Sebanyak 6.000 personel tentara AS dari angkatan udara, marinir, dan laut akan turut mengikuti latihan bersama tersebut.
Oleh
Stephanus Aranditio
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — TNI akan latihan bersama militer Amerika Serikat dan sejumlah negara di Indo-Pasifik, di Joint Pacific Multinational Readiness Center di Hawaii, dari 31 Oktober hingga 9 November 2022. Selain TNI dan militer AS, militer dari Filipina, Thailand, serta 12 negara lain di Indo-Pasifik akan terlibat, termasuk Taiwan yang tengah bersitegang dengan Republik Rakyat China juga akan turut berpartisipasi sebagai pengamat.
Wakil Komandan Jenderal Angkatan Darat Pasifik AS Letnan Jenderal James B Jarrard dalam telekonferensi pada Jumat (28/10/2022), mengatakan, sebanyak 6.000 personel tentara AS dari angkatan udara, marinir, dan laut akan mengikuti latihan bersama tersebut. Latihan digelar di Joint Pacific Multinational Readiness Center (JPMRC) yang merupakan fasilitas latihan terbaru yang didirikan AS di Pasifik. Sebelumnya, militer AS memiliki dua pusat pelatihan di Amerika Serikat dan Eropa.
”Tujuan dari pusat pelatihan ini adalah membangun kesiapan dan menyiapkan prajurit kami saat bergerak di kawasan Indo-Pasifik, serta berinteraksi latihan bersama dengan para partner dan sekutu kita untuk saling membantu di Indo-Pasifik,” katanya.
Pusat pelatihan ini juga disebutnya dapat secara signifikan mengurangi biaya dan waktu bagi militer AS, serta memungkinkan pasukan mereka untuk tetap utuh dan tersedia di kawasan Indo-Pasifik. ”JPMRC membantu militer AS untuk melatih tentara lokal di wilayah tersebut, daripada mengirim mereka kembali ke AS, menghemat banyak waktu dan uang kami,” ucapnya.
Jarrard enggan berkomentar terkait keterlibatan Taiwan dalam latihan militer ini mengingat ketegangan antara Taiwan dan Republik Rakyat China. Jarrard hanya berharap kawasan Indo-Pasifik tetap bebas dan terbuka agar dapat merasakan kebebasan di segala aspek kehidupan.
”Kami melakukan apa pun yang kami bisa untuk bisa mempertahankan Indo-Pasifik yang terbuka dan bebas. Dengan demikian, lingkungan akan damai. Jadi kita melakukan segalanya yang kita bisa untuk mencegah eskalasi berubah menjadi krisis atau bahkan konflik,” tutur Jerrard.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Kisdiyanto mengatakan, TNI sudah biasa mengikuti pelatihan militer ke Hawaii bersama sejumlah negara. Terkait jumlah personel yang akan diberangkatkan pekan depan, dia mengatakan, pihaknya belum mengetahui.
”Ke Hawai itu sudah sering dengan beberapa negara latihan saja. Saya cek dulu jumlahnya untuk besok,” kata Kisdiyanto.