Plt Ketum PPP Mardiono: Parpol Harus Cermat Memilih Capres
Plt Ketum PPP Mardiono menuturkan, parpol mesti cermat dan berhati-hati untuk memastikan capres dan cawapres yang diusungnya sesuai kehendak rakyat. Saat ini ada 14 DPW PPP meminta DPP untuk mencalonkan Ganjar Pranowo.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO, SUHARTONO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden dinilai tidak mudah karena mereka adalah tokoh bangsa yang akan melanjutkan pembangunan nasional. Partai politik, termasuk Partai Persatuan Pembangunan, merasa berkewajiban lebih cermat dan berhati-hati untuk memastikan kandidat yang diusungnya adalah harapan rakyat.
PPP belum bisa memastikan kapan akan mengumumkan capres dan cawapres.
Jika sudah menetapkan capres/cawapres, PPP akan membahasnya dengan Koalisi Indonesia Bersatu.
Saat ini ada 14 DPW PPP yang mengusulkan Ganjar Pranowo sebagai capres.
Hal itu, antara lain, disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Oleh karena itu, Mardiono menyampaikan, ia belum bisa memastikan kapan akan mengumumkan capres dan cawapres yang akan diusung PPP. Jika sudah diperoleh capres/cawapres yang akan diusung pun, itu akan dibahas terlebih dahulu dengan Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Golkar, PPP, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
”Belum, ya, ini sedang berproses. Saya sedang bekerja untuk itu, mendengarkan semua dari lapisan jajaran PPP, kemudian nanti juga akan kami bahas bersama sama dengan KIB, tentunya,” katanya.
Mardiono menuturkan bahwa proses tersebut diharapkan berlangsung tidak lama sehingga kemudian PPP dapat menentukan calon yang akan diusung. ”Tetapi memang, ya, ini tidak mudah karena tentu kita sedang memilih tokoh bangsa untuk melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional kita. (Tokoh bangsa) untuk melanjutkan estafet kepemimpinan kita, untuk membangun bangsa dan negara ini,” katanya.
Menurut Mardiono tentu dalam hal ini parpol berkewajiban untuk lebih cermat dan berhati-hati. Parpol mesti dapat memastikan bahwa apa yang diputuskan adalah menjadi harapan yang dikehendaki oleh rakyat Indonesia.
Saat ditanya terkait pandangan KIB, Mardiono menuturkan bahwa masing-masing parpol tidak boleh mencampuri urusan internal. ”Tetapi karena kita nanti kemudian sudah bergabung dengan koalisi, kita duduk satu meja. Nanti apa yang diusung oleh tiga partai ini sama. Kalau sama, ya, langsung bulat menjadi keputusan bersama,” katanya.
Namun, apabila ada perbedaan, Mardiono mengatakan bahwa tentu akan ada negosiasi dan lobi-lobi. ”Politik ini, kan, harus melakukan lobi-lobi. Tentu, semuanya itu berlandaskan pada argumentasi yang memang muncul dari keinginan rakyat kita,” ujarnya.
Mengingat sebagian Dewan Pimpinan Wilayah PPP mengusulkan Ganjar Pranowo sebagai capres dan sebagian kecil mengusulkan Anies Baswedan, Mardiono menuturkan bahwa sampai saat ini tidak ada DPW PPP yang mengusung nama-nama potensial capres. Meskipun, hal itu telah mengemuka di media.
”Jadi, ada beberapa wilayah, kalau tidak salah ada 14 wilayah yang memang sudah menyuarakan untuk mengusulkan kepada dewan pimpinan pusat untuk bisa mencalonkan Pak Ganjar. Itu permintaan wilayah-wilayah. Sekarang kami sedang berproses, kemudian, sekali lagi, kami akan bawa ke KIB. Nanti, harapan saya, ya, kalau itu sama calonnya, ya, sudah menjadi keputusan nanti,” kata Mardiono.
Kalau tidak salah ada 14 wilayah yang memang sudah menyuarakan untuk mengusulkan kepada dewan pimpinan pusat untuk bisa mencalonkan Pak Ganjar. Itu permintaan wilayah-wilayah. Sekarang kami sedang berproses, kemudian, sekali lagi, kami akan bawa ke KIB. (Mardiono)
Menyangkut apakah hal itu akan diumumkan akhir tahun ini atau awal tahun depan, Mardiono mengaku, belum dapat memastikan. ”Mohon maaf saya belum bisa memastikan, tetapi nanti ini berproses terus. (Hal) yang pasti, sekali lagi, partai politik, kami harus berhati-hati dan harus mencermati dinamika yang berkembang di tengah-tengah rakyat kita,” katanya.
Mardiono pun kembali menegaskan bahwa hal ini diperlukan untuk membangun bangsa dan negara. Langkah ini menjadi tanggung jawab parpol sebagai kawah candradimuka yang merekrut tokoh-tokoh bangsa dan nanti akan ditawarkan kepada rakyat Indonesia. ”Ini loh calon dari KIB. Dan juga, enggak mustahil, nanti sebentar lagi mungkin, akan ada KIB Plus Plus. Ada partai-partai lain yang akan bergabung lagi bersama dengan KIB,” katanya.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai nama partai-partai yang akan bergabung ke KIB tersebut, Mardiono menjawab nanti akan disampaikan kepada media. ”Ah nanti saya kasih tahu lebih awal, sebelum nanti (diumumkan) teman-teman media saya kasih tahu,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan meminta agar hati-hati dalam memilih capres dan cawapres. Pesan ini pun disampaikan Presiden Jokowi saat memberi sambutan pada perayaan Hari Ulang Tahun Ke-8 Partai Perindo di Jakarta Concert Hall, Inews Tower, Jakarta, Senin (7/11/2022) lalu.
”Milih capresnya juga harus bener, lho Pak Hary (Tanoesoedibjo, Ketua Umum Partai Perindo). Karena nanti akan membantu partai mengejar threshold. Hati-hati. Milih capresnya hati-hati, milih cawapresnya hati-hati. Tetapi, kalau bisa juga jangan terlambat deklarasi,” kata Presiden Jokowi saat itu.
Saat menjawab pertanyaan di sesi konferensi pers seusai acara, sehubungan pernyataannya di berbagai kesempatan agar hati-hati dalam memilih dan mendeklarasikan capres, Presiden menuturkan bahwa hal tersebut karena memang harus hati-hati. ”Ya, memang harus hati-hati. Ini menakhodai 270 juta rakyat Indonesia. 270 juta lebih rakyat Indonesia. Kenapa selalu saya ulang-ulang, ya, memang harus hati-hati. Jangan sembrono,” kata Presiden Jokowi.
Ketika ditanya lebih lanjut kapan waktu yang tepat untuk mendeklarasikan capres, Presiden Jokowi menuturkan, ”Ya, wong, gimana pemilunya tinggal Februari 2024, awal lho, berarti. Tinggal setahun praktis, ya, kan? Tetapi menjaga kondusivitas politik karena tidak terdukung oleh keadaan global itu yang kita harus tahu semuanya. Hati-hati. Keadaan ini tidak sedang normal-normal saja dunia,” katanya waktu itu.