Bukan Tugasnya, Kuat Ma’ruf Diperintah Putri Jadi Sopir untuk Kembali ke Jakarta
Dalam perjalanan ke Jakarta, jaksa menyampaikan, dua senjata api Nofriansyah yang sudah disembunyikan Ricky sebelumnya di kamar salah satu anak Sambo tetap dikuasai oleh Ricky.
Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meskipun bukan tugasnya, Kuat Ma’ruf diperintah Putri Candrawathi menjadi sopir mobil yang ditumpangi Putri kembali dari Magelang, Jawa Tengah, ke Jakarta, pada Jumat (8/7/2022) pagi. Selama perjalanan ke Jakarta, Brigadir Kepala Ricky Rizal terus mengawasi gerak-gerik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Ricky pula yang menguasai dua senjata milik Yosua.
Perjalanan ke Jakarta itu diungkapkan jaksa penuntut umum Rudy Irmawan saat membacakan dakwaan terhadap Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022). Ferdy adalah salah satu dari lima terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang menjalani persidangan perdana.
”Senjata HS dan senjata api jenis Steyr (laras panjang) milik Yosua diamankan Ricky,” ucap jaksa dalam persidangan yang dipimpin majelis hakim yang diketuai Wahyu Iman Santosa dengan didampingi Morgan Simanjuntak dan Alimin Ribut Sujono sebagai hakim anggota.
Jaksa mengungkapkan, Putri meminta Kuat mengemudikan mobil yang ia tumpangi untuk perjalanan kembali dari Magelang ke Jakarta meskipun di keluarga Ferdy dan Putri tugas Kuat bukan menjadi sopir. Jaksa menyebut, sehari-hari Kuat bekerja mengurus rumah Sambo di Magelang. Sementara Ricky sebagai ajudan Sambo yang bertugas menjaga salah satu anak Sambo.
Dalam perjalanan ke Jakarta, Kuat yang bertugas sebagai sopir duduk di kursi kemudi, di sebelahnya duduk Bhayangkara Dua Richard Eliezer. Di belakangnya duduk Putri dan Susi, salah seorang asisten rumah tangga di rumah Sambo.
Adapun Yosua menumpangi mobil yang dikemudikan oleh Ricky. Yosua sengaja ditempatkan satu mobil dengan Ricky agar Ricky lebih mudah memantau dan mengawasi Yosua.
Dalam perjalanan ke Jakarta itu, dua senjata api Yosua yang sudah disembunyikan Ricky sebelumnya di kamar salah satu anak Sambo tetap dikuasai Ricky. Senjata api jenis HS disimpan Ricky di dalam dasbor mobil yang ditumpangi Putri. Sementara senjata laras panjang Yosua diserahkan kepada Eliezer untuk disimpan di bagian kaki kursi depan mobil yang ditumpangi Putri.
Sebelum Putri tiba, Sambo sudah lebih dahulu tiba di rumah pribadinya di Jalan Saguling, Jakarta Selatan. Dia datang dari kantor tempatnya bekerja di Mabes Polri, Jakarta.
Jaksa menyebutkan, setibanya di rumah, dalam keadan marah, Sambo langsung masuk rumah melalui pintu garasi. Dengan menggunakan lift di rumah itu, ia langsung menuju lantai tiga menuju kamar pribadinya sambil menunggu kedatangan Putri dari Magelang.
Dalam sidang tersebut, Ferdy datang dengan mengenakan kemeja batik dan berompi berwarna merah. Namun, ketika memasuki ruang sidang, rompi tersebut dilepas.