Gerindra-PKB Mendaftar Bersama, Prabowo Beri Sinyal Maju Pilpres 2024
Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa bersama-sama mendaftar ke KPU sebagai calon peserta Pemilu 2024. Kebersamaan itu menunjukkan kian matangnya rencana kerja sama politik di antara kedua parpol itu.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO, IQBAL BASYARI
·5 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiyanto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bersalam komando seusai mendaftar bersama untuk calon partai politik peserta Pemilu 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (8/8/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa semakin menunjukkan kedekatan untuk menjalin koalisi pada Pemilihan Umum 2024. Dalam Rapat Pimpinan Nasional Gerindra, 12-13 Agustus mendatang, koalisi itu akan diumumkan bersamaan dengan deklarasi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Meski belum dideklarasikan, Prabowo sudah memberikan sinyal positif menerima desakan kadernya untuk maju sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden 2024.
Ratusan kader Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengikuti pawai dari Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, menuju kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Senin (8/8/2022). Pawai ini diiringi drumben yang membawakan lagu-lagu perjuangan. Selain itu, dimeriahkan pula dengan tarian reog Ponorogo dan barongsai.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar ikut bergabung dalam pawai tersebut sebelum masuk ke kantor KPU. Kemudian, mereka mendaftarkan parpolnya secara bergantian. Setelah itu, mereka menggelar konferensi pers bersama. Dalam kesempatan itu, keduanya melakukan salam komando sebagai simbol kekompakan.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Simpatisan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memadati jalan di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat mendaftar calon partai politik peserta pemilu 2024 di Jakarta, Senin (8/8/2022).
Prabowo mengatakan, kebersamaan Gerindra dan PKB dalam proses pendaftaran parpol peserta Pemilu 2024 ini merupakan penanda kian matangnya rencana kerja sama politik di antara kedua belah pihak. Ia pun optimistis bisa meraih kemenangan bersama dengan PKB pada pemilu mendatang.
”Sinyalnya (berkoalisi dengan PKB), ya, sangat kuat. Kira-kira begitulah,” ujar Prabowo.
Saat ditanya kapan koalisi itu akan dideklarasikan, Prabowo tak menjawab tegas. Ia hanya menjelaskan bahwa pada 12 Agustus nanti seluruh kader Gerindra akan menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas). Setelah itu, baru akan diputuskan hasil dari rapimnas.
”Nanti tanggal 13 Agustus, Insya Allah, kalau lancar semua, mungkin kami akan adakan pertemuan bersama,” tutur Prabowo.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Prabowo Subianto
Pada Rapimnas Gerindra tersebut, Prabowo akan ditanyakan kesediaannya maju sebagai capres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Terhadap rencana tersebut, Prabowo enggan mendahului untuk memberikan jawaban. Namun, ia memberikan sinyal bahwa akan menerima desakan dari para kader Gerindra untuk maju sebagai capres.
”Kalau memang saya dapat tugas, saya anggap tugas itu tugas yang suci untuk berbakti dan mengabdi kepada rakyat, tentunya harus saya terima dengan baik seandainya nanti benar-benar dicalonkan. Kita lihat hasil rapimnas,” ucap Prabowo.
Sementara itu, Muhaimin tak menampik bahwa kebersamaan selama proses pendaftaran peserta Pemilu 2024 bersama Gerindra sebagai wujud menuju koalisi. Meski demikian, ia menyampaikan, proses koalisi yang dibangun bersama Gerindra tersebut sampai sekarang masih terus dimatangkan.
Kebersamaan Gerindra dan PKB dalam proses pendaftaran parpol peserta Pemilu 2024 merupakan penanda kian seriusnya kerja sama politik di antara kedua belah pihak.
”Tentu, kalau pacaran itu, kan, ada jadian, ada lamaran, ada tukar cincin, ada pesta perkawinan. Kita tunggu tahapan-tahapan itu. Insya Allah dalam waktu dekat, saling menembak,” kata Muhaimin.
Terkait siapa yang akan diusung sebagai capres dan cawapres dalam koalisi Gerindra-PKB, Muhaimin mengatakan, hal tersebut akan dibicarakan lebih lanjut. ”Itu bagian teknis saja. Yang penting ada tekad untuk secara bersama-sama memperbaiki Indonesia menjadi lebih baik,” tuturnya.
