Incar Tiga Kemenangan di Pemilu 2024, Golkar Mulai Panaskan Mesin Politik
Airlangga bersama jajaran DPP dan DPD Golkar berkonvoi dengan mengendarai mobil listrik. Airlangga menyebut ini sebagai simbol Golkar mulai memanaskan mesin politiknya.
JAKARTA, KOMPAS — Partai Golkar mulai memanaskan mesin politik untuk mengincar tiga kemenangan sekaligus di Pemilihan Umum 2024, mulai dari pemilihan legislatif, pemilihan kepala daerah, hingga pemilihan presiden. Golkar tidak mempersolakan manuver partai lain yang sudah mendeklarasikan bakal calon presiden lebih awal. Bagi Golkar, konsolidasi dini internal lebih penting, termasuk memperkuat Koalisi Indonesia Bersatu.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Partai Golkar sudah berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Namun, hingga saat ini, KIB belum juga menentukan bakal calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
- Airlangga menyebutkan, konsolidasi dini internal partai lebih penting dibandingkan deklarasi dini bakal capres-cawapres.
- Airlangga memastikan bahwa bakal capres yang akan diusung dari KIB berasal dari parpol.
- Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung menambahkan, di Pemilu 2024 nanti, Golkar juga mengincar target kemenangan di tiga provinsi baru Papua.
Adapun, Partai Golkar berpegang pada hasil keputusan Musyawarah Nasional (Munas) 2019 dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar 2021. Saat itu diputuskan, Golkar akan mencalonkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai presiden di Pilpres 2024.
Untuk menyongsong itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama seluruh pejabat teras DPP Partai Golkar dan 37 ketua DPD Partai Golkar seluruh Indonesia, menggelar konvoi mobil listrik bersama ke kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Sabtu (22/10/2022). Ini merupakan rangkaian dari perayaan hari ulang tahun ke-58 Partai Golkar.
Airlangga mengatakan, kendaraan elektrik ini menjadi simbol bahwa ke depan Indonesia membutuhkan kendaraan baru. Selain itu, ini juga menyimbolkan bahwa Golkar mulai memanaskan mesin politiknya.
”Ini memanaskan mesin Partai Golkar, tetapi mesinnya silent. Jadi, tidak ada yang melihat, tau-tau kami sudah di depan, tau-tau kami nomor satu,” ujar Airlangga.
Baca juga: Presiden kepada Golkar: Jangan Terlalu Lama Tentukan Capres
Menurut Airlangga, konsolidasi dini internal partai lebih penting dibandingkan deklarasi dini bakal capres-cawapres. Konsolidasi internal ini akan menunjukkan bahwa seluruh mesin partai berjalan dengan baik dan optimal. Untuk itu pula, dalam perayaan puncak HUT Ke-58 Golkar, Jumat (21/10) kemarin, seluruh jajaran Golkar dihadirkan untuk memperkuat konsolidasi dan mencari suara demi kemenangan di Pemilu 2024.
”Nah, konsolidasi itu penting karena kami bukan cuma berjuang di pusat, tetapi juga di Indonesia Raya,” kata Airlangga.
Menurut Airlangga, konsolidasi dini internal partai lebih penting dibandingkan deklarasi dini bakal capres-cawapres.
Soal bakal capres-cawapres yang akan diusung oleh KIB, sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo dalam perayaan puncak HUT Ke-58 Golkar, Jumat (21/10/2022) malam, Airlangga pun tidak ingin terburu-buru. ”Kan, Presiden bilang hati-hati, jangan sembrono, jangan emosi, ini emosinya biar turun, tidak sembrono, kami pilih yang tepat,” ujarnya.
Baca juga: Anies Minta Bertemu Presiden dan Pamitan sebagai Gubernur DKI Jakarta
Mencari tiket VIP
Airlanga menegaskan, sejauh ini KIB baru memiliki tiket ”premium” untuk mengusung bakal capres-cawapres. Namun, itu belum cukup. Menurut dia, KIB kini sedang mencari tiket ”VIP”. Karena itu, KIB masih sangat terbuka bagi partai politik (parpol) lain untuk bergabung ke dalam koalisinya.
