Latma Safkar Indopura Pererat Hubungan TNI AD dan AD Singapura
Latihan bersama Safkar Indopura tidak hanya berhasil menjalin persahabatan, tetapi juga meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AD dan AD Singapura. Kedua pasukan saling belajar pengetahuan operasional dan perencanaan.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — TNI Angkatan Darat dan Angkatan Darat Singapura memperkuat hubungan antar-militer dengan Latihan Bersama Safkar Indopura ke-34 tahun 2022 yang berlangsung di Karawang, Jawa Barat. Kedua kepala staf tentara tersebut mengapresiasi hubungan kedua angkatan darat tersebut yang selama ini telah dibangun.
Pada penutupan latihan bersama Safkar Indopura ke-34, di Dauwan, Karawang, Sabtu (15/10/2022), Kepala Staf TNI AD Jenderal Dudung Abdurachman mengatakan, Latihan Bersama (Latma) Safkar Indopura bukan sekadar latihan bersama. Momen tersebut merupakan wujud dari persahabatan antara TNI AD dan AD Singapura atau Singapore Armed Force (SAF) yang terjalin sejak tahun 1989.
”Saya merasa bangga kepada para prajurit kedua Angkatan Darat yang cakap mengolah taktik dan strategi, terampil mengoperasikan berbagai alutista (alat utama sistem persenjataan) canggih, serta tidak gagap menghadapi skenario latihan yang berkembang, dinamis dan penuh tantangan,” kata Dudung.
Latma Safkar Indopura ke-34 tahun 2022 digelar selama 10 hari. Di latihan bersama itu dilaksanakan beberapa materi latihan, di antaranya pengenalan satuan dan display persenjataan, profesional exchange tentang teknik, taktik dan prosedur operasi pertempuran kota, pengenalan kendaraan taktis Anoa, latihan penembakan roket (live firing excercise), latihan posko (command post excercise) tingkat brigade dan batalyon, serta field training excercise tingkat batalyon dalam operasi pertempuran kota.
Dudung mengatakan, dengan berbagai latihan di level taktis dan teknis itu, prajurit kedua angkatan darat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Selain itu juga saling belajar teknik bertempur karena kedua angkatan darat memiliki visi yang sama, yaitu terjalinnya ikatan persaudaraan dan kemitraan strategis yang penting di Asia Tenggara.
Hal senada disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat Singapura Mayor Jenderal David Neo Chin Wee saat menyampaikan sambutannya. Ia mengatakan, bahwa ia lulusan Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat (Seskoad). Oleh karena itu, Indonesia punya tempat khusus di hatinya.
”Saya senang sekali berada di tempat latihan bersama banyak sahabat dari TNI AD, Saya ingin menyatakan terima kasih kepada bapak KSAD untuk menjadi tuan rumah hari ini serta kunjungan kehormatan ke Indonesia pada Maret yang lalu,” kata David.
David mengatakan, Latma Safkar Indopura ini mencerminkan bahwa persahabatan antara TNI AD dan AD Singapura (SAF) tetap erat dan semakin kuat. Apalagi, latihan bersama kali ini merupakan yang ke-34 yang menunjukkan hubungan yang lama dan komitmen yang panjang.
”Safkar Indopura dimulai tahun 1989 dan kedua pasukan punya kesempatan saling belajar dan mengajar untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme,” kata David.
Latma Safkar Indopura ini mencerminkan bahwa persahabatan antara TNI AD dan AD Singapura (SAF) tetap erat dan semakin kuat.
Menambah khazanah
Dudung mengatakan, perbedaan doktrin, teknik, dan taktik tempur di antara dua kontingen bukanlah halangan dalam latihan. Menurut dia, kondisi tersebut justru dapat menambah khasanah pengetahuan kedua Angkatan Darat. ”Nantinya akan sangat berguna saat kita harus bekerja sama dalam tugas-tugas yang akan datang, baik dalam forum bilateral, regional, bahkan di tingkat internasional,” katanya.
Dudung berharap Latma Safkar Indopura dapat terus dilanjutkan sebagai wahana meningkatkan kemampuan dan profesional prajurit. David juga memberi apresiasi terhadap perkembangan latihan yang semakin canggih dan kompleks. Misalnya, latihan geladi posko 1 di tingkat brigade dan batalyon, dan latihan lapangan yang melibatkan pasukan infanteri mekanis dan tank leopard.
David juga menggarisbawahi perkembangan Latma Safkar Indopura di mana ada pertukaran di semua tingkat. Dengan demikian, kedua pasukan dapat kesempatan saling belajar tentang pengetahuan operasional dan perencanaan di setiap eselon. Juga ada materi serbu perkotaan dan pengendalian operasi gabungan.
”Kita juga melaksanakan latihan teknis dan taktis dengan pasukan yang aplikatif dan praktik lapangan,” kata David.