Kecintaan kepada bangsa dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. Kelompok Bunda Milenial ini, contohnya, melakukan gerakan mengganti bendera Merah Putih yang sudah lusuh dan sobek yang dijumpai di masyarakat.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
Melihat bendera Merah Putih lusuh dan robek membuat hati para ibu tersentuh. Tak tinggal diam, mereka menggantinya dengan bendera Merah Putih yang baru.
Para ibu yang bergabung dalam komunitas Bunda Milenial bukan baru kali ini mengganti bendera Merah Putih yang rusak. Kebiasaan ini dilakukan sejak 2020.
”Awalnya, menjelang (peringatan Proklamasi Kemerdekaan) Agustus dua tahun lalu, saat saya jalan pagi melihat, kok, ada bendera yang sobek. Terus saya teringat, ada undang-undangnya deh. Di rumah, saya browsing, ternyata betul bahkan ada sanksinya, ada pidananya,” kata Sisca Rumondor, warga Rawamangun, Jakarta.
Di Pasal 24C Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan diatur larangan mengibarkan bendera yang rusak, robek, luntur, atau kusam. Di Pasal 67 aturan perundangan yang sama bahkan disebutkan pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp 100 juta untuk setiap orang yang dengan sengaja mengibarkan bendera yang robek, rusak, luntur, kusut, atau kusam.
Keinginan mengingatkan masyarakat muncul dan Sisca membuat poster di media sosialnya. Banyaknya respons warganet membuatnya mengajak rekan-rekannya di kelompok Bunda Milenial menjahit bendera Merah Putih untuk mengganti bendera yang sobek dan lusuh.
”Kami sebagai ibu kan penginnya memberi tahu mendidik, ujarnya.
Awalnya, bendera dijahit beberapa rekan yang memiliki kemampuan menjahit. Kini, Bunda Milenial mulai bekerja sama dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang memproduksi bendera merah putih.
Namun, ditegaskan bahwa gerakan ini lebih untuk mengedukasi masyarakat. ”Kami bukan pabrik bendera. Jadi kami enggak melayani yang minta bendera, apalagi umbul-umbul. Kalau (bendera di rumah) rusak, boleh tukar,” ujar Sisca.
Endang Suprihartini, warga Menteng Dalam, Jakarta, ini mengungkapkan, pada 2021 ia pun pernah ke komunitas masyarakat Baduy luar di Banten, dan membagikan bendera Merah Putih kepada mereka. Dalam aktivitasnya, para Bunda Milenial ini selalu mengenakan kebaya.
Komunitas ini berawal dari senam nusantara yang dilakukan dengan berkebaya tahun 2019. Saat itu, senam dilakukan menjelang pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Kami bukan pabrik bendera. Jadi kami enggak melayani yang minta bendera, apalagi umbul-umbul. Kalau (bendera di rumah) rusak, boleh tukar.
Gerakan para ibu ini kemudian tak berhenti pada senam, tetapi juga melakukan aktivitas sosial dan kemanusiaan, seperti membuat dan memberikan jamu empon-empon untuk warga yang menjalani isolasi di Wisma Atlet pada masa puncak pandemi Covid-19.
Kini, menurut Sisca yang menjadi Ketua Bunda Milenial, sekitar 300 anggota aktif terus bergerak setiap bulan.
Memperingati Proklamasi Kemerdekaan RI 2022, bendera Merah Putih diminta dikibarkan di lingkungan masing-masing selama 1-31 Agustus 2022, seperti disampaikan Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara Pratikno tanggal 12 Juli lalu. Karenanya, gerakan menukar bendera lusuh, robek, dan rusak semakin digencarkan.
Kepala Staf Presiden Moeldoko yang bertemu para srikandi ini di kantornya, Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (8/8/2022), menyambut baik gerakan ini. ”Ini wujud nyata bela negara. Bela negara itu bukan sekadar angkat senjata, melainkan hati dan pikiran itu mencintai negaranya. Kalau sudah mencintai segala pengorbanan diberikan untuk keberlangsungan dan kedaulatan bangsa,” katanya.
Kendati sibuk dengan aktivitas mengganti bendera lusuh ataupun aktivitas sosial lain, salah satu anggota Bunda Milenial, Titiek Susmiharti, tampak ceria dan bersemangat. ”Ini yang bikin kami sehat,” seloroh warga Cipinang, Jakarta Timur, ini.
Begitu pula Endang, yang kini sudah memiliki cucu ini tak kalah semangat. ”Anak-anak saya juga mendukung, yang penting ibu sehat, kata mereka,” tuturnya.
Gerakan para ibu mendorong penghargaan pada bendera Merah Putih dan mencintai Indonesia sepatutnya didukung. ”Ya ini karena saya cinta Indonesia saja,” kata Sisca.