”Kalau tiket VIP, kan, berarti leaving no one behind, termasuk parpol tidak merasa ditinggalkan. Nah, kalau kebersamaan ini didapat, jadi merasa bahwa kepemilikan terhadap capres-cawapresnya kuat. Karena, kan, kalau menjadi pengikut belakangan, kan, tidak ikut dalam proses. Nah, ini yang penting. Karena kalau sudah tiket kelas VIP, kan, tinggal digaspol,” ucap Airlangga.
Berkaitan dengan sosok capres-cawapres yang akan diusung oleh KIB nanti, Airlangga mengakui, semua itu pasti akan dikonsultasikan dengan Presiden Jokowi. Ia bahkan menyebut, Presiden sudah mengetahui calon-calon yang diinginkan oleh KIB. ”Presiden sudah tahu. Tahu nama-namanya,” ujar Airlangga.
Baca juga: KIB Belum Juga Tentukan Capres, Fokus Visi dan Misi
Namun, komunikasi KIB dengan Presiden hanya sebatas diskusi. Menurut dia, Presiden juga sudah mengantongi nama bakal calon yang akan diusung. ”Kalau nama, kan, Presiden sudah punya list. Sodor-menyodor, kan. Komunikasi politik itu, kan, bukan komunikasi yang biasa saja, tetapi banyak hal yang dikomunikasikan,” tuturnya.
Terlepas dari itu, Airlangga memastikan bahwa bakal capres yang akan diusung dari KIB berasal dari parpol. Menurut dia, jika ada bakal capres yang ingin diusung oleh KIB, bakal capres tersebut harus terlebih dahulu memegang kartu tanda anggota (KTA) salah satu partai yang tergabung dalam KIB tersebut.
Airlangga memastikan bahwa bakal capres yang akan diusung dari KIB berasal dari parpol.
”Namanya presiden, kan, politik, dan namanya pemilu juga parpol. Dan berdasarkan undang-undang, presiden harus didukung parpol. Jadi jelas bagi KIB, harus orang yang berkecimpung di parpol. Buat apa berpartai? Partai itu ada KTA. Harus ada KTA-nya. Kalau mau masuk ke KIB, pegang KTA-nya dulu,” ujar Airlangga.
Di perayaan puncak HUT Ke-58 Golkar, Jumat malam, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang turut hadir di acara itu sudah menyatakan kesiapan untuk bersinergi dengan Golkar. Saat ditanya, apakah Ridwan Kamil berpeluang untuk digandeng sebagai cawapres, Airlangga hanya menjawab, ”(Ridwan Kamil masuk) Radar memenangkan Partai Golkar.”
Adapun, dalam kesempatan itu, Airlangga menyatakan bahwa KIB hingga kini belum membahas peluang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk diusung sebagai capres dari KIB maupun kemungkinan berpasangan dengan dirinya di Pilpres 2024.
Konsolidasi partai
Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk F Paulus mengatakan, konsolidasi organisasi partai sebenarnya sudah berjalan sejak jauh hari. Hanya saja, seluruh rangkaian acara HUT Golkar belakangan ini ingin sekaligus mengecek sejauh mana konsolidasi itu berjalan, mulai dari pusat hingga daerah.
”Jadi secara struktural dan infrastruktur partai sudah berjalan. Kami juga sudah punya para incumbent (petahana). Ada perintah dari ketua umum (Airlangga), satu anggota DPRD kabupaten, kota, provinsi, maupun DPR, harus merekrut 20.000 orang. Dan semua itu tercatat. Kami punya aplikasi dan database,” tutur Lodewijk.
Semua itu penting dijalankan karena Golkar ingin mematahkan teori yang mengatakan perolehan suara pilpres, pemilihan legislatif (pileg), dan pemilihan kepala daerah (pilkada), tidak linier. ”Kami ingin membuat bahwa perolehan suara pileg, pilpres, pilkada itu nanti linier,” katanya.
Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung menambahkan, di Pemilu 2024, Golkar juga mengincar target kemenangan di tiga provinsi baru Papua, yakni Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. Untuk itu, Golkar juga bergerak cepat membentuk kantor DPD Golkar di Papua untuk mempersiapkan pemenangan Golkar.
