Pelajar Muhammadiyah Diminta Ikut Mencegah Radikalisme
Ikatan Pelajar Muhammadiyah diharapkan mampu menjadi pengikat kebangsaan dan mendorong toleransi. Tak hanya itu, berbagai kegiatan para pemuda diharapkan bisa mencegah radikalisme.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ikatan Pelajar Muhammadiyah diharapkan mampu menjadi pengikat kebangsaan dan mendorong toleransi. Upaya mencegah radikalisme dan sikap intoleran juga perlu diupayakan melalui berbagai kegiatan.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menjelaskan, visi Indonesia Emas 2045 juga perlu didorong melalui peningkatan produktivitas dan inovasi. Indonesia maju ini hanya akan terwujud apabila didukung kondisi yang kondusif.
Karena itu, segala upaya untuk memperbaiki umat (islahu ummat), baik dakwah, pendidikan, maupun sosial kemasyarakatan, harus berada dalam bingkai kesepakatan nasional, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bersama-sama, semua harus mencegah kemungkinan terjadinya perpecahan bangsa ataupun kemunculan kelompok-kelompok yang keluar dari komitmen kebangsaan, terutama timbulnya paham radikalisme ataupun sikap intoleran.
”Untuk itu, saya berharap Ikatan Pelajar Muhammadiyah ikut berkontribusi aktif dalam mencegah munculnya paham radikalisme ataupun sikap intoleran melalui berbagai kegiatan baik yang sifatnya kontra-radikalisme terhadap mereka yang belum terpapar maupun deradikalisasi terhadap mereka yang sudah terpapar,” tutur Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam rekaman pidato yang ditayangkan pada pembukaan Tanwir Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Kamis (22/9/2022).
Acara ini digelar secara luring di Sorong, Papua Barat. Hadir pula dalam acara ini Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Dahlan Rais dan Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah Nashir Efendi.
Pencegahan radikalisme dan intoleransi ini bisa dilakukan dengan mengembangkan dakwah kesejukan sesuai ajaran Islam wasathiyah yang rahmatan lil’alamin kepada masyarakat. Ikatan Pelajar Muhammadiyah juga bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk merawat harmoni dan persatuan bangsa.
Wapres Amin juga meminta Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang memiliki banyak intelektual muda ikut berkontribusi dalam memajukan bangsa. Hal ini bisa dilakukan melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan inovasi. Dengan demikian, diharapkan generasi muda Muhammadiyah bisa mengembangkan diri agar menjadi pemimpin terbaik bangsa.
Tak hanya itu, Wapres juga mengapresiasi kegiatan Tanwir Ikatan Pelajar Muhammadiyah tahun 2022 ini yang mengambil tema ”Recover, Rebuild, Resilience”. ”Tema tersebut sejalan dengan upaya Indonesia sebagai (pemegang) presidensi G20 untuk mendorong pemulihan ekonomi dunia. Semoga tanwir ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan strategis untuk kemajuan bangsa,” tambahnya.
Wakil Rektor I Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong Muchlas mengingatkan, Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai rangkaian pengaderan di Muhammadiyah sudah terbukti. Untuk itu, perhatian kepada generasi muda, termasuk Ikatan Pelajar Muhammadiyah, sangat penting.
”Kita harus takut meninggalkan generasi muda lemah setelah kita,” ujarnya.