Airlangga Hartarto Sebut Bakal Capres KIB Ditentukan Awal November
Koalisi Indonesia Bersatu masih memprioritaskan kader partai politik dalam koalisi untuk maju di Pemilihan Presiden 2024. Golkar, misalnya, menjagokan Airlangga Hartarto, sementara PAN menjagokan Zulkifli Hasan.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·4 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah), Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (kiri), dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (saat itu) Suharso Monoarfa menghadiri Silaturahim Nasional Partai Golkar, PAN, PPP yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu di Jakarta, Sabtu (4/6/2022).
> Penentuan bakal capres-cawapres dari Koalisi Indonesia Bersatu di Indonesia Timur
> Dukungan terhadap Ganjar Pranowo di internal koalisi kian meluas
> Golkar dan PAN prioritaskan kader parpol di KIB sebagai bakal capres
JAKARTA, KOMPAS — Dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden di Pemilihan Presiden 2024 semakin meluas dari pengurus daerah partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu. Namun, dukungan itu tak serta-merta merepresentasikan keputusan dari koalisi. Sebab, keputusan dari koalisi terkait bakal calon presiden masih harus didiskusikan di antara ketiga partai dalam koalisi dan baru akan diumumkan awal November mendatang.
Sejak Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyepakati pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), awal Juni lalu, sejumlah pengurus daerah dari partai politik (parpol) dalam koalisi seperti bergantian mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres yang diusung. Ini seperti ditunjukkan oleh pengurus DPW PPP Banten, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. Kemudian, pengurus daerah di PAN juga menyatakan dukungan terhadap Ganjar, yakni DPW Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
Menyikapi hal itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto seusai jalan sehat bersama kader Golkar dalam rangkaian peringatan hari ulang tahun ke-58 Partai Golkar, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (16/10/2022), mengatakan, semakin meluasnya dukungan terhadap Ganjar merupakan kewenangan dari masing-masing partai. Ia pun enggan menanggapi lebih lanjut.
”Itu tanya ke ketua umum masing-masing,” ujar Airlangga.
KOMPAS/PRADIPTA PANDU
Airlangga Hartarto
Yang jelas, Airlangga menjanjikan KIB akan mendeklarasikan bakal capres dan calon wakil presiden (cawapres) dalam waktu dekat. Adapun saat ini, KIB masih fokus menuntaskan susunan visi dan misi untuk nanti dipegang oleh pasangan bakal capres-cawapres yang diusung KIB.
”KIB akan tentukan (bakal capres-cawapres) dalam acara selanjutnya. Acara berikutnya, kami persiapkan di awal November di wilayah Indonesia timur,” tutur Airlangga. Namun, ia tidak mendetailkan lebih lanjut soal rencana deklarasi tersebut.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menegaskan, sejauh ini Golkar tetap konsisten untuk mencalonkan Airlangga sebagai capres untuk Pilpres 2024. Hal ini sesuai dengan amanat dan keputusan Munas Golkar pada 2019. Apa pun dinamika di masing-masing partai koalisi, itu diserahkan pada setiap partai. Golkar tidak akan ikut campur mengenai hal tersebut. Lagi pula, sejauh ini komunikasi politik di antara ketiga ketua umum partai, yakni Airlangga, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, serta Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono, sangat intens.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno mengaku tidak heran dengan kemunculan dukungan terhadap Ganjar dari sejumlah pengurus wilayah PAN. Sebab, nama Ganjar merupakan salah satu dari sembilan nama calon pemimpin di 2024 yang diusulkan oleh para kader daerah. ”Jadi, ketika ada sejumlah teman-teman di DPW mengumumkan nama Pak Ganjar, ya, kami tidak heran karena itu memang sesuai aspirasi yang mereka sampaikan kepada kami,” ucapnya.
Eddy menegaskan bahwa DPP PAN tidak pernah meminta mereka untuk mendeklarasikan Ganjar. Menurut dia, itu merupakan reaksi spontan dari para pengurus di daerah. Masing-masing DPW pasti mempunyai sikap terkait dukungan terhadap calon tertentu di Pilpres 2024. Itu merupakan bagian dari demokrasi internal partai.
DPW lain pun diperbolehkan menyampaikan aspirasi mereka untuk mendukung calon lainnya yang juga merupakan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN pada akhir Agustus lalu. Di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, ataupun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Namun, apa pun itu, keputusan tetap ada di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PAN yang menurut rencana akan digelar pada November nanti. Nama-nama yang muncul akan dikerucutkan kembali. Setelah itu, PAN akan membicarakan hal tersebut dengan dua partai koalisinya di KIB, Golkar dan PPP. Sebab, ketiga parpol memang sudah bersepakat bahwa keputusan terkait Pilpres 2024 akan dibahas secara bersama-sama.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Katon Bagaskara bernyanyi di panggung Dieng Culture Festival 2017, Sabtu (5/8) malam.
Eddy pun menepis anggapan bahwa KIB dipersiapkan sebagai ”kendaraan” Ganjar untuk maju di Pilpres 2024 jika Ganjar tak kunjung diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Menurut dia, setiap partai memiliki independensi dan hak otonom masing-masing, termasuk dalam memutuskan sesuatu yang bersifat strategis serta menyangkut elektabilitas dan masa depan partai.
”Jadi, saya kira, tidak ada justifikasi yang menyatakan bahwa KIB disiapkan untuk kendaraan politik salah seorang capres atau cawapres. Semua partai independen dalam membuat keputusan itu,” kata Eddy.
Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi menambahkan, KIB lebih memprioritaskan kader internal untuk dicalonkan di Pilpres 2024. Di PAN, misalnya, ada Zulkifli Hasan, di Golkar ada Airlangga, dan di PPP ada Mardiono.
”Jika ada aspirasi daerah yang berasal dari luar KIB, kami akan memonitor dan mengevaluasi sampai saat menjelang pengumuman pasangan calon dari KIB. Pendaftaran paslon masih lama. PAN dan KIB santai saja,” ucap Viva.