”Secara internal, (kemenangan di tanah Papua) menjadi bagian dari konsolidasi kami, sudah ada kalkulasi-kalkulasi politiknya, target-target kemenangan Golkar sudah dimasukkan menjadi bagian kemenangan itu. Kami akan memenangkan pertarungan pileg, pilkada, dan pilpres di tanah Papua,” ucap Doli.
Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung menambahkan, di Pemilu 2024 nanti, Golkar juga mengincar target kemenangan di tiga provinsi baru Papua.
Pergerakan koalisi lain
Sementara itu, Partai Gerindra terus mematangkan langkah pemenangan jelang Pilpres 2024. Salah satunya, dengan membentuk sekretariat bersama (sekber) untuk mendukung kemenangan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi presiden di 2024 mendatang.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Ahmad Riza Patria telah ditunjuk sebagai Koordinator Sekber Relawan Prabowo Presiden. Ia mengungkapkan, sekber tersebut akan menyerap dan menampung asprirasi masyarakat untuk dijadikan perjuangan Prabowo sebagai presiden di 2024.
”Tentu tujuannya agar menghimpun sukarelawan pencinta Prabowo untuk bergerak bersama memenangkan Prabowo menjadi presiden 2024,” tutur Dasco.
Untuk diketahui, Prabowo menyatakan siap menjadi calon presiden 2024. Kesiapan itu disampaikan setelah 34 DPD Partai Gerindra meminta Prabowo maju sebagai presiden. Sejauh ini, Gerindra sudah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Koalisi tersebut dinamakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Dasco menjelaskan, Riza Patria ditunjuk sebagai Koordinator Sekber Relawan Prabowo Presiden karena dinilai mampu menuntaskan jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan baik. Selain itu, sosok Riza Patria juga diklaim mampu mengayomi masyarakat selama menjabat Wagub DKI Jakarta.
”Dengan pengalaman yang dimiliki mampu mengelola sukarelawan-sukarelawan sehingga menjadi satu visi untuk kebaikan bangsa Indonesia, kata Dasco.
Adapun, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga terus mematangkan format koalisi. Pada Jumat (21/10/2022) kemarin, di Jakarta, Partai Nasdem membangun komunikasi intensif melalui tim kecil bersama Demokrat dan PKS guna menggodok format koalisi yang akan dibentuk oleh ketiga partai tersebut.
Partai Nasdem diwakili oleh Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya dan Sugeng Suparwoto. PKS diwakili oleh Wakil Ketua Majelis Syuro Mohamad Sohibul Iman dan Ketua DPP Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan PKS Al Muzammil Yusuf. Demokrat diwakili Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya.
Pertemuan tiga pihak tersebut juga dihadiri oleh Sudirman Said sebagai pihak yang mewakili mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Pada 3 Oktober lalu, Anies telah dideklarasikan menjadi bakal capres 2024 dari Partai Nasdem.
Willy mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Nasdem mengajak Demokrat dan PKS untuk duduk bersama mematangkan format koalisi perubahan yang akan digagas bersama. Beberapa hal yang dibahas adalah kriteria pasangan bakal cawapres yang cocok mendampingi Anies.
Sebelum menentukan siapa sosok bakal cawapres terbaik dan paling tepat tersebut, dibuat terlebih dahulu kriteria dan mekanisme penentuan pasangan capres-cawapres. Dengan begitu, dalam proses pengambilan keputusan nanti, ketiga pihak sama-sama memiliki satu tujuan dan langkah.
”Dalam penentuan bakal cawapres, setiap partai berhak mengajukan nama-nama baik nama dari internal partai maupun eksternal yang bukan anggota partai,” ungkap Willy.
Pertemuan tersebut juga membahas terkait platform dan desain pemerintahan yang ideal di periode mendatang. Ketiga partai sama-sama sepakat untuk menyampaikan pandangannya terkait platform kebijakan pembangunan bangsa dan desain pemerintahan ke depan.
Selain pasangan calon, platform, dan desain pemerintahan, ketiga pihak juga akan menggodok strategi pemenangan yang efektif. Hal yang tidak kalah penting adalah masalah waktu (timing) yang tepat untuk meresmikan dan mendeklarasikan koalisi serta pasangan capres-cawapres yang akan diusung.
”Ini yang terus kami matangkan, yang juga dapat membawa semangat perubahan, mendapat dukungan publik, dan menambah peluang kemenangan di Pilpres 2024,” ujar Willy.