PKB-Gerindra Belum Putuskan Prabowo atau Muhaimin yang Jadi Capres
Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Gerindra telah mantap berkoalisi. Namun, dua partai tersebut belum memutuskan siapa yang akan menjadi calon presiden.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Gerindra sudah mantap berkoalisi dalam Pemilihan Presiden 2024. Namun, hingga saat ini, dua partai tersebut belum menentukan siapa yang akan diusung sebagai figur calon presiden.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, hingga sekarang belum ada pembicaraan apakah dirinya atau Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang akan diputuskan menjadi capres.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”Figur capres nantinya masih perlu kami bicarakan dan kami diskusikan lagi,” ujar Muhaimin saat ditemui di sela-sela kunjungannya ke Pondok Pesantren API Asri di Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (23/9/2022) malam.
Menurut Muhaimin, jika hanya mengacu pada hasil dari Muktamar PKB, dirinyalah yang mendapatkan amanah untuk menjadi capres. Namun, hal itu bisa berubah tergantung kesepakatan dari dua partai.
Muhaimin menuturkan, figur capres belum ditetapkan karena PKB dan Gerindra masih fokus pada hal-hal lain, misalnya melakukan konsolidasi, memperbanyak dukungan, serta menambah jumlah partai yang bergabung dalam koalisi. Sejauh ini, koalisi PKB dan Partai Gerindra juga tidak menetapkan target berapa jumlah partai yang akan diajak bergabung.
”Kami hanya berusaha merangkul sebanyak mungkin partai untuk bergabung menjadi mitra koalisi,” kata Muhaimin. Pembicaraan dan pendekatan dengan tokoh-tokoh dari partai lain juga terus dilakukan, termasuk dengan Ketua DPR Puan Maharani yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Figur capres nantinya masih perlu kami bicarakan dan kami diskusikan lagi. (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, pihaknya masih harus melakukan banyak diskusi dan pembicaraan dengan PKB terkait Pilpres 2024. Pada Jumat malam, Prabowo ikut serta bersama Muhaimin melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren API Asri.
Dalam acara tersebut, Muhaimin dan Prabowo bertemu, berdialog, dan mendapatkan masukan dari sembilan kiai dari sembilan pondok pesantren di Jawa Tengah. Sembilan kiai tersebut juga mendoakan agar dua tokoh itu diberi kelancaran menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024.
Prabowo menyebut, kunjungannya ke Pondok Pesantren API Asri untuk melakukan silaturahmi. Menurut Prabowo, dulu saat masih aktif sebagai tentara, dirinya sangat sering berkunjung ke pondok-pondok pesantren dengan tujuan meminta doa dari para kiai agar diberi kelancaran dan keselamatan sebelum terjun ke medan perang.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo pun mengungkapkan rasa hormatnya pada Muhaimin yang seringkali disebut-sebut sebagai panglima santri. ”Pak Muhaimin sebagai panglima santri jelas merupakan figur yang harus dihormati. Namun, tidak menutup kemungkinan, pada Pemilu 2024, justru Pak Muhaimin yang nantinya berbalik hormat pada saya,” katanya.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (PKB) Jawa Tengah KH Yusuf Chudlori atau yang akrab disapa Gus Yusuf, mengatakan, penentuan figur capres sepenuhnya menjadi kewenangan Muhaimin dan Prabowo.
”Kami dari partai sama sekali tidak mengintervensinya. Penentuan figur capres sepenuhnya menjadi hak dan kewenangan mereka berdua (Muhaimin dan Prabowo) saja,” tutur Gus Yusuf.
Senada dengan Muhaimin, Gus Yusuf mengatakan, PKB saat ini terus berupaya menambah jumlah partai yang akan diajak bergabung untuk berkoalisi. Dalam upaya menjalin koalisi itu, partai yang diajak bergabung juga tidak diwajibkan memenuhi syarat-syarat tertentu.
”Kami hanya berupaya mengajak partai-partai memiliki visi dan misi sama dengan PKB saja,” papar Gus Yusuf.