Sebelumnya, pada Sabtu (6/8/2022) di Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Muhaimin mendeklarasikan diri sebagai capres. Acara Muhaimin Festival The Next 2024 tersebut dihadiri sukarelawan, simpatisan, dan anggota PKB dari sejumlah daerah di Jatim, seperti Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Mojokerto, dan Tulungagung.
DOKUMENTASI TIM MEDIA MUHAIMIN ISKANDAR
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat mendeklarasikan diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 di Gelora Delta Sidoarjo, Sabtu (6/8/2022).
Secara terpisah, saat ditanya apakah pendeklarasian Muhaimin sebagai capres tersebut telah mendapat restu dari Gerindra, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menjelaskan, acara tersebut merupakan acara sukarelawan. Dalam acara itu, Muhaimin didaulat maju untuk menjadi capres di Pilpres 2024.
”Para sukarelawan mempunyai hak untuk berjuang bersama Gus Muhaimin untuk melanjutkan aspirasinya tanpa halangan dari partai atau lainnya. Gus Muhaimin pun menerima dan menyambut baik aspirasi dan dukungan para sukarelawan untuk maju menjadi capres 2024,” ujar Jazilul.
Kalkulasi politik
Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, berpandangan, di tengah masa pendaftaran capres-cawapres yang masih panjang, semua partai tentu akan tancap gas untuk menampilkan capres-cawapres yang diusung oleh partainya, begitu pula dengan Gerindra dan PKB. Ini tak terlepas dari bagian negosiasi politik dengan partai lain.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiyanto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar melakukan konferensi pers seusai mendaftar calon partai politik peserta pemilu 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (8/8/2022).
Namun, jika melihat koalisi Gerindra dan PKB, Ujang meyakini, pada ujungnya nanti, akan diputuskan Prabowo sebagai capres dan Muhaimin sebagai cawapres. Hal itu, menurut dia, didasari atas sejumlah kalkulasi politik. Pertama, mengacu pada sejumlah lembaga survei, elektabilitas Prabowo kini lebih tinggi dari Muhaimin. Kedua, di berbagai survei, elektabilitas Gerindra juga lebih tinggi dari PKB.
”Jadi, dari kalkulasi-kalkulasi itu, ya, sangat memungkinkan bahwa nanti itu untuk capresnya adalah Pak Prabowo dan cawapresnya adalah Cak Imin,” kata Ujang.
Lagi pula, lanjut Ujang, di dalam tradisi NU, jika tidak bisa menjadi capres, tidak masalah hanya menjadi cawapres. Artinya, Muhaimin sekarang daya tawarnya tetap sebagai capres terlebih dahulu, tetapi ujungnya nanti akan menjadi cawapres.
”Ini bagian dari menaikkan daya tawar. Saya yakin, PKB dan Gerindra juga sudah sama-sama tahu soal penentuan capres-cawapres ini. Tak akan ada gesekan nanti dalam penentuan itu karena capers bagi Cak Imin bukan harga mati,” tutur Ujang.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar seusai pertemuan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022).
Ujang pun melihat, jika terbentuk, koalisi antara Gerindra dan PKB ini sangat cocok. Sebab, koalisi ini terdiri dari partai nasionalis dan partai Islam yang memiliki pemilih tradisional. Dengan bergerak bersama-sama, basis dukungan kedua partai di Pilpres 2024 akan semakin kuat.
”Apalagi, kita tahu, capres dan cawapres sekarang tak ada yang dominan muncul, sehingga peluangnya masih 50-50, bisa menang atau tumbang. Semua nama capres atau cawapres belum ada yang menyentuh elektabilitas sampai 60 persen. Artinya, semua masih serba mungkin dan serba dinamis,” ujar Ujang.
Ia melanjutkan, jika melihat konteks kemenangan di Pilpres 2024, itu setidaknya terdapat sejumlah variabel yang patut diperhitungkan. Misalnya, siapa partai yang akan diajak berkoalisi, siapa lawan politiknya, bagaimana pendanaannya, lalu juga ke arah mana dukungan Presiden Joko Widodo.
”Jadi masih banyak variabel. Semua kemungkinan masih bisa terjadi, bisa menang dan bisa tumbang. Toh, masih panjang juga perjalanannya,” katanya.