Citra Presiden Jokowi Turun Tipis, Wapres Amin Melorot
Berbeda dengan Presiden Jokowi yang citra positifnya hanya turun tipis 1 persen, citra positif Wapres Ma'ruf Amin mengalami penurunan yang cukup signifikan, yakni tujuh persen dibanding survei Kompas sebelumnya.
Oleh
NINA SUSILO, CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO, MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
Sebanyak 75 persen responden Survei Kompas masih menilai baik citra Presiden Jokowi.
Raihan ini hanya turun 1 persen dari survei terdahulu.
Citra Wapres Amin turun tujuh persen menjadi 56 persen.
Survei Nasional Kompas periode Oktober 2022 menunjukkan penurunan kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintah secara umum. Dari 1.200 responden yang diwawancara sepanjang 24 September-7 Oktober, kepuasan atas kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin tercatat 62,1 persen. Penurunan ini cukup signifikan ketimbang Januari 2022 yang masih 73,9 persen dan Juni 2022 dengan 67,1 persen.
Angka kepuasan atas kinerja pemerintah tersebut juga mendekati masa-masa awal Jokowi-Ma'ruf menjabat, yakni 58,8 persen di Oktober 2019. Tingkat kepuasan ini diukur dari empat sektor, yakni politik dan keamanan, penegakan hukum, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat.
Namun, saat menjawab pertanyaan baik atau burukkan citra Presiden Joko Widodo saat ini, sebanyak 75 persen responden masih menjawab baik dan sangat baik. Angka ini turun tipis (1 persen) dari periode survei sebelum ini, Juni 2022. Namun, citra presiden ini mendapat penilaian lebih tinggi ketimbang tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan secara umum.
Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro menilai citra presiden yang baik sebagai bentuk apresiasi masyarakat. ”Artinya dari sisi kinerja maupun kesungguhan bekerja, Presiden diakui dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tuturnya, Sabtu (22/10/2022).
Namun, angka kepuasan yang sedikit menurun pada survei akan dijadikan sebagai bahan evaluasi pemerintah. ”Ini menjadi sinyal bagi seluruh aparat dan lembaga pemerintah untuk bekerja lebih keras di waktu tersisa terutama di sektor-sektor seperti penegakan hukum, kinerja aparat, pengendalian inflasi, dan lainnya,” tambahnya.
Citra wapres merosot
Berbeda dengan Presiden Jokowi yang citra positifnya hanya turun tipis, Wapres Ma'ruf Amin mengalami penurunan yang cukup signifikan, yakni 7 persen dari survei sebelumnya. Hanya 56 persen yang menyebut citra Wapres Ma'ruf Amin baik dan sangat baik.
Sejauh ini, Wapres Amin lebih banyak tamil ke ruang publik terkait dengan isu-isu ekonomi syariah. Adapun kerja Wapres dalam bidang-bidang yang diserahkan padanya seperti penanggulangan kemiskinan ekstrem, penanganan Papua, reformasi birokrasi, penurunan stunting, penanggulangan bencana malah tidak terasa. Wapres juga jarang tampil ketika terjadi bencana atau peristiwa besar secara nasional seperti di insiden Kanjuruhan.
Juru Bicara Wapres Masduki mengatakan, Wapres Ma'ruf Amin memang memilih tidak bersuara ketika Presiden sudah bersuara cukup kencang. ”Wapres dan Presiden seperti satu wajah dua badan, tetapi pada dasarnya satu kepemimpinan,” tuturnya.
Karena itu, Wapres Amin menjaga supaya tidak terkesan mengejar popularitas. Namun, untuk hal-hal yang memerlukan penegasan atau penjelasan, Masduki meyakinkan, Wapres Amin selalu hadir. Adapun terkait penurunan kepuasan atas kinerja pemerintah, Masduki memilih tidak memberikan alasan.
”Ekonomi seluruh dunia memang bermasalah tapi tidak bisa kita beralasan begitu. Jadi kami akan terus berusaha memperbaiki keadaan. Salah satu contoh, politik anggaran APBN kita cukup besar dana yang diperuntukkan bansos, sangat signifikan,” tuturnya.