Resmi Berkoalisi, Gerindra-PKB Sepakat Cegah Polarisasi Masyarakat
Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa akhirnya mendeklarasikan kerja sama politik untuk menghadapi Pemilu 2024. Kedua parpol itu membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa mendeklarasikan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). Kedua partai berkomitmen untuk mengikuti kontestasi tanpa menggunakan politik identitas untuk mencegah terjadinya perpecahan masyarakat.
Deklarasi dihadiri oleh seluruh pengurus pusat dan daerah kedua partai. Selain itu, sejumlah ulama pemimpin pondok pesantren Nahdlatul Ulama di Jawa Timur turut menghadiri ageda tersebut.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Peresmian koalisi ditandai dengan penandatanganan piagam kerja sama kedua partai dalam Pemilu 2024 oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Piagam kerja sama yang dimaksud dibacakan secara bergantian oleh Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.
Dalam piagam itu, dijelaskan bahwa cita-cita luhur untuk membangun dan mewujudkan tatanan masyarakat Indonesia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 hanya bisa dicapai dengan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Tugas pemimpin berikutnya adalah menjaga persatuan dan kesatuan dengan cara tidak mengotak-ngotakkan, mendiskriminasi satu sama lain, dan tidak saling menghakimi antarsesama anak bangsa.
Berlandaskan semangat tersebut, kedua partai menyepakati lima poin kerja sama. Di antaranya menyatukan dua kekuatan politik bercorak nasionalis dan religius untuk menghindari polarisasi masyarakat di Pemilu 2024. Koalisi masih terbuka bagi parpol lain, namun atas persetujuan kedua pihak.
Selain itu, Gerindra dan PKB juga sepakat bersama-sama menentukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 bersama-sama. Kesepakatan itu akan ditindaklanjuti dengan kerja sama politik bersama untuk memenangkan pasangan capres dan cawapres yang disepakati.
”Capres dan cawapres yang akan diusung oleh kerja sama politik Partai Gerindra dan PKB akan ditentukan secara bersama-sama oleh Ketua Dewan Pembina/Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar,” ujar Sufmi Dasco Ahmad saat membacakan salah satu poin kesepakatan.
Saling puji
Selain penandatanganan kerja sama, deklarasi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya juga ditandai dengan pidato politik Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar. Dalam pidatonya masing-masing, kedua ketua umum itu saling sanjung satu sama lain.
Capres dan cawapres yang akan diusung oleh kerja sama politik Partai Gerindra dan PKB akan ditentukan secara bersama-sama oleh Ketua Dewan Pembina/Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar.
Muhaimin, misalnya, mengingat lagi momentum saat Prabowo dan jajaran pengurus Gerindra berkunjung ke kantor DPP PKB sebelum bergabung ke koalisi pemerintahan pada 2019. Saat itu, Prabowo menyatakan, PKB merupakan representasi kekuatan yang sangat dibutuhkan dalam mengatasi permasalahan bangsa. ”Hari ini kami dipertemukan dan pernyataan Pak Prabowo itu saya jawab, Gerindra adalah kekuatan Merah Putih yang layak diharapkan dalam mengatasi permasalahan bangsa,” katanya.
Muhaimin mengungkapkan, sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan Gerindra, banyak pihak yang berupaya untuk mengganggu dan mengarahkan PKB agar mengurungkan niatnya. Namun, hal itu tidak dapat menghalangi pihaknya untuk mewujudkan niat bekerja sama.
”Saya yakin, kebersamaan kita hari ini akan mengukir sejarah Indonesia masa depan yang lebih damai, tenteram, adil, makmur, dan sejahtera. Untuk tujuan mulia itu, insya Allah, tidak akan ada yang menghalangi kebersamaan PKB dan Gerindra di masa yang akan datang,” kata Muhaimin.
Menyusul Muhaimin, Prabowo membuka pidatonya dengan memuji kemampuan orasi Ketua Umum PKB. Keunggulan itu disebut membuatnya tidak percaya diri. ”Harusnya saya pidato sebelum Gus Imin. Grogi saya. Ilmunya apa dari Jawa Timur ini, saya mantan Komandan Jenderal Kopassus, kok, bisa grogi,” ujarnya.
Prabowo juga mengapresiasi keterbukaan PKB dalam menempatkan pengurus dan anggota legislatif meski tidak beragama Islam. Keterbukaan dan toleransi itu merupakan nilai yang juga dianut Gerindra sehingga wajar jika kedua partai itu menemui kecocokan dalam bekerja sama.
Ia pun mengakui, keinginan untuk bekerja sama dengan PKB bukan hanya saat ini, melainkan sejak lama. Namun sebagaimana diketahui, sejak pilpres 2009, 2014, hingga 2019, Gerindra tidak pernah berada dalam satu koalisi dengan PKB. ”Gus, kami dari dulu ingin sama antum, tetapi tidak ada kata terlambat. Walaupun dulu kita belum sekompak ini, tetapi dari dulu kita selalu dekat di hati. Benar tidak, Gus,” ujar Prabowo kepada Muhaimin yang disambut senyuman.
Di samping saling puji antarelite, kader dan pengurus Gerindra dan PKB yang menghadiri deklarasi koalisi juga menampilkan kegembiraan yang sama. Mereka menyanyikan lagu khas masing-masing secara bergantian. Juga meneriakkan nama Muhaimin dan Prabowo bersama-sama dalam beberapa bagian pidato keduanya.