Kapolri Lantik 9 Kapolda Baru, Termasuk Pengganti Teddy Minahasa
Kapolri melantik sembilan kapolda baru. Ia mewanti-wanti bawahannya untuk menghilangkan gaya hidup mewah.
Oleh
Stephanus Aranditio
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo melantik sembilan kepala kepolisian daerah, di Ruang Rapat Utama Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (18/10/2022). Dalam pelantikan yang digelar tertutup ini, salah satu yang dilantik adalah Inspektur Jenderal Toni Harmanto sebagai Kapolda Jawa Timur.
Toni Harmanto yang sebelumnya menjabat Kapolda Sumatera Selatan ditunjuk Kapolri menjadi Kapolda Jatim menggantikan calon Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa yang menjadi tersangka kasus peredaran narkotika. Selama proses pemeriksaan pidana dan etik yang saat ini masih berjalan, Teddy dipindahkan Kapolri ke Pelayanan Markas (Yanma) Mabes Polri.
”Hari ini telah dilaksanakan serah terima jabatan atau sertijab terhadap 16 perwira tinggi Polri, di antaranya pelantikan sembilan kapolda,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah dalam siaran persnya, Senin (18/10/2022).
Selain Toni, Kapolri juga melantik Irjen Midi Siswoko menjadi Kapolda Maluku Utara; Irjen Suwondo Nainggolan menjadi Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta; Irjen Albertus Rachmad Wibowo menjadi Kapolda Sumatera Selatan; Irjen Rusdi Hartono menjadi Kapolda Jambi; Brigjen Andi Rian R Djajadi menjadi Kapolda Kalimantan Selatan; Irjen Setyo Budiyanto menjadi Kapolda Sulawesi Utara; Irjen Johanis Asadoma menjadi Kapolda Nusa Tenggara Timur, dan Irjen Suharyono menjadi Kapolda Sumatera Barat.
Sementara perwira tinggi lain yang dilantik menjadi pejabat utama Polri, antara lain, Irjen Eko Indra Heri menjadi Pati Bareskrim Polri; Irjen Risyapudin Nursin menjadi Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri; Irjen Asep Suhendar menjadi Pati Polda Daerah Istimewa Yogyakarta; Irjen Nico Afinta menjadi Staf Ahli bidang Sosial Budaya (Sahlisosbud) Kapolri; Irjen Rikwanto menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Jemen Ops Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri; Irjen Mulyatno menjadi Pati Polda Sulawesi Utara; dan Brigjen Krishna Murti menjadi Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri.
Seusai peringatan Maulid Nabi Muhammad di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Selasa (18/10/2022) pagi, Kapolri meminta anggotanya untuk menghilangkan gaya hidup mewah dan lebih mendekatkan diri ke masyarakat. Listyo sadar institusi yang dipimpinnya tengah menjadi sorotan negatif di tengah masyarakat.
”Tinggalkan gaya-gaya yang tidak pas dan kehidupan hedonis. Kita harus sadar bahwa kita semua harus bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Sehingga rekan-rekan bisa duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.” kata Listyo.
Pernyataan Listyo ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo saat mengumpulkan 559 pejabat Polri, yang terdiri dari pejabat utama Mabes Polri, kepala polda, serta kepala polrestabes dan kepala polres pada Jumat (14/10/2022) di Istana Presiden, Jakarta.
Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi menyoroti gaya hidup mewah polisi yang terkesan tidak memiliki empati terhadap rakyat yang tengah dilanda kesulitan ekonomi. Presiden khawatir, gaya hidup mewah yang diperlihatkan di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu akan menimbulkan kecemburuan sosial dan letupan-letupan sosial di tengah masyarakat.
Presiden menyampaikan fakta citra Polri yang terus turun. Pada November 2021, tingkat kepercayaan publik kepada Polri disebut sangat tinggi, yakni 80,2 persen. Akan tetapi pada Agustus 2022, tingkat kepercayaan publik kepada Korps Bhayangkara turun menjadi 54 persen.
Kapolri Listyo menambahkan, saat ini Polri tengah mengalami ujian berat sehingga perlu perubahan besar dari setiap anggota agar menjadi lebih baik. Bahkan, menurut Listyo, Polri tengah memasuki proses pemurnian.
”Kita harus selalu waspada dan saya selalu berpesan kepada anggota saat ini kita sedang terus diuji. Ibarat emas saat ini kita sedang melaksanakan pemurnian atau pengayakan untuk menjadi emas 24 karat sehingga kita bisa menjadi polri yang dekat lebih dicintai masyarakat,” kata Listyo.
Dihubungi terpisah, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional, Poengky Indarti, mengingatkan pada 16 perwira tinggi Polri yang baru dilantik ini untuk menjadi contoh awal reformasi kepolisian sesuai arahan Presiden Jokowi. Kapolda sebagai kepanjangan tangan Kapolri di daerah harus memastikan anggotanya untuk bersikap humanis, menghormati hak asasi manusia, tidak arogan, tidak melakukan kekerasan berlebihan, dan tidak korupsi.
”Sebagai kapolda juga harus memastikan wilayahnya minim gejolak sosial, melalui kerja sama yang baik dengan forkopimda dan pendekatan yang baik kepada masyarakat. Perkuat tindakan preventif dan pre-emtif agar masyarakat merasa aman dan nyaman. Dengan demikian, diharapkan kepercayaan masyarakat kepada polisi akan kembali pulih,” kata Poengky.
Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Nicky Fahrizal, saat dihubungi menambahkan, Kapolri Listyo juga harus berani bersikap tegas kepada anggotanya sekalipun perwira tinggi Polri yang secara angkatan lebih tua dibandingkan dirinya.
Diketahui, Listyo merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991. Listyo menjadi Kapolri dengan melangkahi dua angkatan setelah Kapolri sebelumnya, yakni Jenderal Idham Azis yang merupakan Akpol angkatan 1988.
”Kapolri harus menunjukkan kepemimpinan yang tegas, menegakkan aturan internal maupun peraturan perundang-undangan. Ketegasan ini yang harus menjadi simbol meskipun Kapolri ini dari sisi angkatan lebih muda dibandingkan senior-seniornya. Dia itu dilindungi hukum sebagai kepala. Jadi, soal ketegasan ini harus menjadi kunci untuk mempercepat pembenahan institusi kepolisian,” kata Nicky.
Menurut Nicky, saat ini Polri harus melakukan pembenahan internal terlebih dahulu sebelum memikirkan citra di masyarakat. Sebab, citra Polri yang baik di masyarakat akan timbul dengan sendirinya jika Polri sudah melakukan bersih-bersih.