutamakan dari internal KIB,” ujar Zulkifli.
Dalam kesempatan yang sama, Zulkifli juga mengibaratkan Pemilihan Presiden 2024 sebagai Piala Dunia 2024 dengan KIB sebagai tim pesertanya. Khususnya PAN dan PPP, Zulkifli menyamakan keduanya dengan dua tim kuda hitam di Piala Dunia 2024. PAN yang punya warna khas biru disamakan dengan Jepang yang punya jersei(baju pemain bola) berwarna serupa. Sementara itu, PPP diibaratkan Arab Saudi yang sama-sama punya warna khas hijau.
Pada gelaran Piala Dunia 2024, baik Jepang maupun Arab Saudi berhasil mengalahkan tim-tim besar. Jepang mampu menaklukkan Jerman, sedangkan Arab Saudi menang atas Argentina. Karena itu, Zulkifli mengingatkan untuk tidak meremehkan partai-partai yang dianggap kecil itu.
Berpotensi stagnan
Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, mengatakan, KIB tampak masih berupaya mencari celah untuk bekerja sama dan mencapai konsesus terkait nama capres yang diusung. KIB masih dalam tahap konsolidasi. Namun, konsolidasi yang tak berkesudahan juga akan menghasilkan efek negatif.
”Ketika berkoalisi, tetapi tidak segera menemukan konklusi, ini berpotensi menghasilkan stagnasi. Artinya, koalisi ini orientasinya belum sampai jangka panjang karena sibuk di internalnya masing-masing,” ujar Wasisto saat dihubungi.
Ia menambahkan, KIB akan semakin stagnan ketika ada anggota baru yang masuk. Pasalnya, konsesus akan semakin sulit tercapai karena jumlah keinginan yang perlu diakomodasi menjadi lebih banyak. Menurut dia, bukan tidak mungkin parpol baru yang akan bergabung di KIB juga mengusung nama capres sendiri.
”Kecuali parpol baru yang bergabung adalah parpol nonparlemen. Suara parpol tersebut bisa jadi tidak signifikan dan kemungkinan hanya mengikuti keinginan parpol parlemen,” ucapnya.