Mengacu survei Charta Politika pada 4-12 November 2022, Ganjar Pranowo memperoleh elektabilitas tertinggi sebagai capres, mencapai 32,6 persen. Ia disusul Anies Baswedan (23,1 persen) dan Prabowo Subianto (22,0 persen).
Oleh
Raynard Kristian Bonanio Pardede
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam pemaparan hasil survei Charta Politika pada Selasa (29/11/2022), Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto masih menjadi tiga kandidat calon presiden dengan elektabilitas tertinggi. Adapun berdasarkan sebaran wilayah pemilih, pertarungan memperebutkan kursi RI 1 mengerucut pada dua nama, yaitu Ganjar dan Anies.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menerangkan, survei yang dilakukan pada 4-12 November 2022 ini menempatkan Ganjar Pranowo sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi sebesar 32,6 persen, disusul Anies Baswedan dengan 23,1 persen dan Prabowo Subianto 22,0 persen. Ia menyebut, survei melibatkan 1.220 responden.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”Ganjar sudah tembus angka 30 persen dan ini sudah terlihat sejak Juni dan di survei pada September lalu. Perubahan ada di posisi dua dan tiga, dengan Anies Baswedan sekarang ada di posisi kedua, menyalip Prabowo Subianto,” ujar Yunarto dalam ”Rilis Survei Nasional Persepsi Publik Terkait Kinerja Pemerintah dan Peta Elektoral”, di Jakarta, Selasa (29/11/2022).
Dari hasil survei sebelumnya (September 2022), Prabowo Subianto berada di posisi kedua dengan tingkat elektabilitas 23,4 persen disusul Anies dengan 19,6 persen. Yunarto menyebut, naiknya Anies ke posisi dua didongkrak oleh deklarasi yang dilakukan Partai Nasdem pada Oktober 2022.
Kenaikan Anies juga tidak bisa dilepaskan dari konteks polarisasi sebagai imbas dari beberapa pemilu sebelumnya.
”Hanya akan dua nama (Ganjar dan Anies) karena pertarungan di Pemilu 2024 tidak bisa dilepaskan dari polarisasi yang terjadi di dua pemilu sebelumnya dan, dari sisi brand image, sosok yang dianggap penerus Joko Widodo adalah Ganjar, sementara barisan Anies adalah antitesisnya,” tutur Toto.
Menyangkut alasan utama pemilih, Yunarto menambahkan, preferensi utama responden memilih Anies dan Ganjar adalah dinilai merakyat, cerdas, dan memiliki rekam jejak kinerja baik.
Hasil survei menunjukkan, sebanyak 42 persen responden memilih Ganjar karena merakyat, lalu sebesar 28 persen karena alasan kinerja sudah terbukti saat menjadi gubernur, dan sebesar 7 persen karena alasan pintar.
Adapun untuk Anies, sebanyak 33 persen memilih mantan gubernur DKI Jakarta ini karena dinilai pintar, lalu sebesar 28 persen karena dinilai memiliki kinerja baik saat menjadi pejabat publik, dan sebesar 21 persen karena alasan merakyat.
”Adanya perbedaan variabel persepsi ini bisa membuat pertarungan di Pemilu 2024 menjadi semakin menarik,” ucapnya.
Pengerucutan kontestasi pada dua nama di atas juga terlihat dari distribusi pemilih di sembilan kelompok wilayah yang disurvei oleh Charta Politika. Hasil survei menunjukkan, masyarakat di lima wilayah (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi) memilih Anies, sedangkan warga di tiga wilayah (Yogyakarta-Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali-Nusa Tenggara Timur-Nusa Tenggara Barat) memilih Ganjar. Untuk di wilayah Maluku-Papua, keduanya seimbang.
”Kecenderungan dari penguasaan wilayah contohnya terlihat seperti Jawa Barat, karena bukan basis wilayah Jokowi, Pak Anies tertinggi, lalu Ganjar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lalu pertarungan seimbang di Maluku-Papua,” ucapnya.
Secara terpisah, Direktur Eksektuif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago melihat, memang ada perbedaan mendasar mengenai alasan publik memilih Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
Ia menyebut, Anies dipilih berdasarkan alasan rasional seperti prestasi dan kinerja, sedangkan Ganjar Pranowo dipilih lebih berdasarkan alasan sosiologis, yaitu merakyat. Kandidat lainnya, Prabowo Subianto, dipilih publik karena alasan psikologi, yaitu dianggap memiliki sikap tegas sebagai pemimpin.
”Dalam temuan survei Voxpol Center November 2022 ini, kita bertanya mengapa memilih antara ketiga calon ini? Dari survei ditemukan sebesar 21,2 persen memilih Anies karena dianggap berprestasi, 42 persen memilih Ganjar karena merakyat, dan sebesar 35,4 persen memilih Prabowo karena dianggap pemimpin tegas,” tutur Pangi.
Namun, dalam melakukan penilaian, pemilih hendaknya memiliki informasi seputar kinerja kandidat di masa lalu dan memproyeksikannya di masa depan, sembari mempertimbangkan apakah hal tersebut dapat memberi keuntungan bagi pemilih atau tidak.