Presiden optimistis HUT Kemerdekaan RI Tahun 2024 dapat digelar di Ibu Kota Nusantara.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN, SUCIPTO
·4 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan infrastruktur kawasan Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Progres infrastruktur seperti pembangunan bendungan, pengembangan lahan, serta akses jalan berjalan dengan baik. Rencananya, Presiden akan mengajak investor ke IKN pada Januari atau Februari 2023.
Seiring progres infrastruktur IKN yang baik, Presiden optimistis bahwa Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI Tahun 2024 sesuai rencana dapat digelar di IKN. ”Ya, kalau kerjanya seperti ini saya kira insyaallah bias. Harus optimistis,” ujar Presiden ketika memberikan keterangan di Bendungan Sepaku Semoi, pada Selasa (25/10/2022).
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut, antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono. Presiden Jokowi menuturkan bahwa progres secara keseluruhan dapat terlihat pada bulan Januari mendatang.
”Land development untuk kementerian, untuk gedung wakil presiden, untuk gedung presiden, semuanya sudah saya lihat dalam proses persiapan-persiapan. Pembangunan infrastruktur jalan juga sudah dimulai, utamanya yang jalan tol dari IKN ke Balikpapan. Saya kira ini progres yang baik,” kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, perkembangan pusat perekonomian baru juga akan terlihat sehingga diharapkan pembangunan wilayah IKN dapat terus berjalan dengan baik. ”Nanti bisa kita lihat di bulan Januari insyaallah kalau bukan hanya gedung-gedungnya pemerintah, tetapi private sector, sektor swasta, investor, PPP (public private partnership) sudah pada masuk dan mulai,” tambah Kepala Negara.
Biasanya Presiden menggunakan jalur darat dari Balikpapan ke IKN dengan waktu tempuh selama dua jam. Kali ini, Presiden Jokowi berkunjung ke IKN melewati jalur laut yang akan menjadi wilayah transportasi logistik ke IKN. Presiden dan rombongan menggunakan KRI Escolar - 871.
Jarak dari Pelabuhan Semayang, Kota Balikpapan ke Pelabuhan Cita Sabut, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara ditempuh selama satu jam. Dalam perjalanan tersebut, Presiden dan rombongan melintasi Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Balikpapan dan IKN.
Presiden menyebut bahwa pelabuhan di wilayah tersebut nantinya juga akan dikembangkan untuk transportasi publik. ”Sementara kita pakai dulu untuk logistik dan nantinya menurut saya di pelabuhan yang sekarang ada ini, ini kan pelabuhan lama, ini akan dikembangkan juga untuk penumpang dan logistik,” ujarnya.
Calon Investor
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah berencana mengajak calon investor berpotensi mengunjungi IKN tahun depan. Hal itu ia katakan saat mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.
”Hari ini ditinjau beliau (Presiden) dulu. Nanti diagendakan bulan Januari atau Februari 2023 [investor] diajak ke sini,” kata Basuki.
Basuki menyampaikan, persiapan IKN sudah berjalan, sehingga ditinjau Presiden. Salah satu infrastruktur penunjang IKN yang hampir selesai adalah Bendungan Sepaku Semoi. Bendungan ini direncanakan mampu mengalirkan air 2.500 liter per detik. Air yang dibendung di salah satu proyek strategis nasional ini akan dialirkan ke Kota Balikpapan dengan debit 500 liter per detik. Sisanya, 2.000 liter per detik, dialirkan ke IKN Nusantara yang berjarak sekitar 20 kilometer dari bendungan.
Bendungan setinggi 25 meter dan panjang 450 meter ini bakal membendung air hingga 10 juta meter kubik. Selain menampung air hujan, bendungan ini akan menampung air dari Sungai Tengin. Infrastruktur ini sekaligus mengendalikan banjir di Daerah Aliran Sungai Tengin.
Bendungan ini dibangun menggunakan APBN dengan total biaya Rp 556 miliar. Masa pelaksanaan pembangunan bendungan ini adalah 2020-2023. Selain proyek itu, di sekitar Titik Nol IKN terdapat pembangunan jalan dan jembatan untuk jalur material dan logistik pembangunan awal IKN. Jalan tersebut dinamai Jalan Lingkar Sepaku yang dibiayai APBN, terbagi dalam tiga paket dengan total nilai Rp 139,514 miliar.
Jalan Lingkar Sepaku segmen 1 sepanjang 1,75 kilometer dikerjakan PT Prampus Inti Puspita dengan nilai kontrak Rp 46,693 miliar. Selanjutnya, pembangunan Jalan Lingkar Sepaku segmen 2 (1,85 kilometer) dikerjakan PT Duta Mega Perkasa dengan nilai kontrak Rp 48,021 miliar.
Terakhir, Jalan Lingkar Sepaku segmen 3 (1,175 kilometer) dikerjakan PT Cipta Artha Borneo dengan anggaran Rp 44,8 miliar. Lebar jalan pada seluruh segmen 20 meter. Nantinya, jalan itu akan dilebarkan kembali sehingga lebarnya menjadi 44 meter.